CANTIKA.COM, Jakarta - The Good Bad Mother adalah drama Korea terbaru yang dibintangi oleh aktor ternama Lee Do Hyun dan Ra Mi Ran. Mengangkat tema tentang keluarga, drama ini menceritakan tentang kisah seorang ibu tunggal yang merawat anaknya hingga dewasa. Karya garapan Drama House ini tayang di saluran TV lokal Korea Selatan, JTBC, dan dapat disaksikan secara legal melalui platform streaming online Netflix.
Drama Korea yang memiliki total 14 episode ini bergenre drama, komedi, dan kehidupan sehari-hari. The Good Bad Mother merupakan drama hasil arahan dari sutradara Sim Na Yeon yang telah membuat berbagai drama populer. Mulai dari Beyond Evil, At Eighteen, hingga School of Hip Hop.
Baca Juga:
Melalui drakor ini penonton disuguhkan dengan tayangan yang cukup mernguras air mata di mana hubungan personal antara ibu tunggal dengan anak semata wayangnya terjalin dengan rapi. Kendati menyesal telah memperlakukan putranya dengan keras semasa dia kecil, tetapi sang ibu sama sekali tak terpuruk dengan kondisi putranya (diperankan dengan apik oleh Lee Do Hyun), sebaliknya ia bertahan dan bangkit dengan filosofi bahwa setiap orang bisa mengalami momen jatuh dan terpuruk.
Merujuk pada Helicopter Parenting
Hal itu jika dalam teori parenting biasa dikenal dengan Helicopter Parenting, yakni pola asuh pola asuh yang memberikan perhatian berlebihan pada setiap gerak dan pengalaman anak. Orang tua helikopter sangat terlibat, orang tua yang terlalu protektif yang tanpa lelah mengawasi setiap aspek kehidupan anak-anak mereka dan terkadang bahkan bertindak atas nama mereka. Termasuk tentu saja aspek pendidikan
Orang tua helikopter terkadang disebut orang tua melayang karena mereka melayang di atas anak-anak mereka. Mereka membuat keributan seperti helikopter dan masuk untuk menyelamatkan anak-anak mereka saat ada tanda-tanda masalah.
Semula, istilah “helicopter parenting” mengisyaratkan bahwa orang tua termasuk generasi Baby Boom (yaitu lahir antara tahun 1940-an hingga 1960-an), dan anak-anak adalah anggota generasi Milenial (lahir antara tahun 1980-an hingga 2000-an). Istilah ini mendapat perhatian dan ketenaran di awal tahun 2000-an tepat ketika generasi milenial mulai memasuki usia kuliah. Pejabat penerimaan universitas dan profesor perguruan tinggi mulai mengalami perilaku mengganggu orang tua dan mencelanya di depan umum.
Dalam beberapa tahun terakhir, istilah ini juga digunakan untuk menggambarkan orang tua dari generasi mana pun yang menunjukkan pemantauan berlebihan dan perilaku protektif dengan cara yang tidak sesuai dengan tahap perkembangan anak mereka.
Halaman