CANTIKA.COM, Jakarta -
Parfum Oud memiliki karakter yang begitu kuat sehingga memiliki kesan mewah ala khas Timur Tengah. Beberapa brand parfum mewah untuk pria dan wanita memiliki koleksi aroma Oud. Ternyata, Oud banyak disukai para pecinta parfum.
Namun, darimana sebenarnya Oud berasal dan seperti apa detail aromanya? Cek, penjelasannya, yuk!
Apa Itu Oud?
Menurut Frank Voelkl, pembuat parfum utama di Firmenich sekaligus sosok di balik wewangian Dolce & Gabbana Velvet Amber Sun, Oud berasal dari jamur pada pohon Aquilaria.
“Saat pohon terserang infeksi jamur, pohon tersebut mulai mengeluarkan resin. Namun, untuk menghasilkan gaharu (agarwood) yang berkualitas, pohon tersebut harus berusia minimal 25 tahun. Setelah pohon tumbang, kulit kayunya terkelupas dan disuling," ujar Voelkl yang dikutip dari Byrdie.com.
Setelah disuling, minyaknya digunakan dalam beberapa wewangian paling mahal dan populer. Oleh karena itu, sulitnya menemukan pohon-pohon yang telah berusia 25 tahun lebih inilah yang membuat mengapa parfum Oud mahal dan menjadi barang mewah.
Sejarah Oud
Menurut Jacques Huclier, pembuat parfum senior di Givaudan, Oud ditemukan di hutan Asia Tenggara dan India yang telah lama dimanfaatkan oleh para sultan. “Secara historis, bahan berharga ini telah digunakan dalam banyak wewangian Timur Tengah karena kemampuannya yang unik untuk menambah sensualitas dan kehangatan pada wewangian," ujar Huclier yang dikutip dari Byrdie.com.
Tulisan lain dari Allure.com, menjelaskan bahwa Vietnam, khususnya, mempunyai sejarah yang terkenal dalam pemanenan Oud. Selama perang Vietnam, Amerika Serikat menjatuhkan banyak bom di hutan-hutan negara tersebut, merusak dan melukai sejumlah besar pohon aquilaria liar.
Namun, hal itu justru waktu memulai generasi baru Oud di masa depan. Diperlukan waktu beberapa tahun bagi inti kayu ini untuk membentuk profil aroma yang diinginkan, baik disuling menjadi minyak atau dikupas untuk dibakar menjadi dupa.
Seperti Apa Aroma Oud?
Huclier menggambarkan Oud sebagai aroma dengan nuansa woody (kayu-kayuan), earthy, spicy, dan animalic. “Aroma Oud sangat kuat, dengan jejak besar dan hasilnya tahan lama,” tambahnya.
Voelkl memperluas deskripsinya, Oud juga mengeluarkan aroma yang unik, warm, dan leathery. “Ketika digunakan dalam wewangian, ia menambah kedalaman dan sensualitas secara signifikan, memberikan suasana misteri dan intrik bagi konsumen,” katanya.
Ciri Khas Signifikan Oud
“Oud secara tradisional dikenal sebagai 'emas hitam' di Timur Tengah karena merupakan bahan berharga yang berasal dari salah satu kayu paling langka dan termahal di dunia,” kata Voelkl.
"Oud sangat populer di Timur Tengah, bahkan melampaui popularitas. Dikenal sebagai "kayu para dewa", makna Oud bersifat spiritual. Aromanya merupakan bagian dari budaya Muslim, seperti serpihan gaharu dibakar sebagai dupa di rumah dan tempat ibadah, serta sebagai pengharum pakaian. Biasanya ditawarkan kepada tamu yang berkunjung ke rumah sebagai penyegar aromatik," jelas Voelkl.
Sementara itu, Geza Schoen, pendiri dan pembuat parfum Escentric Molecules menekankan pentingnya Oud di pasar Asia dan Timur Tengah, berkat jangkar budayanya. Namun, popularitasnya di negara barat masih terus meningkat.
“Wewangian Oud selalu kuat dan bersinar, sehingga siapa pun yang memakainya dapat mencuri perhatian," ujar Schoen yang dikutp dari Allure.com.
Voelkl menambahkan, Oud telah diakui oleh negara barat sebagai jenis aroma kayu hangat baru yang dapat menambah kedalaman dan sensualitas pada sebuah wewangian.
Beda Oud Lama dan Oud Modern
“Oud modern, di AS, merupakan campuran bahan alami dan sintetis,” kata Huclier. Hal ini dikarenakan, untuk menghasilkan Oud asli, Oud harus diambil dari pohon yang terinfeksi, berumur 25+ tahun, setelah tumbang. Pola jamur pohon tidak selalu sesuai dengan permintaan massal akan suatu wewangian, sehingga lahirlah alternatif.
Di luar pasokan fisik, Huclier mengatakan bahan sintetis juga memungkinkan tumbuhnya aroma itu sendiri. “Sintetis memungkinkan pembuat parfum menghadirkan kompleksitas baru pada wewangian Oud karena mereka dapat menyeimbangkan karakteristik dengan aspek lain agar lebih spicy, earthy, leathery, dan sebagainya,” jelasnya.
Beberapa dari aroma pelengkap ini dapat mencakup kayu cedar, nilam, akar wangi, kunyit, dan kayu Akigala, sejenis Givadaun dengan ciri khas penciuman kayu yang spicy.
Hal favorit para pembuat parfum tentang Oud? “Saya pikir sangat menarik bahwa kami berhasil membuat notes yang spesifik dan khusus seperti Oud, yang sangat terkait dengan budaya Timur Tengah, dan memperkenalkannya ke dunia Barat,” kata Voelkl.
“Ini menunjukkan bagaimana kita harus berpikiran terbuka terhadap semua budaya dan teknik yang berbeda, dan bagaimana budaya dan bahan-bahan ini dapat melintasi batas negara dan dimasukkan ke dalam budaya yang berbeda dan melalui metode yang berbeda.”