CANTIKA.COM, Jakarta - Dalam sebuah penelitian, orang dewasa yang mengonsumsi 10 hingga 24 persen kalori mereka dari gula tambahan (antara 200 dan 480 kalori dalam diet 2.000 kalori) memiliki risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular 30 persen lebih tinggi. Risiko tersebut meningkat tiga kali lipat bagi mereka yang asupan gulanya 25 persen atau lebih dari kalori hariannya.
Berikut tips mengurangi gula yang bisa Anda coba praktikkan:
1. Tambahkan makanan kaya nutrisi
Jika mengurang gula, itu artinya menambahkan makanan kaya nutrisi, seperti buah-buahan, buncis, kacang-kacangan, biji-bijian, biji-bijian, dan protein tanpa lemak.
"Semakin banyak makanan yang kaya nutrisi yang Anda makan, semakin sedikit rasa lapar Anda akan hal-hal seperti makanan manis karena Anda tidak memiliki cukup ruang untuk itu," katanya. Misalnya, daripada makan sandwich dengan keripik (dan kemudian kue) untuk makan siang, sajikan sandwich dengan salad pendamping atau irisan sayuran ditambah sepotong buah utuh.
2. Setok makanan manis mulai dikurangi
Intip dapur atau freezer Anda. Apakah ada kue, sekotak sereal manis, granola, dan sejenisnya? "Jika makanan manis seperti ini ada di setok penyimpanan makanan, Anda cenderung memakannya, kata Ashton. Dia merekomendasikan untuk menguranginya.
3. Kurangi minuman bergula
Singkirkan soda, teh manis, dan minuman berkafein. “Ketika Anda meminum gula Anda, dibandingkan memakannya, biasanya gula terurai lebih cepat yang menyebabkan kadar glukosa darah meningkat," jelasnya. Moskovitz mengatakan lonjakan glukosa ini membuat energi Anda naik turun, dan Anda mungkin menginginkan lebih banyak gula.
4. Cek makanan penutup
Tahapan pola makan selanjutnya adalah makanan penutup. Mengurangi jumlah makanan yang mengandung banyak gula tetapi tidak banyak nutrisi adalah langkah selanjutnya yang baik. Termasuk permen, makanan penutup, dan makanan ringan.
5. Membaca label kemasan
Sulit untuk mengetahui di mana gula bersembunyi jika Anda tidak mengetahui semua nama yang disembunyikan gula. Gula tambahan ada di hampir tiga perempat makanan kemasan dan ada 61 nama, menurut SugarScience dari University of California di San Francisco. Itu termasuk: agave, madu, gula bit, gula kelapa, jus buah, sirup (dalam bentuk apa pun), sorgum manis, dan bahan-bahan dengan akhiran "-ose". Yang terakhir termasuk sirup jagung fruktosa tinggi, sukrosa, dan dekstrosa.
Namun, label makanan sekarang mengharuskan perusahaan untuk mencantumkan jumlah gula tambahan dalam makanan (sebelumnya, gula alami dan tambahan semuanya disatukan dalam kategori "gula"). Transparansi untuk konsumen ini akan membantu mencegah lebih dari 350.000 kasus penyakit jantung dan sekitar 600.000 kasus diabetes tipe 2 selama 20 tahun, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Circulation.
Pilihan Editor: Mau Diet tanpa Gula? Ini Bedanya Gula Alami dan Gula Tambahan
EVERYDAY HEALTH
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika