CANTIKA.COM, Jakarta - Bagi sebagian perempuan, nyeri saat haid bisa mengganggu aktivitas karena sakitnya yang tidak tertahankan. Meredakan rasa nyerinya dapat dengan mengkonsumsi bahan-bahan alami seperti manfaat pada jahe.
Seperti yang diketahui, di samping digunakan untuk bumbu masakan, jahe mempunyai banyak manfaat yang baik bagi kesehatan seperti meredakan batuk dan pilek serta dapat melindungi kesehatan otak.
Tetapi, tidak semua orang suka mengkonsumsi jahe secara utuh. Beberapa cara adalah dengan mencampur jahe dengan bahan lain agar rasanya lebih nikmat, namun tetap bisa merasakan khasiatnya. Salah satunya adalah meracik teh jahe.
Dokter Kantha Shelke, dosen Universitas John Hopkins, Amerika Serikat, mengatakan bahwa potensi manfaat yang diperoleh dari teh jahe tergantung sejumlah faktor, termasuk seberapa kuat ramuannya, dikonsumsi bersamaan dengan apa, bentuk jahe, dan seberapa sering teh jahe dikonsumsi.
Berikut ulasan ragam manfaat konsumsi teh jahe:
1. Sumber Vitamin dan Mineral
Monique Richard, pakar diet fungsional integratif yang berbasis di Johnson City, Tennessee, Amerika Serikat, mengatakan jahe mengandung vitamin dan mineral antara lain vitamin C, vitamin B6, magnesium, potasium, tembaga, mangan, serat dan air.
Vitamin dan mineral sangat penting untuk perkembangan tubuh dan fungsi normal. Vitamin C, misalnya, membantu tubuh menyerap zat besi, menjaga kesehatan jaringan, dan menyembuhkan luka. Sedangkan vitamin B6 membantu pembentukan sel darah merah dan pemeliharaan fungsi otak. Magnesium terlibat dalam lebih dari 300 reaksi biokimia tubuh, seperti fungsi saraf dan otot.
2. Pengobatan Mual dan Muntah
Secara historis, jahe telah digunakan untuk membantu meredakan mual dan muntah. Melansir dari Healthline, beberapa ahli percaya kandungan gingerol dalam jahe dapat membantu meredakan mual akibat kehamilan, kemoterapi, atau operasi.
Suatu studi pada 92 wanita menemukan bahwa jahe lebih efektif daripada obat standar untuk mencegah mual dan muntah pasca operasi yang disebabkan oleh anestesi umum. Namun demikian, pastikan untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan sebelum menggunakan jahe setelah operasi maupun saat kehamilan.
3. Meredakan Sakit Tenggorokan dan Pilek
Dilansir dari Medical News Today, ulasan tahun 2019 menunjukkan bahwa mengkonsumsi jahe dapat membantu:
- mencegah masuk angin
- meredakan sakit tenggorokan
- meredakan kemacetan
Menurut penelitian laboratorium tahun 2011, jahe lebih efektif melawan bakteri penyebab faringitis streptokokus, atau radang tenggorokan, daripada beberapa antibiotik.
Para ilmuwan di balik studi laboratorium tahun 2013 mendukung sifat antivirus jahe. Mereka menemukan bahwa jahe segar, tetapi tidak dikeringkan, efektif melawan virus pernapasan manusia.
4. Anti Peradangan
Dokter Shelke mengatakan, manfaat teh jahe juga sebagai anti peradangan. Penelitian menunjukkan bukti yang menjanjikan bahwa jahe dapat membantu meredakan nyeri pada orang yang menderita osteoartritis, bentuk artritis paling umum yang disebabkan oleh kerusakan atau kerusakan tulang rawan sendi.
Dikutip dari BBCgoodfood.com, jahe mengandung fitonutrien utama yang dikenal sebagai gingerol. Jahe juga memiliki efek antimikroba dan anti-inflamasi yang jika diminum sebagai teh, dapat membantu mendukung mikrobioma yang sehat.
5. Mengurangi Nyeri Saat Haid
Richard mengungkapkan bahwa manfaat lain yang didapat dari teh jahe adalah mengobati dismenore, atau nyeri yang terjadi saat menstruasi.
