CANTIKA.COM, Jakarta - Apakah kamu sedang mencari sekolah mode di Indonesia? Lembaga Pengajaran Tata Busana atau LPTB Susan Budihardjo salah satu pilihannya. Sekolah mode tertua di Indonesia ini berdiri sejak tahun 1980. Pendirinya adalah Susan Budihardjo yang menuntaskan pendidikan mode di London dan Kanada, lalu kembali ke Tanah Air pada 1979.
Nah, jika kamu penasaran seperti apa pengalaman belajar di sekolah mode tertua di Indonesia? Pengalaman Tania Rosali dan Dhea Haerunnisa bisa menjadi gambaran untuk kamu. Keduanya membagikan kisahnya dalam konferensi pers sebelum peragaan busana Alpha (Adaptation), yang memamerkan proyek tugas akhir para siswi di LPTB Susan Budihardjo tahun 2023, di Jakarta Utara pada Sabtu, 22 Juli 2023.
Dhea mengatakan kakak perempuannya yang merekomendasikan untuk belajar di LPTB Susan Budihardjo. Dia merupakan lulusan dari sana.
"Sebenarnya sebelum aku, kakak aku pernah sekolah di LPTB Susan Budihardjo. Dia yang merekomendasikan aku karena aku memang minat ke fashion design. Sesuai pengalaman beliau dan memang bagus," ujarnya.
Selain itu, Dhea juga melakukan riset mandiri untuk mengetahui lebih dalam terkait lembaga pengajaran yang kini ada di Jakarta, Bali, dan Surabaya itu.
"Di luar itu, LPTB adalah lembaga yang sudah cukup lama berdirinya dan sudah melahirkan desainer-desainer ternama di indonesia," tutur perempuan yang menyebut Alexander McQueen sebagai salah satu desainer luar negeri favoritnya.
Dea juga mengungkapkan di LPTB Susan Budihardjo tak hanya belajar soal mode atau fashion, tapi juga soal bisnis dan berbicara di depan umum atau public speaking. "Memperbanyak koneksi, mempermudah banget," katanya.
(dari kiri) Dhea Haerunnisa, Tania Rosali, Susan Budjihardjo, dan Andri Suta dalam konferensi pers peragaan busana Alpha (Adaptation) dalam rangkaian Jakarta Fashion and Food Festival 2023 di MKG Empower Mall, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Sabtu, 22 Juli 2023. Foto: Tim Muara Bagdja
Bagaimana dengan pengalaman Tania? Di mata perempuan 23 tahun itu, LPTB Susan Budihardjo menyuguhkan pembelajaran mode yang lengkap.
"Dari yang aku lihat dari kurikulum, LPTB Susan Budiharjdjo cukup lengkap untuk jangka waktu satu setengah tahun ini. Bisa mendapatkan pelajaran fashion design (desain mode), fashion research (riset mode), styling (padu padan), entrepreneur (wirausaha), dan sampai pelajaran bikin polanya lengkap," jelas perempuan asal Cilacap, Jawa Tengah itu.
Dia juga mengatakan mendengar testimoni dari murid-murid LPTB Susan Budihardjo sebelumnya bahwa hubungan guru dan murid seperti keluarga. Itu termasuk dalam pertimbangan Tania.
"Itu poin yang bagus ya. Nyaman, saya sangat senang," katanya.
Saat membagikan pengalaman menarik selama bersekolah di LPTB Susan Budihardjo, Tania menyebutkan dia mendapatkan banyak kesempatan untuk ikut proyek di luar dari kurikulum sekolah termasuk terlibat dalam peragaan busana atau fashion show desainer ternama.
"Seperti waktu itu, saya diberi kesempatan untuk ikut fashion show desainer Edward Hutabarat di Jogja, di Candi Borobudur. Menurut saya itu pengalaman berharga karena saya bisa melihat langsung proses seorang desainer yang sangat berpengalaman. Bagaimana cara dia membuat koleksi, styling, sampai mengatur set. Itu ilmu-ilmu yang sangat berharga buat saya," ucapnya.
Sebagai informasi, LPTB Susan Budihardjo memiliki kurikulum pendidikan selama satu tahun.
Sekolah mode tertua di Indonesia ini telah melahirkan perancang muda menjadi desainer terkemuka, seperti Adrian Gan, Anaz, Denny Wirawan, Didi Budiardjo, Eddy Betty, Irsan,
Monica Ivena, Sebastian Gunawan, Rani Hatta, Sofie, dan lain-lain.
Pilihan Editor: Perbedaan Slow Fashion, Sustainable Fashion dan Ethical Fashion, Fashionista Wajib Tahu
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika