CANTIKA.COM, Jakarta - Selain hepatitis akut, orang tua di Indonesia juga harus mulai mewaspadai penyebaran flu Singapura yang mayoritas menyerang anak-anak. Flu singapura atau Hand, Foot, and Disease (HFMD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Coxsackie. Virus ini dapat menular melalui kontak air liur, bersin dan batuk, serta feses.
Untuk diketahui, gejala awal yang dapat dirasakan oleh penderita flu Singapura antara lain adalah demam, nyeri tenggorokan, ruam merah pada tangan, kaki, serta mulut. Namun tidak perlu khawatir, penyakit flu Singapura diketahui bukan merupakan penyakit yang tergolong berbahaya.
Selain itu, pada mayoritas kasus, flu Singapura dapat membaik dengan sendirinya dalam tujuh hingga sepuluh hari. Meskipun demikian, setelah memastikan anak-anak di rumah telah terpapar virus flu Singapura, orang tua dapat memberikan obat yang ditujukan untuk mengurangi keluhan pada anak seperti nyeri di mulut dan demam. Lebih lanjut, orang tua juga diminta untuk memastikan agar anak-anaknya telah meminum air sesuai dengan kebutuhannya.
Salah satu dokter umum di Indonesia, dr. Adam Prabata membagikan sejumlah informasi terkait flu Singapura melalui Instagram pribadinya pada Sabtu, 21 Mei 2022. Dalam unggahannya tersebut, Adam menyarankan agar orang tua segera membawa anak-anaknya ke fasilitas kesehatan terdekat ketika sang anak berada di sejumlah kondisi tertentu, seperti mengalami kondisi hidrasi yang kurang baik, gejala flu Singapura yang tak kunjung membaik setelah sepuluh hari, memiliki imunitas yang lemah, dan anak berusia di bawah enam tahun.
Sebagai langkah antisipatif dalam memutus penyebaran flu Singapura, orang tua dapat terus menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti cermat dalam memperhatikan kebersihan tubuh anak, mencuci tangan secara teratur, dan membersihkan peralatan yang rentan terkontaminasi virus, seperti alat makan dan mainan anak.