CANTIKA.COM, Jakarta - Jika pernah merasakan sensasi terbakar yang tidak hilang di dada setelah selesai makan, Anda mungkin mengalami asam lambung. Bila mengalaminya beberapa kali dalam seminggu, Anda mungkin menghadapi versi kronis dari kondisi ini, yang lebih umum disebut penyakit refluks gastroesofageal atau GERD.
Sederhananya, saat makan maka makanan mengalir dari kerongkongan ke perut. Namun, di ujung kerongkongan ada otot yang disebut sfingter esofagus bagian bawah (LES), yang bertindak seperti pengaman untuk menjaga asam lambung di dalam perut. Ketika LES melemah, asam lambung keluar ke kerongkongan, sehingga menyebabkan gejala seperti mulas.
Selain mulas, kenali gejala lain asam lambung serta sebab dan cara pencegahannya seperti dilansir Eat This!.
Gejala asam lambung
Menurut spesialis bedah bariatrik dan pendiri klinik refluks di Florida, Amerika Serikat, Arundathi Rao, berikut sejumlah gejala asam lambung yang paling umum ditemukan.
- Maag
- Batuk kronis
- Disfagia (kesulitan menelan)
- Perubahan suara karena efek asam lambung pada pita suara
- Sinusitis kronis dan infeksi telinga
- Peningkatan postnasal drip
- Pneumonia yang sering terjadi
Gejala yang paling serius asam lambung dapat meningkatkan risiko kanker kerongkongan, yang jumlahnya terus meningkat. Jika mengalami penyakit asam lambung yang berkelanjutan, Rao merekomendasikan untuk menemui dokter sebelum membeli obat mulas yang dijual bebas di apotek.
"Penting untuk menyelesaikan pemeriksaan sebelum menjadikan penghambat pompa proton atau penghambat H2 sebagai bagian dari rutinitas," kata Rao.
Menurut Rao, jika ternyata itu hasilnya kasus asam lambung ringan dan tidak siap dalam pengobatan secara teratur, bisa menggunakan obat saja. Kriteria obat ini untuk mengurangi produksi asam lambung tetapi tidak akan menghentikan refluks karena jika memiliki masalah fisik yang menyebabkan refluks seperti hernia hiatus, cara terbaiknya adalah memperbaiki masalah tersebut dengan melakukan pembedahan.
Sebab asam lambung
Menurut Rao, faktor terbesar asam lambung yang kerap diremehkan adalah segala sesuatu yang meningkatkan tekanan di perut. Contohnya obesitas, kehamilan, sering mengangkat benda berat, merokok, COPD, batuk kronis, atau menjalani operasi sedot lemak.
"Bahkan kebiasaan gaya hidup tertentu biasanya bisa menghasilkan gejala asam lambung," ujar Rao.
Pencegahan asam lambung
Mengatur pola hidup sangat penting dalam pencegahan asam lambung. Berikut poin yang harus diperhatikan:
- Jangan makan atau minum terlalu cepat sebelum tidur.
- Kurangi kafein dan alkohol, yang keduanya dapat merangsang produksi asam lambung.
- Kurangi makanan yang dapat memperburuk refluks asam, seperti cokelat.
- Pertahankan berat badan yang sehat atau turunkan jika perlu.
- Makan makanan yang sehat, menekankan makanan utuh seperti buah-buahan dan sayuran, meminimalkan makanan olahan. Sebab semakin sedikit makanan diproses, lebih sedikit bahan kimia yang terkandung, makanan itu semakin baik.
- Hindari makan berlebihan juga termasuk cegah asam lambung.
Baca juga: Asam Lambung Naik, Hindari Posisi Tidur Terlentang Rata Menurut Dokter