CANTIKA.COM, Jakarta - Muslim Fashion Festival+ atau Muffest+ 2022 resmi ditutup pada Sabtu, 23 April 2022 lalu usai digelar sejak Kamis, 21 April 2022 di Grand Ballroom Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi berkesempatan menutup ajang tahunan MUFFEST+ yang diselenggarakan Indonesia Fashion Chamber (IFC) sejak 2016 dan tahun ini didukung oleh Kinarya Cipta Kreasi sebagai Organizer.
Mengawali seremoni penutupan Muffest+ 2022, Direktur Kinarya Cipta Kreasi, Windu Wijaya menyampaikan laporan bahwa total sementara jumlah pengunjung mencapai 29.200 orang yang diprediksi masih terus bertambah.
“Di suasana menuju endemi Covid-19, mudah-mudahan ini berlangsung positif sehingga pemulihan ekonomi nasional yang diharapkan segera dicapai. Dan semakin banyak orang akan percaya diri mengunjungi sebuah pameran. Kesuksesan MUFFEST+ ini karena sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak, seluruh stakeholder terkait yang ingin Indonesia menjadi kiblat muslim fashion dunia,” imbuh Windu.
Di panggung penutupan Muffest+ 2022, National Chairman Indonesian Fashion Chamber (IFC), Ali Charisma pun menyatakan perhelatan ini sukses karena didukung oleh berbagai pihak. “Muffest+ 2022 dalam kondisi endemi, alhamdulillah berjalan sukses, baik dalam transaksi dan presentasi.
"Semoga dapat memberi inspirasi dan manfaat bagi fashion Indonesia khususnya mode muslim sehingga event lain di dalam negeri semakin banyak karena potensi pasar Indonesia semakin besar. Dengan tagline Indonesia ingin menjadi pusat mode muslim dunia, mari kita bersama bergandengan tangan untuk memajukan fashion muslim di Indonesia,” papar Ali Charisma.
Koleksi desainer Vivi Zubedi turut memeriahkan penutupan Muffest+ 2022/Foto: Doc. Muffest
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengucapkan selamat atas kesuksesan Muffest+ 2022 dan berharap perhelatan ini bisa menjadi batu loncatan menuju ajang Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) agar dunia melihat Indonesia dan menjadi kiblat fashion muslim dunia.
Berdasarkan data yang disampaikan oleh Mendag, Indonesia memiliki populasi muslim setidaknya sebanyak 229 juta yang merupakan 12 persen dari 1,9 miliar total orang muslim di seluruh dunia. Permintaan produk halal terus mengalami kenaikan. Pada 2024, fesyen muslim diproyeksikan menyumbang sebanyak 6,04 persen industri halal global yang mencapai USD 311 miliar.
"Saat ini tren fashion muslim sudah mengarah pada gaya hidup. Jadi Indonesia harus mengambil peluang ini karena memiliki kekuatan ragam budaya dan kearifan lokal. Oleh sebab itu, seluruh pemangku kepentingan harus bekerja sama mencari persamaan sehingga tercipta ekosistem fashion muslim dan menuju kiblat fashion muslim dunia. Upaya ini harus didukung penunjang lainnya seperti akademisi untuk mendukung ekosistem dengan pendidikan karena untuk mencapai kiblat fashion dunia tidak boleh terpaku dengan selera Indonesia, tapi juga harus universal," ungkap Mendag Lutfi.
Mendag Lutfi menegaskan komitmen pemerintah, khususnya Kementerian Perdagangan untuk terus mendukung terbentuknya ekosistem industri fesyen Indonesia. “Diharapkan sebelum 2024 kerja sama dalam mewujudkan ekosistem tersebut dapat berjalan dalam kebersamaan Indonesia yang kuat,” harapnya.
Perhelatan Muffest+ berupaya memberikan kesempatan bagi pelaku usaha fesyen muslim di tanah air untuk mempresentasikan karyanya dan mengembangkan sisi bisnis melalui kegiatan fashion show, trade-expo, dan talkshow. Perhelatan Muffest+ tahun ketujuh dengan mengangkat tema “Muslim Fashion, Muslim Lifestyle” ini menghadirkan keragaman gaya busana kreasi lebih dari 300 desainer dan brand fashion muslim.
Koleksi desainer Itang Yunasz turut memeriahkan penutupan Muffest+ 2022/Foto: Doc. Muffest
Pada rangkaian acara Closing Ceremony Presented by Kementerian Perdagangan menampilkan gelaran karya desainer Lisa Fitria, Itang Yunasz, Hannie Hananto, ViviZubedi, Dian Pelangi, dan Khanaan.
Mengambil tema Beautiful East, Itang Yunasz memakai tenun ikat NTT dengan dominan warna indigo dan terracotta yang diabadikan di atas kain sutera crepe dan chiffon yang ringan yang dipadu dengan embellish laces dan diberi sentuhan akhir embroidery. Tidak lupa untuk mengangkat tema berkelanjutan atau sustainability di dalam koleksi ini dengan menggunakan sisa-sisa bahan.
Kemudian, desainer Vivi Zubedi kembali melakukan peluncuran koleksi VZ Rayya sebagai bagian dari rangkaian kampanye Ramadan setiap tahunnya. VZ Rayya Journey merupakan tema besar pada kampanye koleksi dari kolaborasi Vivi Zubedi dan Diana Dsaks atau @dssaaksss, yaitu seorang sosialita yang dikenal luas di kalangan pecinta modest fashion dengan perilisan koleksi “VZXD Rayya Series”
Baca: Rilis Koleksi Gamis Kekinian di Muffest+ 2022, Jilbrave Mendobrak Stereotip