CANTIKA.COM, Jakarta - Tahukah Anda, masyarakat Indonesia masih banyak yang menyukai makanan bercita rasa asin dan gurih. Namun, mengonsumsi makanan yang terlalu banyak mengandung garam dapat mengakibatkan masalah kesehatan, misalnya seperti obesitas, diabetes, hipertensi, kanker lambung, batu ginjal, serta stroke.
Oleh karena itu, untuk menjaga pola hidup sehat, pembatasan asupan garam sama pentingnya dengan mengonsumsi buah dan sayur. Hal itu dikatakan oleh Pakar Diet dan Spesialis Gizi Kliniki Dokter Johanes Casay Chandrawinata.
Menurutnya, kandungan natrium pada MSG hanya 1/3 kandungan natrium pada garam. Penurunan asupan garam snagat dianjurkan untuk mencapai taraf kesehatan optimal.
Beberapa penelitian oleh Leong dkk, telah membuktikan manfaat MSG yang mampu membantu penurunan asupan garam tetapi dengan tetap menjaga rasa asin dan palatabilitas makanan rendah garam. Takaran garam bisa dibilang menyesuaikan selera orang yang sedang memasak.
Namun, Johanes menuturkan bahwa terdapat sebuah hasil penelitian "A study on sensory properties of sodium reduction and replacement in Asian food using difference-from - control test" (2015) oleh Jasmine Leong dkk. yang menggambarkan takaran garam yang tepat untuk masakan.
Menurut hasil penelitian tersebut, satu liter air membutuhkan delapan gram garam agar rasa masakan tidak terlalu asin tetapi tidak kelebihan garam. "Kita lihat berapa liter air yang kita gunakan untuk membuat sop, misalnya," ujar Johanes pada acara "Ajinomoto Media Appreciation Day" pada Selasa, 15 Februari 2020.
"Kalau tumisan tentu lebih sedikit takaran garamnya sebab volume air lebih sedikit dan garamnya langsung dicampur bersama sayur atau daging, misalnya," lanjut Johanes.
Johanes menyarankan untuk memberikan 1/2 sendok teh garam untuk satu porsi makan sayur tumis. Takaran tersebut sudah setengah dari anjuran konsumsi garam per orang per hari.
Cara tersebut dilakukan agar citaasa makanan tetap umami, tetapi tidak kelebihan garam. "Satu sendok teh garam ditambahkan 1/2 sampai satu sendok teh MSG untuk bumbu masak sehari-hari," saran Johanes.
Ajinomoto percaya bahwa makanan sehat juga harus lezat. Oleh karena itu, di acara ini Ajinomoto juga memperkenalkan program “Bijak Garam”. Program ini merupakan solusi cermat mengurangi penggunaan garam dalam setiap masakan dengan mempertahankan cita rasa yang tetap seimbang.
Baca: Gizi Seimbang Disarankan Rendah Garam, Tetapi Enak dan Lezat