CANTIKA.COM, Jakarta - Jumlah radikal bebas banyak di dalam tubuh, maka molekul ini akan merusak sel-sel dalam tubuh sehingga menimbulkan kulit kering. Kulit kering, hiperpigmentasi, dan kerutan halus pada kulit dapat menjadi gejala kondisi tak seimbangnya antioksidan dan radikal bebas di dalam tubuh.
"Namun, ketika mengalami kondisi imbalance, tanda yang muncul pada setiap orang tidak spesifik. Gejala yang mudah muncul bisa saja dari kulit," kata Medical Executive PT Kalbe Farma Tbk, Dokter Della Sulamita melalui siaran persnya, Rabu, 7 September 2022.
Antioksidan merupakan senyawa yang memperlambat, mencegah dan menangkal radikal bebas. Sedangkan radikal bebas adalah molekul yang tidak stabil dan reaktif.
Della mengatakan, apabila jumlah radikal bebas banyak di dalam tubuh, maka molekul ini akan merusak sel-sel dalam tubuh sehingga menimbulkan banyak peradangan.
Antioksidan dalam tubuh yang kurang akan berisiko menyebabkan free radical-antioxidant imbalance yang dapat menimbulkan stres oksidatif atau keadaan ketidakseimbangan antara tingginya radikal bebas dan rendahnya antioksidan.
Sementara itu, tingginya jumlah kandungan radikal bebas dalam tubuh, disebabkan hasil metabolisme, proses bernapas yang sulit dicegah, polusi, kandungan kimia, hingga alkohol. Kondisi tak seimbang antara antioksidan dan radikal bebas dapat menyebabkan sakit dengan gejala selain pada kulit, juga berupa tubuh mudah kelelahan.
Menurut Della, kondisi ini dapat dicegah dengan mengatur produksi antioksidan dari dalam tubuh, seperti gluthation peroksidase atau mengonsumsi suplemen antioksidan.
Baca: Ketahui 3 Jenis Kerutan di Bawah Mata dan Cara Mencegahnya