CANTIKA.COM, Jakarta - Fatimah Zahratunnisa atau lebih dikenal Ica Zahra salah satu penyanyi Indonesia yang berkarier di Jepang sejak lima tahun lalu. Mengapa negeri Sakura yang dipilih Ica? Ini bermula dari kegemarannya menonton anime Jepang dan melantunkan lagu-lagunya saat kanak-kanak.
"Aku suka nonton animenya, waktu dulu ada sailormoon contohnya. Lalu, aku mulai denger lagu-lagunya, soundtrack anime,lucu-lucu. Dan, waktu itu diterjemahin ke bahasa Indonesia. Ada juga lagu yang dalam bahasa Jepang. Aku sok-sokan nyanyi gitu, menurut kesaksian orang tua," tutur Ica saat ditemui di Salemba, Jakarta Pusat, pada Kamis, 15 Juni 2023.
Sejak saat itu, dia mulai mendengar lagu-lagu musisi Jepang dan semakin tertarik untuk mengetahui arti kata demi kata untuk mengetahui makna lagu.
"Jadi, waktu SMA mulai belajar bahasa Jepang secara serius," ujarnya.
Ica pun mulai mengikuti sejumlah kontes menyanyi dalam bahasa Jepang, dan berhasil keluar sebagai menang. Begitu masuk ke jenjang kuliah, tekadnya semakin bulat untuk memilih jurusan Sastra Jepang di Universitas Padjajaran, Bandung.
Saat kuliah, Ica semakin jatuh cinta dengan Jepang saat mendapat kesempatan pertukaran mahasiswa selama setahun. Dia semakin banyak belajar budaya, kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang hingga makanannya.
Ikut Kompetisi karena Usulan Teman
Di momen pertukaran pelajar itulah, Ica mengikuti kompetisi Nippon Television Nodojiman The World 2015. Berawal dari celotehan temannya yang terpukau dengan suara merdunya.
"Pas lagi exchange, patah hati ceritanya, temenku yang orang jepang ajak karaoke-an (untuk menghibur Ica), akhirnya karaoke. Trus dia bilang 'eh suara kamu bagus', coba kamu ikut acara ini (Nippon Television Nodojiman). Akhirnya dibantu teman-temanku orang jepang, mendaftar," ucap perempuan berusia 29 tahun itu
Walhasil, Ica pun mengikuti kompetisi setelah menjalani tiga tahap audisi dan meraih kemenangan. Setelah menyandang gelar juara itu, Ica mengaku menerima banyak permintaan menyanyi untuk sejumlah acara di Jepang maupun agensi yang ingin bekerja sama dengannya. Namun, mengingat dia masih kuliah semester 6, tawaran-tawaran tersebut masih dipertimbangkan.
"Aku mau jadi penyanyi, tapi syarat dari orang tua aku, sarjana dulu. karena karier bernyanyi kita ga tahu ke depannya, akan gimana, bisa naik, bisa hilang tiba-tiba. Jadi buat pegangan, aku harus sarjana dulu. Aku bilang ke mereka (tamat kuliah dulu), banyak yang akhirnya mundur, dan ada satu agensi nunggu aku," kata lulusan Sastra Jepang di Universitas Padjajaran pada tahun 2017.
Ica Zahra. Foto: Instagram/@icazahra
Setelah itu, Ica berencana lanjut S2 dan ingin mengembangkan karier musiknya di Jepang, sehingga dia memutuskan melakukan keduanya di negeri sakura itu.
"Akhirnya aku persiapan audisi beasiswa, kemudian aku dapat beasiswa di tahun 2019. Di tahun 2018 itu, aku udah kontak dengan agensi dengan metode aku pulang pergi, Jepang-Indonesia . Jadi, kalau ada event aku ke Jepang, trus pulang lagi ke Indonesia untuk belajar, kayak gitu selama satu tahun. Di 2019, akhirnya aku menetap di Jepang lagi, di situ banyak rilis lagu, live music," tutur pelantun We are Not In Love Anymore itu.
Ganti Genre Musik
Ica mengatakan awalnya dia menyanyikan banyak lagu genre balada sesuai arahan agensi pertamanya. Namun setelah keluar dari agensi tersebut di tahun 2021, Ica menjajal genre musik lainnya. Dia juga bekerja sama dengan banyak musikus Jepang, termasuk salah satu rapper indie, dan merilis lagu dalam tiga bahasa.
"Bikin lagu dalam tiga bahasa, yaitu Jepang, Indonesia, Inggris. Aku bikin mini album berjudul Restless akhir 2021, isinya ada empat lagu. Rame dikenal lagi, ini artis yang bisa nyanyi dalam tiga bahasa," tuturnya.
Hingga saat ini, Ica sudah merilis belasan lagu, yang terdiri dari satu lagu berbahasa Indonesia, delapan lagu berbahasa Jepang, dan akan menjadi dua lagu berbahasa Inggris. Dia mengatakan tengah membuat lagu berbahasa Inggris yang kedua dan berkolaborasi dengan musikus lainnya.
Hijab Tak Jadi Halangan Berkarier di Jepang
Saat ditanya soal penampilannya yang berhijab, Ica mengaku tak ada halangan dalam merintis karier musik di Jepang. Menurut dia, hijab sangat membantunya karena orang-orang Jepang lebih mudah mengingatnya.
"Di Jepang, aku gak ngerasa penampilan aku (berhijab) jadi halangan, malah mereka yang ingat. 'Loh ini yang menang itu kan, ingetnya dari hijabnya'. Meskipun mereka gak inget nama aku, mereka inget penampilan aku," kata Ica yang tinggal di Tokyo sejak lima tahun lalu.
Menurut Ica, tantangan yang dihadapinya lebih ke bahasa. Bagaimana dia semakin menguasai bahasa Jepang saat bernyanyi maupun berinteraksi saat tampil.
"Sebagus-bagusnya bahasa jepang aku tidak native juga. Apalagi Bahasa Jepang bisnis dan lagu beda banget. Aku masih harus belajar lagi, belajar lagi, dan kadang-kadang ada kesalahpahaman saat live (siaran langsung), harusnya melakukan apa, aku melakukan yang lain," pungkas Ica Zahra.
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika