CANTIKA.COM, Jakarta - Pusat Batik Nusantara Thamrin City salah satu pusat batik ibu kota yang ramai pembeli. Jenis pembeli di Pusat Batik Nusantara beragam dari berbagai kalangan dan usia. Bertepatan dengan Hari Batik Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Oktober, Cantika berbagi kisah saat bertemu dan mengamati para pembeli di Pusat Batik Nusantara.
Pusat Batik Nusantara di Thamrin City dibuka sejak tahun 2010. Lokasinya berada di dalam gedung Thamrin City Cosmo Terrace. Penjual yang menjajakan batik berada di lantai dasar dan lantai 1. Akan tetapi, para penjual batik di lantai 1 hanya menempati sebagian area. Setengahnya lagi ditempati penjual aneka busana lain dan kebutuhan sandang lain.
Dari pengalaman sebelumnya belanja di Pusat Batik Nusantara, jumlah toko yang menjual busana atau kain batik terus bertambah. Kini, mencapai ratusan, termasuk para penjual di selasar pusat perbelanjaan. Beberapa Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pun tampak memiliki beberapa toko di lantai dasar maupun lantai satu. Sepertinya itu salah satu cara mereka untuk semakin memudahkan para pembeli.
Soal ragam jenis batik yang dijual, terbilang berkembang. Selain Batik Solo, Pekalongan, Cirebon, Madura, ada juga Batik Betawi sejak empat tahun silam.
Salah satu toko kain batik di Pusat Batik Nusantara Thamrin City. CANTIKA/Silvy Riana Putri
Bicara soal harga, mulai dari ratusan ribu hingga belasan juta tergantung jenis batik yang dipilih, batik cap, batik print atau batik tulis. Saat bertransaksi, pembeli bisa tawar-menawar harga. Selama proses berlangsung, penjual biasanya menawarkan air mineral ataupun permen dan Anda dipersilakan duduk di kursi plastik.
Tips bagi pembeli batik pemula, tak perlu sungkan meminta penjelasan corak kepada penjual. Dengan senang hati, mereka menjeaskan berbagi pengetahuannya. Tak perlu malu juga ungkap soal dana, penjual akan sigap menyortir busana atau kain yang sesuai dengan anggaran Anda.
Selain pembeli batik pemula, Cantika juga mengamati para pembeli batik di Pusat Batik Nusantara Thamrin City dari berbagai kalangan. Mulai dari kelompok ibu-ibu, pekerja, calon pengantin, keluarga ataupun kawula muda yang awalnya sekadar melihat-lihat. Berikut gambaran sejumlah pembeli di Pusat Batik Nusantara yang kebanyakan kaum Hawa.
1. Kelompok Ibu-ibu
Bisa dibilang jenis pembeli ini yang meramaikan Pusat Batik Nusantara. Mereka biasanya datang berkelompok, lebih dari lima orang. Ada beberapa di antara mereka yang memakai busana batik yang serupa. Dan, biasanya mereka bergerak secara berkelompok.
"Bareng-bareng aja supaya tidak terpisah. Tempatnya besar, susah cari-carinya jika nyasar. Patokan sih ada, tapi enakan sama-sama," ujar Aryani, 54 tahun, warga asal Bogor, kepada Cantika, Kamis, 29 September 2022.
Selama belanja, mereka sibuk memilih blus panjang motif batik. Ada yang ingin serupa, sementara yang lain ingin berbeda agar tidak seperti baju seragam. Saat belanja di toko tersebut, mereka hanya fokus di area baju seharga tak lebih dari Rp300 ribu.
Sekelompok ibu-ibu belanja baju motif batik di Pusat Batik Nusantara Thamrin City, pada Kamis sore, 29 September 2022. CANTIKA/Silvy Riana Putri
Lain pula kisah kelompok ibu-ibu lain yang bekerja di kantor yang sama, mereka datang memakai batik serupa lengkap dengan kartu identitas yang tersemat di kantung bajunya. Saat memilih busana motif batik, ramai terdengar diskusi di antara mereka. Untuk beberapa ibu yang masih ragu dengan pilihannya, kerap bertanya kepada temannya. Meski pada akhirnya, memilih busana pilihannya sendiri. Ada pula yang ingin serupa warna.
Soal durasi memilih di toko, mereka berada di toko batik lebih lama dibanding kelompok ibu-ibu sebelumnya. Sebab mereka membeli lebih banyak untuk keperluan pribadi atau tampilan di kantor. Dan, sepertinya mereka kerap berbusana batik saat beraktivitas. Karena saat penjual menunjukkan beberapa motif, mereka berkomentar sudah memilikinya sambil menunjukkan foto di ponsel mereka.
2. Pekerja
Saat belanja batik, para pekerja tampak menghabiskan waktu lebih pendek dari kelompok ibu-ibu. Ada yang datang berkelompok maupun sendiri. Mereka sepertinya sudah menetapkan anggaran dan busana yang akan dibeli sebelumnya karena setelah mengitari beberapa toko, langsung menetap di satu toko. Dan, memilih busana yang sudah dipatok harganya oleh penjual.
Pekerja kantoran di kawasan Sudirman sedang melihat-lihat baju motif batik di salah satu toko Pusat Batik Nusantara Thamrin City, pada Kamis siang, 29 September 2022. CANTIKA/Silvy Riana Putri
"Biasanya saya beli atasan untuk ganti-ganti busana ngantor. Biasanya outer kayak gini atau blus yang coraknya gak mencolok. Dan, yang pasti mudah mix and match sama celana atau jilbab," jelas Dinda Bestari, karyawan swasta di daerah Jakarta Pusat. Ia mengaku sering belanja ke Pusat Batik Nusantara karena selain lokasinya dengan dengan kantor dan kediamannya, harganya juga terjangkau.
Tak jauh beda dari Dinda, beberapa pekerja lain juga tampak membeli busana batik yang mudah dipadupadankan dengan celana ataupun jilbab yang mereka miliki di rumah. Saat melihat kelompok pekerja yang berbelanja, mereka lebih sering membayar via transfer atau memakai aplikasi dompet digital.
3. Calon Pengantin
Meski jumlahnya tidak sebanyak kelompok ibu-ibu dan pekerja, calon pengantin juga banyak diamati di Pusat Batik Nusantara. Beberapa di antara mereka datang dengan pasangan, tapi lebih banyak yang datang bersama ibu ataupun anggota keluarga perempuannya, seperti bibi atau kakak.
Saat memilih kain batik untuk akad pernikahannya, mereka juga membawa bahan kebaya agar warnanya senada. Dan, biasanya mereka juga sudah memiliki beberapa foto tampilan kain kebaya yang menjadi inspirasi. Sebelum memutuskan kain pilihannya, mereka akan meminta penjual membuka setiap lembar kain. Jadi, mereka butuh waktu lama untuk memutuskan. Dan, kadang menghubungi calon suami via panggilan video.
Bicara soal anggaran, dari beberapa yang diamati Cantika, mereka tidak terlalu "ngotot" tawar-menawar. Sepertinya karena dipakai untuk hari istimewa menjadi pertimbangan mereka atau harga tersebut sesuai dengan anggaran mereka.
4. Keluarga
Pembeli seperti ini berada di urutan kedua setelah kelompok ibu-ibu yan meramaikan Pusat Batik Nusantara. Banyak di antara mereka yang membawa buah hati saat belanja batik. Ada pula yang membawa orang tua mereka. Beberapa di antara mereka hanya melihat-lihat tanpa membeli. Ada pula yang membeli di toko awal setelah puas berkeliling membandingkan harga ke beberapa toko.
Suasana pembeli di Pusat Batik Nusantara Thamrin City, pada Kamis siang, 29 September 2022. CANTIKA/Silvy Riana Putri
Banyak pula di antara mereka yang membeli busana batik seragam untuk ayah, ibu, dan anak. Tampak para suami yang ikut mendampingi di momen belanja itu, menyerahkan semua pilihannya kepada sang istri. Komentar, "terserah", "ikut aja", "anak-anak maunya yang mana" kerap terlontar dari mulut para ayah.
Tak sedikit pula yang ingin memberi oleh-oleh untuk keluarga di luar Jakarta. Saat memilih busana batik, mereka kerap melakukan panggilan video kepada saudara untuk memilih yang sesuai keinginannya.
5. Generasi Muda
Generasi Z, kelahiran 1995-2010, juga termasuk dalam deretan pembeli di Pusat Batik Nusantara Thamrin City. Kebanyakan dari mereka datang bersama ibu atau teman-teman seusianya. Saat memilih kain batik, mereka memilih motif seperti atau mendekati yang dipakai oleh pesohor atau influencer-nya. Tapi ada beberapa di antara mereka yang menyerahkan pilihannya kepada orang tua.
Untuk busana motif batik, mereka tampak kerap memilih luaran atau outer bergaya simpel, tak berkancing, dan lengan pendek. Saat memilih gaun batik, mereka tampak menyukai potongan lurus, tanpa banyak aksen tambahan. Banyak pula dari mereka yang membeli tas selempang atau pernak-pernik batik di Pusat Batik Nusantara Thamrin City.
Baca juga: Hari Batik Nasional, Ini 3 Pusat Batik di Jakarta