CANTIKA.COM, Jakarta - Aktor top Korea Selatan, Lee Min Ho ikut mengungkapkan duka citanya terhadap tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan lebih dari 150 orang. Melalui unggahan di akun media sosialnya, bintang film Boys Over Flowers dan The King: Eternal Monarch itu mengunggah layar hitam disertai tulisan dukungan untuk Indonesia.
"Pray for Indonesia Kanjuruhan," tulisnya pada layar hitam yang diunggah pada Ahad, 2 Oktober 2022..
Unggahan itu segera diserbu lebih dari 28 ribu komentar, kebanyakan penggemar dari Indonesia. Netizen berterima kasih mengetahui idola mereka begitu perhatian terhadap Indonesia. Banyak yang memanggil sang aktor sebagaia 'ayang' atau 'sayang'. "Makasih perhatiannya ayang," tulis @viranada***.
Aktris Audi Marissa turut memberikan komentar dengan memasang emotikon hati dan menangis pilu.
Ada pula netizen yang mengaku kaget ketika melihat di media sosial Lee Min Ho menyampaikan rasa dukanya kepada warga Indonesia. " Kaget bgt sampe buka profil "HAH Ini LEEMINHO"," tulis akun @aisyahdindasay***.
Baca Juga:
Tak jarang ada pula yang kaget dan mengecek kembali akun profil Lee Min Ho. "Shock bgt ternyata kabarnya sampe Korsel," kata akun @its.rh***.
Tragedi Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan bermula dari kekalahan Arema FC dengan skor 2 - 3 melawan Persebaya Surabaya. Aremania yang tidak terima dengan kekalahan itu turun ke lapangan hendak mengejar pemain dan ofisial Arema FC. Polisi berbekal pentungan dan tameng mengejar suporter dengan memukuli dan menendang mereka.
Situasi kocar-kacir itu juga terjadi saat sebagian polisi lain menembakkan gas air mata ke arah tribun penonton. Akibat tembakan gas air mata itu, penonton di tribun panik, mengalami perih mata, sesak napas dan akhirnya berebutan keluar dengan pandangan mata seadanya. Akibatnya, banyak penonton yang terinjak-injak dan kekurangan oksigen.
Tragedi Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan ini, mengakibatkan nyaris 200 korban jiwa, tercatat sebagai tragedi sepak bola terburuk nomor dua di dunia sepanjang sejarah setelah Peru pada 1964. Penyebabnya sama, penggunaan gas air mata untuk membubarkan kerusuhan. Padahal, FIFA telah melarang penggunaan gas air mata.
Presiden Jokowi pun memerintahkan PSSI untuk menghentikan BRI Liga 1 hingga persoalan ini selesai. Insiden ini dapat mengancam Indonesia dibatalkan kesempatannya menggelar Piala Dunia U-20 yang akan digelar tahun depan.
Baca: Duka Krisdayanti untuk Tragedi Kanjuruhan, Tak Ada Sepak Bola Seharga Nyawa
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.
ISITIQOMATUL HAYATI