CANTIKA.COM, Jakarta - Masalah infertilitas atau kesuburan semakin hangat dibicarakan akhir-akhir ini, mulai dari teman, tetangga, atau bahkan keluarga yang menjadi pejuang garis biru. Mereka mungkin saja harus menunggu lama setelah menikah untuk mendapatkan buah hati.
Bagi masyarakat yang ingin menjalani program hamil, memang ada tes kesuburan yang bisa kamu ikuti. Tes ini dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan pria dan wanita. Dengan mengetahui kondisi kesuburan ini, beberapa faktor penghambat infertilitas bisa diatasi lebih dini. Sayang, masih banyak yang belum tahu bagaimana proses tes kesuburan itu.
Kapan waktu terbaik melakukan tes kesuburan. Apakah boleh tes ini dilakukan sebelum menikah? Spesialis Obstetri dan Ginekologi Pusat Fertilitas Bocah Indonesia, Dokter Riyan Hari Kurniawan mengatakan periksa kesuburan bahkan bisa dimulai sejak pasangan belum menikah. Namun, kebanyakan yang datang lebih ke sekian tahun menikah belum ada tanda memiliki buah hati, lalu melalukan konsultasi ke dokter.
"Sebenarnya tidak ada patokan khusus berapa tahun untuk periksa kesuburan, tetapi biasanya dalam usia setahun berpotensi sebanyak 85 persen pasangan usia subur bisa meiliki anak. Dengan catatan sudah menerapkan pola hidup sehat, melakukan hubungan seksual rutin, dan tidak memakai kontrasepsi. Kalau setahun belum ada tanda-tanda, bisa konsultasi ke dokter kandungan," ujar Riyan dalam Live Instagram Cerita Cantika bertajuk Sadar Subur, Jumat 8 Juli 2022.
Riyan menjelaskan kalau kondisi masalah kesehatan reproduksi tidak melulu dialami oleh perempuan, presentase jumlah pria juga ada sekitar 35-40 persen. Oleh sebab itulah kalau periksa kesuburan disarankan keduanya, pasangan suami dan istri agar lebih jelas penanganan saat hasil tes keluar.
"Keduanya punya potensi yang sama untuk masalah kesuburuan, tetapi ada dalam case tertentu keduanya tidak punya gangguan kesehatan belum bisa potensi kehamilan. Biasanya ini kami treat lebih lanjut untuk menelusuri apa yang penyebabnya," ucap Riyan.
Lantas bagaimana proses tes kesuburan dilakukan oleh pasangan, pertama datang ke dokter kandungan lebih dulu baik di RumahSakit atau Klinik lalu melakukan konsultasi. Biasanya akan ditanya secara mendetail riwayat kesehatan, seperti adakah penyakit kandungan tertentu atau tidak, dan bagaimana frekuensi berhubungan seksual.
"Setelah konsultasi akan dilakukan pemeriksaan dalam melalui USG transvaginal, kemudian kalau diperlukan ada pemeriksaan telur, dan di beberapa kasus ada juga periksa hormon," ucap Riyan. "Kalau untuk laki-laki dilakukan analisa air mani, seperti apa kualitas sperma yang dihasilkan, jadi tidak perlu takut kalau mau periksa kesuburan."
Baca: 5 Penyebab Masalah Kesuburan Perempuan, dari Stres Hingga Berat Badan