CANTIKA.COM, Jakarta - Setiap orang terlahir dengan kemampuan dan potensinya masing-masing. Potensi yang telah ada perlu dikembangkan untuk mengaktualisasikan diri serta mencapai tujuan hidup. Kecintaan belajar, kegagalan, financial literacy, dan penguasaan banyak hal merupakan beberapa faktor dalam mencapai kesuksesan.
Selain itu, keterampilan dasar (fundamental skills) juga merupakan salah satu faktor penting untuk pengembangan diri, sebelum kita belajar keterampilan lainnya. Catat beberapa tips dari beberapa pelaku seni dan content creator yang turut meramaikan acara UTBK Fest dari platform edukasi berbasis teknologi, Zenius, berikut ini:
Rachel Amanda Aurora
Memulai karirnya di dunia entertainment sejak usia 2,5 tahun, Rachel Amanda menyatakan bahwa orang tuanya selalu menanamkan pentingnya pendidikan dan mengutamakan sekolah di atas karirnya. Bahkan, ia mengaku hanya diperbolehkan mengikuti syuting sepulang sekolah.
Hal ini membuat Rachel Amanda mencintai proses belajar dan memiliki mindset bahwa apapun ilmu yang ia pelajari akan berguna ke depannya. Aktris multitalenta yang berencana untuk melanjutkan studi S2 ini percaya bahwa selain ilmu, pengalaman belajar juga penting untuk melatih pola pikir kritis.
Dalam menghadapi perubahan, menurutnya manusia harus selalu berkembang, sehingga perubahan pasti terjadi baik dari dalam diri sendiri atau lingkungan eksternal. Contohnya saat ia memutuskan untuk pindah jurusan di bangku perkuliahan, dari jurusan Kesehatan Masyarakat ke jurusan Psikologi. “Yang terpenting, jangan lupa untuk tanya diri sendiri secara terus menerus, maunya jadi apa? Goals-nya apa? Mungkin nggak ya, akan merasa bosan di tengah jalan?” ucap Rachel Amanda.
Walau dengan berbagai konsekuensi yang harus diterima, menurutnya, perubahan juga bisa mendatangkan kebaikan, seperti membantu kita untuk lebih mengenali diri sendiri. Semakin kita kenal dengan diri sendiri, maka kita akan tahu apa tujuan yang ingin kita capai.
Jerome Polin dan Jehian Sijabat
Jerome Polin. Foto: Instagram/@jeromepolin.
Jerome Polin Sijabat, pemilik channel Youtube Nihongo Mantappu, membagikan kisahnya soal kegagalan yang cukup sering ia alami. Saat Jerome duduk di kelas 10, ia hampir mengikuti sebanyak 30 kali olimpiade dan selalu gagal. Kemenangan baru dirasakannya saat duduk di kelas 11 semester 2.
Dalam dunia perlombaan, Jerome mengaku lebih sering kalah daripada menang, namun ia tidak berhenti mencoba. Menurut Jerome, kegagalan yang sesungguhnya adalah ketika kita berhenti untuk mencoba. “Kalau kamu coba lagi, kamu masih punya kesempatan untuk berhasil. Kamu bisa belajar dari kesalahan sebelumnya supaya potensi kegagalan kamu akan semakin kecil, yang terpenting jangan sampai kita mengulang kesalahan yang sama,” ujarnya.
Senada dengan hal tersebut, Jehian Panangian, CEO Menantea sekaligus kakak dari Jerome Polin, mengungkapkan bahwa kegagalan baginya adalah the enjoyment of continuous learning. “Setiap orang pasti mengalami ups and downs dalam hidupnya, jadikan kegagalan sebagai kesempatan kita untuk belajar. Pembelajaran adalah hal yang terjadi terus menerus selama kita hidup. Sometimes we need to take a break and that’s okay, tapi kita harus tau kapan waktunya bangkit lagi,” ujarnya.
Anggi dan Ingga Nasution
Tips selanjutnya datang dari duo kembar pemilik channel Youtube Giga Nasution. Sebagai financial literacy enthusiast, Anggi dan Ingga mengungkapkan pentingnya memahami literasi finansial pribadi supaya kita tahu dari mana dan kemana uang yang kita miliki, serta apa tujuan finansial kita. Manfaat melek finansial bukan sekadar mampu mengelola keuangan, tapi juga belajar untuk bertanggung jawab dalam menggunakan uang, yang akhirnya dapat membentuk kebiasaan saat dewasa nanti. Sejak kuliah, Anggi dan Ingga juga sudah membiasakan diri untuk menabung dan investasi.
Anggi dan Ingga berpesan bagi kita semua untuk jeli mencari kesempatan sebanyak-banyaknya menggunakan kemampuan yang dimiliki. Sejak sekolah, Anggi dan Ingga yang gemar memasak mencoba untuk berjualan camilan sederhana di sekolahnya demi mendapat uang jajan tambahan. “Awalnya karena kita merasa nggak enak untuk minta uang jajan tambahan ke orang tua, jadi coba-coba untuk cari uang sendiri. Pengalaman cari uang ini jadi bekal kita sampai sekarang,” imbuh Anggi dan Ingga.
Saat kuliah di Australia, Anggi pernah berjualan air dari tap water yang ia hargai 1 dolar tiap gelasnya, karena ia melihat adanya kelangkaan air minum pada pertandingan sepak bola. Selain itu, ia pernah mencoba peruntungannya dengan mengirim artikel ke salah satu media. Beruntungnya, artikel yang dikirim berhasil terbit. Masa muda adalah kesempatan emas untuk mengasah kemampuan yang kamu miliki dan manfaatkan kemampuan tersebut secara maksimal.
Bimo Kusumo Yudo
Voice over talent, content creator, podcaster sekaligus penyiar radio yang satu ini membagikan tipsnya untuk tetap eksis di dunia hiburan dan periklanan. Walaupun saat ini sudah banyak pemain dalam industri yang ia tekuni, Bimo selalu mencari cara agar dirinya selalu dipercaya baik itu oleh klien ataupun produser, sehingga ia selalu dipanggil lagi dan lagi.
“Makin besar kolam, makin banyak ikan di dalamnya. Untuk stand out ya kita harus jadi ikan yang beda. Caranya adalah dengan menguasai banyak hal supaya bisa mengerjakan berbagai bidang, atau punya spesialisasi tersendiri yang menjadi ciri khas kita. Yang tidak kalah penting, harus pintar dalam melihat pasar,” tuturnya.
Selain itu, pria lulusan Advertising LSPR ini mengungkapkan rumus untuk mendapat perhatian publik, yaitu ‘talent + moment’. Ia berhasil menerapkan hal tersebut dan menjadi viral dengan menggandeng Putri Saud dalam membuat voice over flight attendant untuk mengobati kerinduan masyarakat karena penerbangan yang ditutup. Tak heran, Bimo menyebut penghasilannya sebagai voice talent cukup fantastis. Ia bahkan mengklaim bahwa satu line iklan yang ia bacakan setara dengan satu sampai tiga bulan gaji UMR. Wow!
Selain tips di atas, hal utama yang diperlukan untuk dapat mengembangkan diri secara maksimal adalah penguasaan keterampilan dasar, yaitu kemampuan berpikir logis, kemampuan literasi, dan numerasi. Hal ini diperlukan agar kita mampu berpikir dengan kritis dengan cara pandang yang luas.
Baca: Ciri Fashion Rachel Amanda di Film NKCTHI, Kasual Garis-garis