CANTIKA.COM, Jakarta - Menurut penelitian, anak merengek salah satu cara mereka mendapatkan perhatian orang tua. Sebuah studi yang diterbitkan oleh American Psychological Association menemukan bahwa partisipan yang dipaksa mendengarkan rengekan anak membuat lebih banyak kesalahan dan kurang produktif; mereka juga merasa itu jauh lebih mengganggu daripada suara tangisan bayi biasa.
Jadi, apa cara paling tenang untuk menghadapi anak yang merengek? Dalam podcast Raising Good Humans, yang dibawakan oleh Dr. Aliza Pressman, psikolog perkembangan dan salah satu pendiri Mount Sinai Parenting Center, mengatakan langkah pertama adalah menarik napas dalam-dalam.
“Merengek itu tidak berbahaya, hanya mengganggu,” kata Dr. Pressman. Sarannya adalah berhenti sejenak, bernapas, lalu tatap mata [dengan anak Anda] dan katakan: “Saya benar-benar ingin memahami apa yang kamu coba katakan, tetapi sulit bagi saya untuk memahami ketika kamu merengek. Bisakah kamu mencobanya lagi dengan suara aslimu tanpa merengek?”
Alasan mengapa itu berhasil adalah karena Anda pertama-tama mengakui ketidaknyamanan anak. Anda melihat kebutuhan mereka akan perhatian dan menunjukkan diri Anda tersedia untuk mereka.
Kemudian, mengajak anak berbicara tanpa rengekan. Itu salah satu langkah untuk mencari solusi bersama. Ajak mereka mengungkapkan dengan nada bicara biasa apa yang mereka inginkan atau keluhkan. Cara ini juga membangun kebiasaan baik pada anak untuk berbicara tanpa emosi dalam mengatasi masalah ke depannya.
Selain sederet manfaat untuk anak, ada juga manfaatnya bagi orang tua. Ke depannya, tak lagi mudah jengkel dan terpancing emosinya saat anak merengek.
Baca juga: Kenali Keterlambatan Perkembangan Anak, Ini Tindakan Tepat untuk Orang Tua
PUREWOW