6 Kebiasaan yang Tingkatkan Risiko Penyakit Diabetes, Stres Salah Satunya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi diabetes. Freepik.com

Ilustrasi diabetes. Freepik.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Mungkin semakin sering kamu mendengar orang terdekat hingga keluarga mengalami penyakit diabetes. Salah satu faktor terjadinya penyakit yang berbahaya ini adalah karena terbiasa mengikuti gaya hidup dan pola makan yang tidak seimbang. Tidak jarang sering mengkonumsi makanan siap saji dan makanan manis berlebih hingga mengalami stres menjadi penyebab timbulnya penyakit ini. 

Dokter spesialis penyakit dalam, dr Vineeta Taneja dan dr Tushar Tayal, menyebutkan 6 kebiasaan tidak sehat yang dapat menimbulkan risiko penyakit diabetes, seperti disiarkan Hindustan Times pada Minggu waktu setempat.

1. Pola makan tidak sehat

Makanan berbahan tepung seperti mi atau roti memang enak. Namun bila mengonsumsi makanan yang berbahan tepung putih, junk food, karbohidrat olahan, minuman berkarbonasi, dan makanan olahan kaya gula secara terus menerus, pastinya hal ini bisa meningkatkan risiko diabetes. Makanan-makanan tersebut dapat menyebabkan obesitas yang merupakan salah satu faktor risiko terkuat untuk diabetes. Obesitas menyebabkan kelebihan lemak tubuh terutama di sekitar perut yang meningkatkan resistensi insulin dan kadar gula darah.

2. Kurangnya aktivitas fisik

Mayoritas pekerja, terutama yang bekerja di kantor, memiliki waktu kerja yang tidak menentu dan mengharuskan mereka duduk berjam-jam. Gaya hidup minim aktivitas fisik ditambah dengan kebiasaan makan yang tidak sehat, kurang tidur dan stres yang tinggi dapat meningkatkan tingkat hormon stres kortisol dan vasopresin dalam tubuh.

Semua faktor tersebut adalah penyebab dari diabetes. Olahraga sederhana secara teratur dalam bentuk apa pun seperti berjalan, berlari, yoga, aerobik setidaknya lima hari seminggu akan membantu membakar kalori dan meningkatkan sensitivitas insulin.

3. Mengonsumsi karbohidrat rafinasi

Makanan seperti tepung maida dan gula rafinasi adalah salah satu penyebab dari obesitas dan diabetes. Karena gula rafinasi dan maida sudah dicerna dalam bentuk karbohidrat, kandungannya bisa cepat diserap ke dalam aliran darah dan menyebabkan lonjakan gula, yang mendorong peningkatan jumlah insulin yang tinggi.

Sebagai perbandingan, karbohidrat kompleks dicerna secara perlahan sehingga kadar gula dalam darah juga naik perlahan dan sekresi insulin berlangsung lebih fisiologis.

4. Merokok

Merokok baik dalam bentuk rokok tembakau atau rokok elektrik merugikan bagi kesehatan seseorang karena asapnya mengandung bahan kimia berbahaya dan karsinogen yang mempengaruhi setiap organ tubuh dan dapat meningkatkan risiko diabetes. Selain penyebab penyakit paru-paru dan kanker, rokok juga dapat menyebabkan resistensi insulin dan mengganggu produksi dan pemanfaatan insulin dalam tubuh.

5. Stres

Jika menjalani gaya hidup dengan tingkat stres tinggi dan tidak menemukan cara untuk menangani stres Anda dengan baik, hal ini juga bisa mempengaruhi kadar gula darah yang menjadi pemicu diabetes.

Membuat perubahan positif pada kebiasaan gaya hidup dapat secara signifikan mengurangi risiko terkena diabetes. Orang dengan riwayat keluarga diabetes perlu melakukan pemeriksaan kesehatan rutin sejak usia 45 tahun.

6. Mengonsumsi minuman beralkohol

Hati adalah organ detoksifikasi dan penstabil gula tubuh. Kelebihan kadar alkohol dalam tubuh dapat merusak hati yang memicu ketidakseimbangan gula dalam tubuh. Selain itu, alkohol pada dasarnya adalah kalori kosong tanpa manfaat gizi sehingga dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes.

Pilihan Editor: 5 Makanan yang Bantu Kontrol Gula Darah, Bagus untuk Pasien Diabetes

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."