CANTIKA.COM, Jakarta - Britney Spears pada Senin, 11 April 2022 waktu setempat mengumumkan dirinya hamil anak ketiga, enam bulan setelah seorang hakim di Los Angeles, Amerika Serikat, mengakhiri perwalian kontroversial yang melarang penyanyi pop itu memiliki anak lagi.
Pengumuman tersebut disampaikan oleh Spears melalui akun Instagram-nya. Mulanya, ia bercerita bahwa berat badannya mengalami penurunan dan mulai menyadari perubahan pada bagian perutnya.
Baca Juga:
Pasangannya, Sam Asghari, yang disebut Spears sebagai "suaminya", mengatakan bahwa perubahan tersebut mengindikasikan kehamilan.
Selanjutnya, Spears menjalani tes kehamilan dan hasilnya memberi petunjuk bahwa dirinya hamil. Unggahan di Instagram itu juga menimbulkan spekulasi bahwa Spears mengharapkan anak kembar.
"Saya menjalani tes kehamilan ... dan uhhhhh ... saya punya bayi," kata perempuan berusia 40 tahun itu di Instagram.
Dikutip dari AFP, Selasa, seorang hakim pada November tahun lalu resmi membubarkan konservatori yang telah lama diawasi oleh ayahnya Jamie Spears. Menurut penyanyi itu, pengaturan konservatori telah mencegahnya melepas alat kontrasepsi IUD meskipun dia menginginkan lebih banyak anak.
Pada 2007, terjadi insiden Spears menyerang mobil paparazzi di sebuah pompa bensin. Setelah peristiwa itu, Spears ditempatkan di bawah konservatori.
Tuduhan bahwa konservatori mencegah Spears melepaskan alat kontrasepsi IUD, telah memicu kemarahan dari para penggemar dan kelompok hak reproduksi. Kemudian konservatori dibubarkan pada November dan nama Jamie Spears telah dihapus dari perannya pada September tahun lalu.
Dalam unggahan Instagram yang serupa, Britney Spears mengatakan bahwa dirinya "tidak akan sering keluar" untuk menghindari paparazzi. Sebagai informasi, Spears sudah memiliki dua putra remaja, Sean dan Jayden, dari pernikahan sebelumnya dengan Kevin Federline.
Seperti yang tengah dialami Britney, apakah kehamilan pada usia 40 tahun berisiko tinggi? Karena kemajuan teknologi seputar kesuburan, kehamilan, dan persalinan, memungkinkan untuk memiliki bayi dengan aman pada usia 40 tahun. Namun, setiap kehamilan setelah usia 40 tahun dianggap berisiko tinggi.
Melansir laman Healthline, Selasa, 12 April 2022 pahami risiko kehamilan di usia 40 tahun atau lebih berikut ini:
1. Tekanan darah tinggi – ini dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan yang disebut preeklamsia
2. Diabetes gestasional
3. Cacat lahir, seperti sindrom Down
4. Keguguran
5. Berat badan lahir rendah
6. Kehamilan ektopik, yang terkadang terjadi dengan fertilisasi in vitro (IVF)
Sama seperti secara statistik lebih sulit untuk hamil setelah usia 40 tahun, kehamilan itu sendiri juga bisa lebih menantang seiring bertambahnya usia. Anda mungkin mengalami lebih banyak rasa sakit dan nyeri karena persendian dan tulang yang sudah mulai kehilangan massa seiring bertambahnya usia.
Selain itu, Anda mungkin juga lebih rentan terhadap tekanan darah tinggi dan diabetes gestasional. Kelelahan terkait kehamilan mungkin lebih terasa seiring bertambahnya usia juga. Oleh sebab itu, penting untuk berbicara dengan OB-GYN Anda tentang apa lagi yang dapat Anda harapkan selama kehamilan berdasarkan usia dan kesehatan Anda secara keseluruhan.
Baca: Alasan Britney Spears Belum Siap Kembali ke Dunia Musik
ANTARA | HEALTHLINE