CANTIKA.COM, Jakarta - Kanker usus besar terjadi akibat perubahan dari sel normal menjadi tak normal di saluran usus besar hingga anus, menurut Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) cabang Jawa Barat, Dr. Dradjat R. Suardi, Sp.B(K)-Onk, FICS. Kanker dapat tumbuh cepat dan menyebabkan penyakit di organ lain atau metastasis.
Sementara itu, Dokter Spesialis Bedah Onkologi di RSUP Dr. Hasan Sadikin, Bandung, Dr. dr. R. Yohana, Sp.B(K)-Onk mengungkap sebab kanker usus besar tidak selalu genetik.
Faktor risiko kanker usus besar lainnya adalah usia tua, yakni di atas 50 tahun, ada riwayat menderita polip yang terkadang berhubungan dengan genetik, riwayat menderita infeksi usus besar sehingga terjadi peradangan pada usus yang ditandai sering diare dan masalah pencernaan, riwayat polip atau kanker usus dalam keluarga, faktor genetik dan faktor ras serta etnis.
"Kalau sudah ada faktor risiko seperti ini harus awareness-nya tinggi. Harus menghubungi dokter kemudian merancang suatu pola. Sayangnya, di kita belum ada konsultan genetik, diatur pola hidupnya dan kapan melakukan skrining," saran Yohana.
Di sisi lain, ada juga faktor risiko lain, yakni gaya hidup tak sehat, salah satunya satunya terkait konsumsi daging merah dan daging olahan. Yohana mengatakan, kedua jenis makanan ini saat sudah dicerna akan menghasilkan suatu zat kimia yang akan merusak struktur dinding usus, sehingga sebaiknya konsumsi daging merah dibatasi.
Baca Juga:
Faktor risiko kanker usus besar lainnya, yakni diet tidak seimbang dan kurang serat, kurang beraktivitas fisik, obesitas, konsumsi rokok dan paparan asap rokok, konsumsi minuman beralkohol berlebihan, menderita penyakit gangguan pencernaan berulang, dan mengalami kondisi diabetes tipe 2.
"Pada prinsipnya, pola makan yang baik yakni diet seimbang untuk mencapai berat badan seimbang, termasuk memperbanyak konsumsi sayuran dan buah dan diregulasikan dengan olahraga," saran Yohana.
Kanker usus besar termasuk 10 besar dalam peringkat kanker di Indonesia dan menjadi jenis kanker tertinggi pada laki-laki. Deteksi dini pada kanker berperan penting. Sebab jika ditemukan sedari awal, maka tingkat kesembuhan bisa lebih dari 90 persen.
Baca juga: Bawang Merah hingga Apel Bisa Cegah Kanker Usus Besar