CANTIKA.COM, Jakarta - Pelecehan emosional dapat terjadi dalam hubungan apa pun, termasuk asmara. Ketika pasangan melakukan pelecehan emosional mengacu pada penggunaan taktik manipulatif untuk mengontrol atau merusak rasa harga diri, identitas, dan kepercayaan diri seseorang.
"Pelecehan ini bisa berbahaya dan bisa datang dalam berbagai bentuk, termasuk penghinaan verbal, ancaman, taktik mengisolasi, gaslighting, dan manipulasi emosional," kata Dr Chandni Tugnait, ahli pengobatan alternatif, psikoterapis, pelatih kehidupan, pelatih bisnis, Pakar NLP, Penyembuh, Pendiri & Direktur Gateway of Healing, dikutip dari laman Hindustan Times, 15 April 2023.
Pelecehan emosional dapat meninggalkan dampak jangka panjang pada jiwa dan membuat seseorang meragukan kewarasannya. Sementara luka fisik terlihat, bekas luka emosi selama periode waktu tertentu dapat menyebabkan rendahnya harga diri dan masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan. Sulit untuk merasakan dan mengakui pelecehan emosional dalam hubungan romantis karena seseorang cenderung mengembangkan keterikatan dan ketergantungan pada pasangannya dan mungkin takut menjalani hidup tanpa mereka.
Namun, tidak keluar dari hubungan yang kasar atau menderita dalam diam hanya akan berakhir dengan kesengsaraan yang berlipat ganda. Langkah pertama adalah mengenali pelecehan emosional dan kemudian mencari dukungan dari teman, anggota keluarga, dan ahli kesehatan mental untuk mengakhirinya sekali dan untuk selamanya.
"Dalam beberapa kasus, pelecehan emosional juga dapat menyebabkan kekerasan fisik, karena pasangan yang melakukan kekerasan sering menggunakan manipulasi emosional untuk membenarkan perilaku kekerasan mereka," kata Dr Chandni.
Berikut tanda pasangan melakukan pelecehan emosional.
1. Meremehkan atau Kritik Terus-Menerus
Salah satu tanda pasangan melakukan pelecehan emosional adalah terus-menerus mengkritik, meremehkan, atau menghina pasangannya sedang melakukan pelecehan emosional.
2. Pengasingan dari Keluarga dan Teman
Pasangan yang melakukan pelecehan emosional mungkin dengan sengaja mengisolasi korban dengan mengontrol dengan siapa mereka berinteraksi, membatasi akses mereka ke teman dan keluarga, atau meyakinkan mereka bahwa orang yang mereka cintai tidak peduli dengan mereka.
3. Mengendalikan Keuangan dan Setiap Keputusan
Pasangan yang melakukan pelecehan emosional mungkin mencoba mengendalikan berbagai aspek kehidupan korbannya, seperti mendikte pilihan pakaiannya, membuat keputusan keuangan tanpa persetujuan, atau tidak mengizinkan mereka memberikan masukan apa pun dalam proses pengambilan keputusan yang signifikan.
Baca juga: 6 Tanda Hubungan Tidak Sehat, Cemburu Tak Berujung hingga Pelecehan Emosional
Halaman