CANTIKA.COM, Jakarta - Lisin atau lysine adalah asam amino esensial atau bahan penyusun protein dalam tubuh. Ada 20 asam amino yang diketahui. Dan, sembilan di antaranya tidak dapat dibuat oleh tubuh, hanya didapatkan dari makanan. Itulah yang disebut asam amino esensial.
Menariknya, tubuh kita tidak menyimpan asam amino berlebih, jadi penting bagi kita untuk mengonsumsinya setiap hari melalui makanan. Tanpa asam amino, tubuh mulai memecah jaringan otot untuk mengekstraksi asam amino yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi vital.
Manfaat Lysine untuk Kesehatan
Selain menjadi bahan penyusun protein yang vital, pada tingkat sel, lysine sangat penting dalam produksi karnitin. Karnitin adalah gizi yang mengubah asam lemak menjadi energi dan juga membantu menurunkan kolesterol.
Lisin juga dapat membantu penyerapan kalsium dalam tubuh, membantu mencegah osteoporosis. Plus, membantu membentuk kolagen, mendukung semua jaringan ikat dalam tubuh, seperti otot, tendon, dan ligamen, sekaligus mempercepat penyembuhan luka.
Lysine juga terbukti efektif dalam mengurangi tingkat kecemasan dan kortisol. Kortisol adalah hormon stres utama kita dan sirkulasi kelebihan kortisol dalam tubuh dapat memiliki efek menurun, mulai dari metabolisme yang melambat hingga fungsi sistem kekebalan yang berkurang.
Salah satu manfaat lysine yang lebih menonjol adalah efeknya pada virus herpes simpleks (HSV) —baik tipe 1 dan 2, atau dikenal sebagai luka dingin atau herpes genital.
Satu studi menemukan bahwa konsumsi lysine lebih dari tiga gram per hari meningkatkan waktu pemulihan peserta selama suar. Virus herpes memakan arginin, asam amino lain, dan lysine adalah antimetabolit arginin.
Ini berarti bahwa dengan peningkatan asupan lysine, pertumbuhan virus berbahan bakar arginin terbatas. Mereka yang ingin mengatasi gejala HSV mereka melalui diet harus fokus pada peningkatan sumber lysine dalam makanan mereka sambil membatasi sumber arginin sebanyak mungkin. Plus, lisin membantu menghasilkan hormon vital dan sel kekebalan lainnya seperti antibodi.
Intinya, Lysine termasuk pemeran utama dalam menjaga sistem kekebalan tubuh Anda secara keseluruhan, juga mengontrol tekanan darah.
Asupan Harian Lysine
Kebanyakan orang tidak mendapatkan cukup lysine dalam makanan mereka. Karena merupakan asam amino esensial, gejala yang terkait dengan defisiensi lysine dapat berupa kelelahan, anemia, mual, pusing, nafsu makan menurun, agitasi, dan pertumbuhan serta penyembuhan yang lambat.
Asupan harian yang direkomendasikan untuk lysine umumnya berkisar antara 2.000 dan 3.000 mg per hari, tetapi aturan praktis yang baik adalah mengonsumsi setidaknya 1.000 mg setiap hari.
Rekomendasi Makanan yang Mengandung Lysine
1. Ayam
Ayam bukan hanya sumber protein tanpa lemak yang bagus, tetapi juga benar-benar menghasilkan lysine. Hanya tiga ons dada ayam tanpa tulang dan tanpa kulit menyediakan 2.621 mg lysine.
2. Tahu
Tahu adalah salah satu protein nabati untuk memenuhi kebutuhan lysine harian. Satu cangkir tahu keras mengandung 2.225 mg lysine.
3. Boga Bahari
Tiram, udang, tuna, dan bahkan kepiting raja mengandung lysine. Diketahui satu kaki kepiting raja mengandung 2.257 mg lisin, sementara tiga ons tuna menawarkan 2.335 mg.
4.Spirulina
Jika Anda belum pernah mendengar tentang makanan super yang menarik ini, spirulina adalah sejenis ganggang biru-hijau yang tumbuh subur di air tawar dan air asin. Ini benar-benar dikemas dengan antioksidan dan gizi termasuk lisin. Sebanyak dua sendok makan spirulina menyediakan 420 mg lysine.
5. Produk Susu
Produk susu mengandung banyak asam amino yang berbeda, termasuk lysine. Segelas susu delapan ons menawarkan 691 mg lysine, keju ricotta rendah lemak memberikan 1.678 mg per setengah cangkir, dan keju krim menawarkan 2.859 mg per dua ons.
6. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan adalah pilihan protein tanpa daging yang bagus yang juga menyediakan serat dan mikronutrien dalam dosis besar. Kacang-kacangan juga mengandung jumlah lysine yang akan membantu Anda memenuhi tujuan harian. Misalnya, per cangkir, kacang navy kalengan mengandung 1.381 mg, kacang hijau mengandung 502 mg, dan lentil mengandung sekitar 1.300 mg.
7. Telur
Satu telur besar mengandung 452 mg lysine. Ada lysine di kuning telur dan putihnya, jadi untuk mendapatkan hasil maksimal santap keduanya.
8. Quinoa
Selain menjadi sumber serat dan antioksidan yang dapat membantu melindungi dari penyakit kronis seperti penyakit jantung dan diabetes tipe 2, quinoa juga sumber lysine. Satu cangkir quinoa mengandung 452 mg lysine.
Singkatnya, lysine adalah tambahan yang bagus untuk diet Anda karena sejumlah manfaat kesehatan di atas. Mulai dari mempercepat pemulihan dari sakit flu, meningkatkan sistem kekebalan tubuh hingga meredakan kecemasan.
Baca juga: Agar Lebih Sehat, Yuk Tambahkan Protein pada Camilan Harian
WELL+GOOD
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika