CANTIKA.COM, Jakarta - "Tujuan besar membutuhkan banyak bakat, kemampuan, energi positif, dan kompetensi terbaik. Jika kita semua berpadu dalam kolaborasi dan sinergi, kita menjadi sangat kuat dan mampu menghasilkan karya terbaik.”
Semangat itulah yang menjiwai enam desainer yang tergabung dalam Banten Fashion Community untuk mempersembahkan karya kolaboratif bertema Pesona Banten. Keenam desainer ini adalah Dedi Hary (Dedy Hary), Denie Wardi (Aramara), Elly Kusuma (Shagira), Lia Amalia (Rhamala), Nike Kholisoh (Nikhol), dan Ulfi Lutfati (Alula).
Para desainer juga menggunakan kain wastra dan kriya hasil karya para pengrajin binaan Bank Indonesia (BI) perwakilan provinsi Banten. Diketahui, jika Banten terkenal sebagai salah satu provinsi di Indonesia dengan berbagai keunikannya. Baik itu dilihat dari segi sejarah, wisata, kebudayaan, dan berbagai kesenian tradisional yang masih terus berkembang hingga saat ini.
Banten juga memiliki kekayaan wastra berupa tenun dan batik yang layak mendapatkan tempat khusus di hati para pecinta fashion Salah satu Wastra Banten yang penuh pesona adalah Tenun Baduy.
Banten Fashion Community dan Bank Indonesia perwakilan Banten menghadirkan batik Banten sebagai koleksi kain wastra yang memesona/Foto: Doc. IFC
Tenun ini dibuat oleh para perempuan masyarakat suku Baduy dengan menggunakan alat tenun yang dinamakan Gedogan, dimana setiap motif mencerminkan kehidupan sehari-hari masyarakat Baduy yang terkenal bersahaja dan menjaga keseimbangan alam.
Batik Banten berawal dari penemuan puing gerabah peninggalan kerajaan abad ke-17 di daerah Banten Girang dan Banten Lama. Gerabah tersebut mempunyai 75 ragam hias yang kemudian diaplikasikan pada kain yang kini dikenal sebagai batik khas Banten.
Kini Banten telah memiliki berbagai macam batik, diantaranya : Batik Banten, Batik Lebak, Batik Kaserangan, Batik Tangerang Selatan, dimana motif batik terinspirasi dari kehidupan disetiap wilayah yang ada di Provinsi Banten.
Dalam fashion show bertajuk Jakarta Fashion Trend 2022 ini, para desainer menampilkan enam look dengan keunikan dan DNA-nya masing-masing dalam paduan warna-warni, siluet, dan detail, yang mempesona. Benang merah pun terjalin harmonis terinspirasi dari berbagai keunikan yang ada di Banten. Mengalir harapan Pesona Banten dapat menjadi pintu kebangkitan UMKM di masa pandemi.
Baca: Wignyo Rahadi Bawa Pesan Suku Osing dalam Koleksi Batik Kultural Banyuwangi