CANTIKA.COM, Jakarta - Glutamin berperan besar dalam menjaga kesehatan usus, khususnya epitel usus alias lapisan usus yang kuat. Sel-sel di epitel usus memiliki banyak tugas penting, di antaranya membantu mencerna makanan, menyerap nutrisi, hingga mencegah bakteri dan racun lainnya "merembes" keluar dari usus ke seluruh tubuh.
“Sel epitel bertindak sebagai gerbang, hampir seperti agen pelindung. Mereka tidak membiarkan semuanya masuk,” kata ahli gastroenterologi Ali Rezaie, MD, MSc, Direktur Medis Program Motilitas Gastrointestinal di Cedars-Sinai, Los Angeles, Amerika Serikat.
"Tetapi jika sel-sel epitel rusak, yang kita sebut hiperpermeabilitas atau 'usus bocor', maka bakteri dapat masuk ke dalam tubuh dan menghasilkan keadaan peradangan mikro."
Untuk mencegah hal itu terjadi, asam amino glutamin (juga disebut sebagai l-glutamin) berperan besar. Asam amino yang paling melimpah dalam tubuh manusia, glutamin yaitu "blok bangunan" untuk protein.
Glutamin diproduksi secara alami oleh tubuh, terutama di otot, dan juga dapat ditemukan di banyak makanan.
Darah membawa glutamin ke jaringan di seluruh tubuh, termasuk usus, di mana ia mendorong regenerasi sel epitel yang berfungsi sebagai penghalang antara usus dan rongga perut. Menurut Dr. Rezaie, sel-sel epitel di usus diganti sepenuhnya setiap lima hingga tujuh hari.
"Tingkat kecepatan reproduksi sel-sel ini bergantung pada glutamin," katanya.
Umumnya, individu yang sehat mendapatkan semua l-glutamine yang mereka butuhkan dari produksi dan diet alami tubuh mereka, kata Dr. Rezaie. Namun, orang yang menderita gangguan pencernaan seperti penyakit celiac atau penyakit Crohn mungkin membutuhkan lebih banyak l-glutamin untuk menjaga lapisan usus mereka dalam kondisi optimal dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki kondisi ini.
Selain itu, jika Anda menderita usus "bocor", Anda mungkin perlu meningkatkan asupan l-glutamin untuk memulihkan epitel usus. “Setiap kali ada peradangan, Anda membutuhkan banyak energi untuk melawannya dan pergantian sel meningkat,” kata Dr. Rezaie.
Seperti yang disebutkan di atas, glutamin bisa diperoleh dari sejumlah makanan. Menurut Dr. Rezaie, banyak elemen diet Mediterania—pola makan nabati yang sebagian besar juga mencakup biji-bijian, makanan laut, telur, dan unggas tanpa lemak—kaya akan glutamin, contohnya, ikan, ayam, dan telur.
Orang-orang dengan diet vegan atau vegetarian yang ketat bisa mendapatkan glutamin mereka dari biji-bijian yang disebutkan di atas, serta sayuran seperti kubis dan brokoli. Namun, untuk individu yang kerap alami perut kembung, Dr. Rezaie merekomendasikan dua sumber glutamin kuat lainnya, yaitu wortel dan bit.
Anda juga dapat menemukan suplemen glutamin di pasaran, tetapi menurut Dr. Rezaie, suplementasi hanya direkomendasikan dalam situasi yang jarang terjadi. Misalnya, dokter dapat merekomendasikan bahwa individu yang sering melakukan latihan yang sangat berat (glutamin dapat membantu pemulihan otot) atau mereka yang pulih dari kondisi gastrointestinal menular pertimbangkan suplemen ini.
Satu studi menunjukkan bahwa suplemen glutamin membantu menormalkan permeabilitas lapisan usus pada pasien yang menderita sindrom iritasi usus pasca infeksi.“Tetapi dari hari ke hari, Anda biasanya tidak memerlukan suplemen untuk hal ini, kecuali bagi Anda yang menjalani diet sangat terbatas,” kata Dr. Rezaie. Pastikan untuk berkonsultasi dengan penyedia medis sebelum memulai suplemen baru.
Baca juga: 5 Makanan Ini Dapat Tingkatkan Kesehatan Usus di Tubuh
WELL AND GOOD