CANTIKA.COM, Jakarta - Autisme atau gangguan spektrum autisme adalah gangguan perkembangan yang biasanya didiagnosis pada usia 2 atau 3 tahun dan mencakup berbagai macam kondisi. Anak autisme mengalami masalah dengan keterampilan sosial, menunjukkan perilaku berulang, berbicara atau komunikasi nonverbal. Menyoal masalah perilaku seperti ledakan kemarahan, ada beberapa cara mengatasi anak autisme marah.
Anak autisme marah karena merasa frustrasi karena ketidakmampuan mereka untuk mengomunikasikan pikiran dan perasaan mereka.
"Masalah perilaku seperti frustrasi dan ledakan kemarahan cukup umum terjadi pada anak-anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD) dan sulit untuk dikelola. Penting untuk memahami apa yang menyebabkan kemarahan pada anak dengan ASD," ujar Dr. Pratibha Singhi, Kepala Departemen Neurologi Anak, Rumah Sakit Amrita, Faridabad, India, dikutip dari Hindustan Times, pada Sabtu, 1 April 2023.
Penyebab Anak Autisme Marah
Menurut Dr. Pratibha, pemicu anak autisme marah mungkin hanya karena anak tidak dapat mengomunikasikan pikiran dan perasaannya kepada orang lain dan merasa frustrasi. Di lain waktu, mungkin saja anak ASD lebih menyukai 'kesamaan', dalam rutinitas dan mungkin kesal karena perubahan jadwal harian atau lingkungan yang akrab.
Kemarahan pada anak autisme dapat disebabkan oleh penyakit medis di mana anak tidak dapat mengungkapkan rasa sakit, kelelahan, atau ketidaknyamanan fisik.
"Keterbatasan kesadaran dan pemahaman tentang autisme dapat menyebabkan kurangnya akomodasi dan sumber daya untuk mengelola emosi secara efektif. Namun, penelitian telah menunjukkan bahwa menyediakan ruang yang menenangkan untuk anak autisme dapat secara signifikan mengurangi tingkat stres mereka dan meningkatkan pengaturan emosi mereka," ujar Dr P. Venkat Swathi Ramani, Konsultan Dokter Anak, Rumah Sakit CARE, Hi-Tec City, Hyderabad, India.
Baca juga: Tiga Terapi untuk Anak Autisme, dari Perilaku hingga Okupasi
Cara Mengatasi Anak Autisme Marah
1. Identifikasi Pemicu Kemarahan
Menenangkan anak autisme yang marah bisa membuat stres dan menantang. Langkah pertama adalah mencari pemicunya. Jika salah satu teridentifikasi, maka seseorang harus mencoba untuk menghilangkannya. Misalnya jika terdengar suara keras, maka hentikan. Pastikan anak tidak sakit atau kesakitan.
:Jika tidak ada pemicu yang jelas dan anak terus mengalami ledakan amarah, strategi yang berbeda perlu dicoba untuk menemukan strategi yang paling cocok untuk anak. Ini adalah proses yang berkelanjutan. Penting untuk mengatasi ledakan kemarahan secara konstruktif," kata Dr Pratibha.
Halaman