CANTIKA.COM, Jakarta - Menutup seluruh rangkaian Hari Perempuan Sedunia, Nestlé Indonesia mengadakan webinar #BreakTheBias pada 31 Maret 2022. Berbagai pihak memberikan dukungan kesetaraan gender mulai dari Nestlé Indonesia hingga Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia (Kemnaker RI).
"Secara global, Nestlé berkomitmen untuk mendukung kesetaraan gender bagi setiap orang. Di Indonesia, kami juga mengadopsi hal ini. Selaras dengan tema #BreaktheBias, kami ingin menghapus stereotip terhadap perempuan di tempat kerja dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesetaraan gender," kata Direktur HR Nestlé, Fahrul Irvanto.
Karena secara nyata meskipun praktik kesetaraan gender di tempat kerja sudah jauh meningkat dibandingkan masa lalu. Namun, masih terdapat hambatan pada beberapa pihak seperti halnya perempuan. Perempuan masih mengalami beban ganda dari diskriminasi hingga adanya kekerasan yang menyebabkan rentannya perempuan untuk memaksimalkan potensi yang ada pada dirinya.
Dwi Faiz sebagai Head of Programmes UN Women juga menyampaikan dukungannya untuk kesetaraan gender. "Saya berharap, kita tidak hanya kembali diingatkan tentang berbagai hambatan yang dialami perempuan untuk menikmati haknya, tetapi juga bagaimana kita perlu bergandengan tangan untuk mewujudkan dunia di mana semua perempuan dapat terbebas dari berbagai bias yang menghambat potensinya, terutama di lingkungan bisnis."
Perlu diketahui bahwa kesetaraan gender juga merupakan hal esensial yang perlu diperhatikan dalam segala aspek kehidupan termasuk di tempat kerja. Hadir dalam webinar Break The Bias, perwakilan Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE), Maya Juwita juga menyampaikan bahwa mereka percaya dengan mempromosikan kesetaraan gender di tempat kerja dan memberdayakan perempuan akan membuat perbedaan yang signifikan dalam pertumbuhan perusahaan.
"Kami berkomitmen untuk terus melakukan kegiatan non diskriminasi di tempat kerja dengan mendorong komitmen dari perusahaan untuk mencantumkan peraturan non diskriminasi ke para pekerja," kata Dr. Hj. Ida Fauziyah, M. Si., Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia. Lebih lanjut, dia juga menyerukan pentingnya kerja sama antara pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk mencapai kesetaraan gender dalam dunia kerja.
Dengan dibutuhkannya sinergitas, komitmen dan upaya konkret tidak hanya dari pemerintah, melainkan juga dari stakeholders terkait untuk mewujudkan pemberdayaan pekerjaan perempuan yang berorientasi pada zero accident, zero harassment, dan zero discrimination.
Terakhir Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (PPPA RI) mengajak untuk, "Mari bersama-sama kita ciptakan ruang yang aman dan nyaman bagi perempuan untuk mengembangkan dirinya," kata I Gusti Ayu Bintang Darmawati, S.E., M.Si.
Baca: Memahami Break the Bias di Tempat Kerja, Setiap Orang Punya Kesempatan Sama
DIAH RETNO ANDANI