CANTIKA.COM, Jakarta - Menjaga kesehatan gigi dan mulut sangat penting, bukan hanya karena rasa percaya diri dan penampilan yang baik, tapi juga karena mempunyai pengaruh yang sangat besar bagi raga atau tubuh kita. Kesehatan gigi dan mulut merupakan cerminan kesehatan tubuh secara umum atau dengan kata lain permasalahan di dalam rongga mulut sangat memengaruhi kesehatan tubuh.
Dokter Gigi Spesialis Konservasi Gigi Dental Specialist Clinic RS Pondok Indah – Pondok Indah dan RS Pondok Indah – Puri Indah, Rina Permatasari, mengatakan dalam kedokteran gigi modern, hubungan kausal tersebut biasanya disebut dengan istilah infeksi fokal dari penyakit/kelainan di rongga mulut, termasuk gigi yang sudah mati. "Seringkali saluran akar gigi yang terinfeksi dan tidak dirawat dengan baik dapat menjadi gudang bakteri patogen. Akibat ketidakmampuan sistem kekebalan tubuh untuk mengatasi infeksi tersebut, kondisi ini dapat berlangsung selama bertahun-tahun, sehingga sejumlah kecil bakteri mulai memasuki aliran darah, dan mempengaruhi organ dan sistem lain," katanya dalam keterangan pers yang diterima Cantika pada 19 September 2023.
Kondisi mulut dapat mempengaruhi kondisi organ atau sistem lain di dalam tubuh
Penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara jantung dengan kesehatan mulut yang buruk. Bakteri dari saluran akar gigi yang terinfeksi maupun penyakit gusi (juga dikenal sebagai periodontitis), dapat menyebar ke katup dan selaput jantung melalui aliran darah, sehingga menyebabkan endokarditis atau perikarditis. Para ahli juga menyatakan bahwa risiko penyumbatan arteri, penyakit jantung koroner, dan stroke meningkat dengan adanya bakteri berbahaya di mulut kita.
Terdapat hubungan langsung antara penyakit gusi dan kondisi tertentu yang mempengaruhi tubuh, termasuk diabetes melitus. Penyakit periodontal juga dapat mengganggu kadar gula darah dan membuat diabetes lebih sulit dikendalikan.
Dokter Gigi Spesialis Konservasi Gigi Dental Specialist Clinic RS Pondok Indah – Pondok Indah dan RS Pondok Indah – Puri Indah, Rina Permatasari/RSPI
Mulut dapat menjadi tempat bersarangnya bakteri penyebab infeksi paru-paru dan menyebabkan pneumonia atau penyakit pernapasan lainnya. Beberapa penelitian menyatakan bahwa tindakan intubasi endotrakeal dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri rongga mulut masuk ke daerah pernafasan bagian atas. Pasien dengan perawatan menggunakan ventilator akan meningkat risiko kematiannya, jika memiliki kondisi kebersihan rongga mulut yang buruk.
Infeksi ginjal dapat disebabkan oleh bakteri yang berasal dari abses dari infeksi gigi dan infeksi kronis jaringan penyangga gigi (periodontitis). Infeksi ginjal juga dapat terjadi karena hasil produk antibodi yang berlebihan yang berasal dari sistem imun akibat abses kronis tersebut. Antibodi berlebih tersebut masuk kedalam sirkulasi pembuluh darah dan selanjutnya dapat merusak fungsi ginjal.
Rongga mulut merupakan jalur pertama proses penghancuran makanan di dalam tubuh sebelum masuk ke dalam sistem pencernaan. Bakteri penyebab penyakit saluran pencernaan seperti gastritis kronis, peptic ulcer, duodenal ulcer, tumor lambung, dan limfoma, merupakan bakteri yang dapat ditemukan juga di plak gigi dan air liur (saliva), sehingga penyakit pencernaan juga kadang dikaitkan dengan infeksi yang berasal dari rongga mulut.
Karies merupakan infeksi menular yang dapat ditularkan dari orang tua ke bayinya, sehingga membuat anak lebih rentan mengalami kerusakan gigi di kemudian hari. Ada juga hubungan antara penyakit gusi pada wanita hamil dan kelahiran prematur, serta bayi dengan berat badan lahir rendah.
Penyebaran infeksi bakteri rongga mulut ke berbagai macam organ di dalam tubuh melalui pembuluh darah (bakterimia), merupakan hal yang tidak boleh diremehkan.
Terdapat beberapa penyakit lain yang tidak jarang penyebabnya dicurigai berasal dari gigi dan mulut, antara lain:
• Alopecia (rambut, alis, janggut)
• Reaksi alergi pada kulit berupa pengelupasan, ruam dan gatal-gatal
• Tiroiditis Hashimoto
• Ensefalitis, Meningitis
• Beberapa penyakit neurologis dan autoimun
• Perubahan gambaran darah tanpa adanya penyakit serius dan/atau kronis
• Gejala sinusitis, arthritis dan rheumatoid, aritmia ekstrasistolik dan radang telinga yang tidak diketahui asalnya.
Plihan Editor: Waspada, Gigi Berlubang Dimulai dari Kebiasaan Konsumsi Gula
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika