CANTIKA.COM, Jakarta - Jantung merupakan organ vital yang berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh agar nutrisi dan oksigen dapat diserap oleh tubuh. Jantung memiliki pembuluh darah koroner sebagai pembuluh darah utama yang bertugas mendistristribusikan oksigen dan nutrisi ke organ jantung. Seiring bertambahnya usia, tingkat elastisitas pembuluh darah koroner akan semakin menurun akibat plak aterosklerosis. Adanya plak aterosklerosis ini menyebabkan terjadinya penyempitan pembuluh darah jantung koroner yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kinerja jantung. Plak juga dapat timbul akibat timbunan lemak. Kondisi tersebut biasanya menjadi penyebab utama penyakit jantung yang paling umum terjadi, yaitu penyakit jantung koroner.
Apa itu penyakit jantung koroner?
Dokter Spesialis Jantung & Pembuluh Darah Yahya Berkahanto Juwana dari Ikatan Dokter Indonesia menjelaskan penyakit jantung koroner adalah gangguan kesehatan akibat penyempitan atau tersumbatnya pembuluh darah arteri koroner oleh plak aterosklerosis dari timbunan lemak, kalsium, maupun akibat degeneratif atau proses penuaan. "Tersumbatnya aliran darah ke otot jantung ini akan mengakibatkan kerusakan otot-otot jantung yang menyebabkan gangguan pompa jantung (gagal jantung) dan kematian," katanya dalam keterangan pers yang diterima Cantika pada 9 Juli 2022.
Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit jantung koroner merupakan salah satu penyakit tidak menular penyebab kematian tertinggi di dunia. Pada 2015 saja, tercatat lebih dari 7 juta orang meninggal karena penyakit jantung koroner. Sedangkan di Indonesia sendiri, lebih dari 2 juta orang diketahui mengidap penyakit ini pada 2013. Dari jumlah tersebut, penyakit jantung koroner lebih sering terjadi pada usia lebih dari 40 tahun.
Faktor risiko penyakit jantung koroner
Faktor penyebab penyakit jantung koroner cukup banyak. Meskipun demikian, penelitian menunjukkan bahwa tekanan darah tinggi, kolesterol dan trigliserida tinggi, diabetes, kegemukan, kebiasaan merokok, serta peradangan pada pembuluh darah merupakan faktor utama yang mencederai dinding arteri. Saat arteri rusak, plak akan lebih mudah terjadi dan menyebabkan penebalan atau penyempitan arteri.
Beberapa keadaan atau penyakit lainnya yang merupakan faktor risiko terjadinya Penyakit Jantung Koroner, yaitu:
1. Genetik (faktor keturunan keluarga)
2. Sedentary lifestyle
3. Konsumsi alkohol berlebihan
4. Stres akibat kesibukan
Pengendalian risiko jantung koroner
Jangan sia-siakan penanganan penyakit jantung yang sudah Anda jalani. Jaga kesehatan jantung Anda dan minimalkan risiko penyakit jantung koroner dengan melakukan hal-hal berikut ini:
1. Olahraga rutin untuk mempertahankan peredaran darah yang baik
2. Mengatur pola makan yang sehat dan bergizi seimbang, perbanyak asupan buah dan sayur, kurangi makanan yang mengandung kolesterol dan garam berlebih
3. Berhenti merokok
4. Menurunkan berat badan jika berlebihan
5. Menekan kadar kolesterol dan gula darah
6. Mengontrol tekanan darah
7. Kendalikan stres
8. Istirahat yang cukup. Penelitian menunjukkan bahwa kurangnya kualitas dan jam tidur berpengaruh pada peningkatan risiko terkena penyakit jantung koroner.
Baca: Studi Ungkap Menikmati Camilan di Depan TV Berisiko Terserang Penyakit Jantung