CANTIKA.COM, Jakarta - Beragam bentuk kegiatan sosial suatu perusahaan atau corporate social responsibility (CSR). PT Darya-Varia Laboratoria Tbk. atau Darya-Varia menciptakan Desa Sehat. Program CSR ini sudah dilakukan sejak tahun 2019. Cakupan wilayahnya sejumlah rukun tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) di sekitar pabrik Darya-Varia Gunung Putri dan Citeureup. Fokus utama kegiatannya ada tiga, yakni perilaku hidup sehat, lingkungan sehat, dan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Di awal Januari 2023, Cantika berkesempatan melihat program Desa Sehat di Desa Cicadas RT 3/RW 5 dan RT 3/RW 2, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat. Mulai dari mengunjungi vertical garden, bertemu kader posyandu, hingga mencicipi jus pakcoy, tampak para perempuan khususnya ibu-ibu kader posyandu dan PKK berperan besar menyukseskan program tersebut. Tentunya juga tak lepas dari dukungan warga, perangkat desa, tokoh masyarakat, dan stakeholders terkait.
Program Desa Sehat
Menurut Ian Kloer, Vice President Darya-Varia, Desa Sehat adalah salah satu program CSR yang mengimplementasikan misi perusahaan.
"Desa sehat merupakan salah satu program implementasi misi perusahaan yaitu membangun Indonesia lebih sehat setiap orang setiap waktu. Tujuannya mendorong komunitas di sekitar daerah operasi perusahaan untuk berperilaku lebih sehat dan membangun kesadaran akan pengolahan lingkungan yang sehat akan lebih sistematis dan komprehensif," tutur Ian di Gunung Putri, Bogor, pada Rabu, 11 Januari 2023.
Di tahun 2019, diawali dengan kegiatan sanitasi dan kebersihan termasuk pemberian tong sampah dan gerobak sampah. Kemudian, perusahaan farmasi yang berdiri sejak tahun 1976 ini juga mengambil peran dalam melaksanakan program pemberdayaan kesejahteraan masyarakat di sekitar produksi perusahaan.
Vertical Garden Desa Sehat 2023 di Gunung Putri, Bogor. Foto: Dok. Darya-Varia Laboratoria Tbk.
"Pemberdayaan dalam bentuk pelatihan, penyuluhan, edukasi yang mendukung kesejahteraan masyarakat. Dalam pelaksanaannya, desa sehat turut membantu ketahanan pangan, khususnya pemenuhan kebutuhan sayuran untuk kebutuhan gizi masyarakat yang tersebar di lima RT di wilayah pabrik Gunung Putri," jelasnya.
Dalam hal ini, Darya-Varia memfasilitasi mulai dari bibit, wadah tanaman, pupuk hingga alat penyiraman di vertical garden yang diiniasiasi. Vertical garden dipilih berdasarkan survei tim Darya-Varia dan interaksi dengan masyarakat sekitar mengingat keterbatasan lahan untuk bercocok tanam dan melakukan budidaya untuk ketahanan pangan.
Desa Sehat juga berkontribusi dalam pemberian makanan tambahan ke Posyandu Teratai 1.
"Melalui program ini, kami juga secara berkala memberikan tambahan makanan dan vitamin kepada balita di posyandu. Sejak 2019, pemberian makanan tambahan telah membantu lebih dari 800 balita di tujuh RT," tambahnya.
Bicara soal Desa Sehat ke depannya, Ian berharap dapat terus memberikan kontribusi signifikan terhadap kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di sekitar area produksi pabrik. Dan, secara jangka panjang dapat berkontribusi dalam target pencapaian kesehatan masyarakat dan ketahanan pangan yang dicanangkan oleh pemerintah.
Pakcoy dan Selada jadi Primadona di Vertical Garden
Teriknya matahari pada siang itu tak menghentikan antusiasme warga Desa Cicadas memanen sejumlah sayuran yang mereka tanam di vertical garden Desa Cicadas RT 3 RW 5. Dengan wajah gembira, para ibu yang mengenakan topi caping mencabut pakcoy dan selada yang ditanam di talang air.
Kemudian, timbul rasa penasaran mengapa kedua tanaman tersebut menjadi primadona dari pantauan Cantika selama mengitari vertical garden. Ternyata, ada pertimbangan kebutuhan masyarakat sekitar dan olahan untuk posyandu.
"Jadi, nanam-nanam ini (pakcoy dan sawi) sudah biasa di sini. Ditanam di mana-mana. Kenapa kita sarankan pakcoy dan sawi. Agar ke depannya, karena ada binaan posyandu, nanti olahannya bisa dipakai untuk membuat makanan di posyandu. Jadi, kami bersinergi," ujar Betty, Kader Ketahanan Pangan.
Pakcoy salah satu tanaman di vertical garden Desa Sehat 2023 di Gunung Putri, Bogor. Desa Sehat merupakan salah satu program CSR Darya-Varia. Foto: CANTIKA/Silvy Riana Putri
"Menurut saya, sawi itu pokok. Karena setiap kita masak mi, kita butuh sawi. Untuk makan lalapan, butuh selada," tambahnya, yang juga menanam seledri, daun bawang, sawi, cabai di halaman rumahnya.
Perempuan berusia 53 tahun itu juga mengungkapkan bahwa tak ada kendala berarti bagi para ibu menanam tumbuhan tersebut karena sudah familiar dengan kegiatan bercocok tanam. Komitmen dan konsistensi yang menjadi kunci keberlanjutan aktivitas tersebut.
"Warganya mengerti (cara menanam), mudah mengedukasinya. Pupuk kan kita kasih, media (menanam), benih kita kasih, tinggal mereka mau saja. Asal mereka mau, di-support dari Darya, jalan (program)," jelasnya.
Saat ditanya soal tantangan menanam termasuk kemungkinan serangan hama, satgas lingkungan hidup itu mengatakan kerap bersinergi dengan Badan Perlindungan dan Pelayanan Usaha Pertanian untuk mengatasinya.
"Masalah hama tidak sama setiap bulan. Kemarin itu ada keong racun kecil-kecil, sebelumnya tikus, lalu kayak ada jamur. Kalau enggak ngerti, kami kerja sama dengan penyuluh dari BPP untuk cara mengatasinya. Kami berkolaborasi," katanya.
(paling kiri) Ian Kloer, Vice President Darya-Varia ikut panen pakcoy di vertical garden Desa Sehat 2023 di Gunung Putri, Bogor, pada Rabu, 11 Januari 2023. Foto: CANTIKA/Silvy Riana Putri
Dengan sederet dukungan tersebut, Betty berharap warga di Desa Cicadas ke depannya bisa menanam tanaman pangan di rumah, tak hanya tanaman hias. Jika ada warga yang kesulitan membibitkan tanaman, ia menyebutkan bisa mengambil di tempat pembenihan yang telah disediakan
"Jadi bagi mereka yang gak bisa benihin sendiri, tinggal minta aja dan pindahin di rumah," jelasnya.
Hasil panen di vertical garden biasanya dibeli oleh pedagang sayuran hingga warung makan. Bila warga ingin mengambil tanaman tersebut, tetap membayar, kata Betty Tujuannya agar bisa mengelola keuangan dan lebih tertib administrasi.
"Kita kan ada grup (Whatsapp), mereka kalau panen di-posting. Kami panen dapat sekian. (Respons) udah kumpulkan, ya. Administrasi (keuangan) yang rapi. Trus pas mereka mau nanam, (ditanyakan) cukup gak (dana) buat beli benih. Kalau ada yang kurang, kita bantu. Kalau ada lebih buat disimpan, buat kas," tuturnya.
Berbeda dengan vertical garden di RT 3/RW 5, selain sayuran vertical garden di RT 3/RW 2 juga ditanam tanaman toga seperti jahe, kunyit. Bukan cuma itu, warga juga melakukan komposter dari sampah masyarakat sekitar, dan budidaya ikan lele di ember.
Mencicipi Jus Pakcoy yang Lezat dan Segar
Selain dijual, hasil panen pakcoy di vertical garden Desa Sehat RT 3 RW 5 juga diolah menjadi produk minuman sehat dan segar, yakni jus pakcoy. Jus tersebut dikemas dalam botol 250 ml dan dijual seharga Rp10.000.
Menurut Iis Sumaryati, Bendahara posyandu, kreasi ini dibidani oleh ibu-ibu kader posyandu.
"Awalnya, kita kepikiran mencari alternatif lain menikmati pakcoy tanpa dimasak. Sebagai ibu-ibu sehat kan salah satunya minum jus. Coba dibikin, ternyata enak. Selain enak, juga bermanfaat untuk kesehatan. Pakcoy mengandung banyak vitamin, zat besi. (Bagi) yang gak suka sayur bisa menikmati dengan rasa lain," tuturnya dengan penuh semangat.
Kader posyandu di Desa Cicadas, Gunung Putri, Bogor, tengah membuat jus pakcoy dari hasil panen vertical garden Desa Sehat 2023 di Gunung Putri, Bogor, pada Rabu, 11 Januari 2023. Foto: CANTIKA/Silvy Riana Putri
Iis juga mengungkapkan produk tersebut sudah dijual di bazar kecamatan, bazar UMKM, acara di Balai Desa hingga melayani pemesanan.
"Terakhir, pesanan 60 botol. Kalau acara desa sesuai pemesanan, yang datang berapa, mereka pesan ke kita berapa," tuturnya.
Ketika ditanya soal keuntungan, Iis menyebutkan sekitar Rp200 ribu. "Alhamdulillah digemari masyarakat. Minimal bisa mandiri tanpa bantuan perusahaan. Dan, setidaknya bisa menambah penghasilan yang lain," jelasnya.
Bagaimana soal rasa jus pakcoy? Segar dan manis. Pelepas dahaga yang cocok di siang hari yang terik. Soal tekstur, jus ini mirip seperti jus alpukat.
Untuk ke depannya, dibutuhkan konsistensi dan komitmen semua pihak agar program-program Desa Sehat berkelanjutan. Di masa mendatang, Darya-Varia tak menutup kemungkinan akan menambah cakupan wilayah ke depannya setelah survei, diskusi, dan pengkajian mendalam.
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika