CANTIKA.COM, Jakarta - Batuk menjadi salah satu gejala umum yang dirasakan para pasien Covid-19 jenis Omicron. Sebenarnya batuk bisa diredakan lewat terapi simptomatik yang bertujuan melegakan jalan napas, salah satunya dengan mengonsumsi bahan herbal. "Kelebihan obat herbal dalam menangani batuk, yakni minim efek samping dan dapat bekerja pada semua jenis batuk ringan," kata Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Dr. (Cand.) dr. Inggrid Tania, M.Si (Herbal) dalam konferensi pers berjudul Efektifitas Terapi Simtomatik Batuk dari Bahan Herbal pada Jumat 25 Februari 2022.
Bahan herbal yang dimaksud dalam meredakan batuk diantaranya adalah jahe, jeruk nipis, kencur, daun mint. Semuanya ampuh meredakan batuk dan melegakan tenggorokan karena memiliki sifat antitusif yang meredakan dan menekan batuk serta bekerja sebagai ekspektoran yang membantu mengeluarkan dahak dari paru-paru.
Inggrid memaparkan khasiat dari bahan herbal yang bisa didapatkan secara mudah di sekitar: jahe, kencur, daun mint dan jeruk nipis.
Jahe, kencur dan daun mint memiliki sifat antioksidan, antiinflamasi dan antinosiseptif yang menenangkan tenggorokan, meredakan nyeri dan mengurangi peradangan di tenggorokan serta saluran napas bawah yang disebabkan batuk. Jahe dan kencur pun punya sifat antibakteri dan antivirus, serta dapat merangsang pengeluaran air liur, menghambat kontraksi saluran napas dan merangsang sekresi lendir untuk meredakan batuk. Keduanya punya sifat antihistamin yang bisa meredakan alergi, termasuk batuk karena alergi. Manfaat lainnya adalah bisa meredakan batuk pada batuk kering serta membantu mengeluarkan dahak pada batuk berdahak.
Sementara itu, jeruk nipis tinggi kandungan vitamin C dan bisa mengatasi batuk kering. Si kecil berwarna hijau ini juga ampuh untuk mengatasi batuk kering dan batuk berdahak. "Herbal asli Indonesia untuk terapi simptomatik yaitu jahe, jeruk nipis, kencur dan daun mint sudah terbukti aman dan berkhasiat, serta dapat dikombinasikan untuk khasiat optimal."
Baca Juga:
Batuk harapannya bisa diatasi dengan obat yang bersifat menekan refleks batuk sehingga mengurangi frekuensi batuk. Sementara obat bersifat ekspektoran berfungsi menstimulasi mukosa saluran napas untuk mengeluarkan lendir, menghasilkan batuk produktif dan mengencerkan dahak. Dengan mengonsumsi obat ini, dahak lebih mudah keluar. Sementara itu, obat yang bersifat mukolitik dapat menghancurkan struktur dahak yang kental sehingga dahak lebih mudah dikeluarkan.
Obat batuk non-herbal pada umumnya hanya menonjolkan satu khasiat, tidak bersifat multikhasiat. Obat non-herbal disebut dapat menimbulkan efek samping seperti kantuk, pusing, gangguan pencernaan seperti mual, muntah dan konstipasi serta rinorea dan bronkospasme.
"Obat batuk herbal bisa bekerja pada semua jenis batuk ringan, bahannya pada umumnya tidak membuat ngantuk," jelas dia.
Baca: Kenali Batuk Gejala Covid-19, Kering, Terus Menerus, dan Tak Berdahak