CANTIKA.COM, Jakarta - Ketika teman menghubungi kamu di tengah-tengah kesibukan kerja untuk menyampaikan kabar bahwa dia baru saja mendapatkan promosi jabatan, dengan kenaikan gaji yang lumayan, kamu turut berbahagia, tapi juga menyadari bahwa kamu merasa iri. Apakah itu wajar?Menurut terapis berlisensi, Deborah Vinall, reaksi tersebut sepenuhnya normal. Meskipun kamu tidak perlu merasa bersalah atau aneh karena mengalami rasa iri, kamu harus tahu bahwa tidak semua bentuk emosi diciptakan sama.
Sebelum membahas dua jenis iri hati dan bagaimana keduanya dapat memengaruhi pertemanan kamu, penting untuk memahami mengapa iri dan cemburu, bukanlah hal yang sama.
Perbedaan antara Cemburu dan Iri
Cemburu biasanya muncul ketika kamu sudah memiliki sesuatu, tapi merasa terancam dengan kemungkinan seseorang mengambil milikmu. Biasanya berasal dari rasa takut tergantikan. Cemburu adalah perasaan yang muncul saat kekasih menggoda orang lain atau saat orang tuamu memberikan perhatian lebih kepada saudara sekandung.
Sementara iri adalah emosi menyakitkan yang dirasakan ketika kita berharap memiliki apa yang dimiliki orang lain. Tidak seperti cemburu, iri berasal dari keinginan, bukan rasa takut, ujar Dr. Vinall. Sementara, cemburu bersifat eksternal dan berkisar pada perhatian dari orang lain, iri hati bersifat internal dan melibatkan keinginan untuk memiliki harta benda atau situasi kehidupan seseorang.
"Ketika kamu membiarkan rasa iri atau cemburu yang tidak sehat membara, kamu mengalihkan energi dan perhatian dari fokus untuk memajukan tujuanmu," kata Dr. Vinall yang juga penulis buku Gaslighting: A Step-by-Step Recovery Guide to Heal from Emotional Abuse and Build Healthy Relationships, dikutip dari Well+Good, Minggu, 2 April 2023.
Halaman