Dari enam percobaan berbeda, ditemukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara jahe dan NSAID (jenis obat anti peradangan), seperti aspirin atau ibuprofen, dalam mengobati nyeri haid.
Teh jahe juga dapat membantu meredakan nyeri menstruasi jika meminumnya di awal menstruasi. Penelitian menunjukkan hal ini mungkin sama atau lebih efektif daripada obat pereda nyeri yang dijual bebas.
6. Menurunkan Tekanan Darah
Dilansir dari BBCgoodfood.com, sebuah studi tahun 2017 menemukan bahwa konsumsi jahe setiap hari dapat membantu penurunan risiko hipertensi. Penelitian yang dituliskan oleh Healthline juga menunjukkan bahwa mengkonsumsi jahe dalam dosis harian 2–6 gram dapat membantu melindungi dari penyakit jantung, seperti:
- menurunkan tekanan darah
- membantu mencegah serangan jantung
- membantu mencegah penggumpalan darah
- meredakan sakit maag
- menurunkan kolesterol
- meningkatkan sirkulasi darah
7. Melindungi Kesehatan Otak
Richard juga menjelaskan bahwa konsumsi teh jahe dapat melindungi kesehatan otak, terutama dari stres oksidatif. Stres oksidatif adalah suatu kondisi yang dapat terjadi ketika antioksidan tidak cukup untuk membuang radikal bebas dalam tubuh, yang dapat mengakibatkan kerusakan pada sel dan jaringan.
Ini terkait dengan penyakit degeneratif seperti penyakit Alzheimer dan penyakit Parkinson. Dari Healthline juga dikatakan bahwa studi tabung reaksi juga menunjukkan bahwa ekstrak jahe dapat meningkatkan kelangsungan hidup sel terhadap beta-amyloid – protein yang terkait erat dengan penyakit Alzheimer yang dapat menyebabkan toksisitas pada sel otak.
Secara khusus, penelitian menemukan bahwa sifat anti-inflamasi dan antioksidan jahe adalah yang dapat berkontribusi pada pengurangan stres oksidatif serta penanda peradangan.
8. Menjaga Diet Seimbang
BBCgoodfood.com juga menuliskan sebuah penelitian mengungkapkan jahe dapat berdampak positif pada obesitas melalui sejumlah mekanisme berbeda, termasuk kontrol nafsu makan. Adapun penelitian ini tidak khusus untuk teh jahe, tetapi mungkin teh jahe bermanfaat bila dimasukan dalam asupan diet seimbang.
Mengutip dari Healthline, penelitian menunjukkan bahwa jahe dapat membantu mengelola berat badan dengan:
- membantu membakar lemak
- meningkatkan pemecahan lemak untuk energi
- menghambat penyimpanan lemak
- menghambat penyerapan lemak
- membantu mengendalikan nafsu makan
Cara Meracik Teh Jahe
Teh jahe dibuat dengan memasukkan jahe segar ke dalam air mendidih dan membiarkannya terendam. Rebusan ini dilakukan kurang lebih 10 menit untuk mendapatkan manfaat dan menghancurkan tanaman.
Siapa Yang Tidak Boleh Mengkonsumsi Teh Jahe?
Medical News Today mencatatkan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) mencatat bahwa jahe adalah zat yang secara umum diakui aman.
Namun, National Center for Complementary and Integrative Health menyarankan agar penderita penyakit batu empedu harus berhati-hati saat mengkonsumsi jahe, karena dapat meningkatkan aliran empedu.
Orang yang mengonsumsi obat pengencer darah seperti warfarin dan orang hamil juga harus berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan sebelum mengkonsumsinya.
Efek Samping
Teh jahe juga dapat menyebabkan efek samping pencernaan ringan pada beberapa orang. Efek ini yaitu ketidaknyamanan perut, seperti munculnya maag, diare dan gas.
Beberapa orang lainnya mungkin merasa kembung atau mulas.Dan dikarenakan potensi efek penurun tekanan darahnya, teh jahe harus dikonsumsi secukupnya oleh mereka yang memiliki tekanan darah rendah.