CANTIKA.COM, Jakarta - Kulit Anda dapat memberi tahu banyak tentang kesehatan Anda secara keseluruhan. Sama seperti kulit kering yang merupakan indikator dehidrasi, jerawat dapat muncul saat Anda mengalami konstipasi atau sembelit. Alasan mengapa hal ini terjadi adalah karena reabsorpsi racun dan limbah kembali ke aliran darah Anda dan bisa bermanifestasi sebagai jerawat, dan sejumlah masalah kulit lainnya.
Sembelit adalah masalah umum di antara pria dan wanita. Sangat sedikit orang yang diberkati dengan metabolisme yang sempurna.
"Secara medis sembelit disebut memiliki kurang dari tiga kali per minggu secara normal. Gejala umum sembelit adalah rasa tidak nyaman di perut bagian bawah, perasaan buang air besar yang tidak tuntas, mengejan untuk buang air besar atau tinja yang kecil dan keras," kata Dr Rinky Kapoor, Konsultan Dokter Kulit, Dokter Kulit & Ahli Bedah Kosmetik, The Esthetic Clinics, seperti dikutip dari Hindustan Times, pada Jumat, 7 April 2023.
Mengapa Wanita Berjuang dengan Sembelit Lebih Banyak Dibandingkan dengan Pria
"Wanita lebih terpengaruh oleh sembelit daripada pria karena usus besar mereka lebih panjang dan lebih berliku-liku daripada pria. Wanita juga mengalami lebih banyak stres dan memiliki kortisol yang tidak teratur," jelas Dr. Rinky.
Selain itu, peristiwa seperti kehamilan dan ketidakmampuan untuk buang air besar di tempat umum menyebabkan mereka menahan tinja yang menyebabkan lebih banyak sembelit. Ini dapat disebabkan karena pergerakan zat yang lambat di usus besar, kebiasaan makan yang buruk, diet rendah serat, penggunaan obat pencahar yang berlebihan, hingga masalah hormonal.
Kaitan Sembelit dan Masalah Kulit
Sembelit kronis juga terkait dengan masalah kulit. Seseorang mungkin memiliki jerawat, wajah kembung, lingkaran hitam, ruam, dan bahkan eksim karena sembelit.
“Tubuh kita menggunakan proses pencernaan untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh dan saat kita sembelit, racun yang terkumpul menyebabkan kesehatan usus menjadi tidak seimbang dan lingkungan mikrobioma tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Hal ini menyebabkan peradangan dan tubuh berusaha untuk menghilangkan racun melalui ginjal dan kulit dan muncul di kulit," kata Dr Rinky.
Kulit, paru-paru, ginjal, dan usus besar adalah organ yang membuang limbah beracun dari tubuh. Ini sangat penting untuk berfungsinya tubuh. Limbah yang kita keluarkan dari tubuh adalah kombinasi dari limbah padat seperti makanan yang tidak tercerna, sel mati dan bakteri; cairan seperti bahan kimia dan gas seperti karbon dioksida.
Saat gerakan otot usus besar melambat, ia tidak mampu mendorong tinja ke dalam rektum. Peningkatan waktu transit meningkatkan penyerapan air dari feses sehingga menjadi keras, kata Dr Sneha Ghunawat, Konsultan Dermatologist & Cosmetologist, Direktur dan Co-Founder Meraki Skin Clinic, Gurugram.
"Ketika sembelit, makanan yang kita makan tidak sepenuhnya dipecah dan dicerna. Ini menyebabkan racun dilepaskan ke dalam tubuh, menciptakan lingkungan yang mendorong peradangan, dan dapat menyebabkan kondisi kulit yang menjengkelkan seperti jerawat kistik, eksim, psoriasis, bahkan rosacea,” kata Dr. Manjot Marwah, Dokter Kulit Selebriti dan Ahli Bedah Transplantasi Rambut, Konsultan & Direktur di Klinik Dr Manjot.
Ketika ekskresi makanan terhambat, tubuh mencoba menghilangkan racun melalui organ lain seperti kulit yang menyebabkan munculnya bintik-bintik, bekas dan ruam. Masalah lain pada kulit seperti lingkaran hitam, bengkak di bawah mata dan jerawat juga bisa terjadi. karena sembelit, menurut Dr Ghunawat.
Selain iritasi kulit, sembelit juga dapat menyebabkan pembengkakan di area wajah karena retensi air yang meningkat. Faktor lainnya adalah hormon yang dihasilkan selama periode sembelit dapat menyebabkan peningkatan produksi minyak di kulit, yang menyebabkan munculnya jerawat dalam waktu singkat.
Pilihan Editor: Untuk Atasi Sembelit, Coba Konsumsi Makanan dan Minuman Berikut
HINDUSTAN TIMES
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika
