Film Wish Tayang Besok, Begini Proses Kreatif Griselda Sastrawina Desain Kostum Asha hingga King Magnifico

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Film Wish tayang 22 November 2023. Foto: Disney

Film Wish tayang 22 November 2023. Foto: Disney

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Walt Disney Animation Studios akan menghadirkan film animasi terbaru yaitu Wish. Film Wish menyorot kerajaan Rosas, tempat Asha, seorang perempuan idealis dan cerdas yang membuat sebuah harapan begitu kuat. Harapan ini kemudian dijawab oleh kekuatan kosmik, bola kecil dengan kekuatan tak terbatas yang disebut Star.

Bersama-sama, Asha dan Star menghadapi musuh paling tangguh yang juga penguasa Rosas, Raja Magnifico untuk menyelamatkan komunitasnya dan membuktikan bahwa ketika keinginan manusia pemberani dipadukan dengan keajaiban bintang, hal-hal menakjubkan bisa terjadi.

Selain jalan cerita dan karakternya yang unik, Wish juga melibatkan animator Indonesia untuk menjadi bagian dari proses produksi film ini, yaitu Griselda Sastrawinata-Lemay. Griselda berperan sebagai Associate Production Designer dan berkontribusi dalam merancang kostum untuk karakter dari Asha, King Magnifico, Queen Amaya, Valentino, dan Star.

Berikut beberapa fakta menarik tentang keterlibatan Griselda Sastrawinata-Lemay dalam Wish yang perlu diketahui.

1. Inspirasi dari Karya Animasi Klasik Disney

Griselda tumbuh besar di Indonesia dan mulai jatuh cinta dengan karya-karya animasi Walt Disney Animation Studios melalui film seperti Sleeping Beauty dan Cinderella. Sejak kecil, dia bermimpi untuk menjadi bagian Disney. Bertepatan dengan Wish yang juga hadir untuk merayakan 100 tahun hadirnya Disney di kehidupan penggemar, hal ini menjadi inspirasinya untuk menghadirkan detail dari beberapa film Wish.

Menurutnya, detail-detail ini adalah caranya berterima kasih kepada Walt Disney karena telah membuatnya tumbuh dengan mimpi-mimpi dan pengalaman magis yang melekat. Contoh dari detail menarik ini adalah biji-biji labu yang menjadi bagian dari motif dalam pakaian karakter utama film ini, Asha. Griselda terinspirasi dari animasi klasik Cinderella di mana labu adalah hal menonjol.

2. Inspirasi Gaya Rambut Boxbraid

Dalam proses menciptakan kostum para karakter Wish, Griselda menemukan inspirasi dari berbagai literatur dan budaya. Contohnya seperti kostum Asha, di mana kostumnya memiliki siluet baju pada zaman Abad Pertengahan di negara barat, namun aksen-aksennya sangat dipengaruhi oleh budaya Afrika Utara.

Selain pakaiannya, Griselda juga melalui banyak proses riset untuk gaya rambut sang karakter utama. Dia ingin tampilan Asha tetap terasa dekat dengan penonton di masa sekarang, namun sejalan dengan waktu yang ditampilkan di film ini.

Pilihannya jatuh kepada gaya rambut boxbraid, jenis rambut kepang yang populer di kalangan masyarakat Afrika dan diaspora Afrika. Jenis gaya rambut ini terdiri dari belahan rambut berbentuk persegi dan dikepang.

Dengan pencampuran budaya dan literatur ini, karakter dalam Wish menjadi semakin dekat dengan penggemar di zaman modern.

Griselda Sastrawinata-Lemay, Associate Production Designer Disney Animation Studios ditemui di Four Seasons, Jakarta Selatan, Jumat, 29 September 2023. Foto: TEMPO/Marvela

3. Butuh Lebih dari 80 Percobaan dalam Mendesain Kostum Asha

Sebagai Associate Production Designer, Griselda juga bertanggung jawab dalam mengembangkan setiap detail untuk kostum karakter Wish, termasuk Asha.  Karakter utama ini harus memiliki kostum yang menonjol, namun tetap dapat membaur dengan seluruh masyarakat di Kerajaan Rosas.

Oleh karena itu, Griselda menjalani proses yang cukup panjang untuk akhirnya sampai kepada desain final Asha. Dalam Ideafest Conference 2023, Griselda bercerita bahwa dibutuhkan lebih dari 80 versi berbeda dari kostum Asha sampai akhirnya pilihan jatuh kepada desain yang penggemar dapat lihat di poster ataupun di dalam trailer.

4. King Magnifico, Raja Rosas yang Tampan nan Modis

Selain Asha, Wish juga menampilkan karakter penjahat yang unik yaitu King Magnifico. Dideskripsikan sebagai rasa dari kerajaan Rosas yang berkekuatan sihir, King Magnifico juga seorang raja yang menunjukkan siapa dirinya melalui busana yang dia kenakan.

Griselda menciptakan pakaian King Magnifico dengan beberapa poin penting. Salah satunya adalah, King Magnifico selalu ingin dikenali masyarakatnya. Oleh karena itu, King Magnifico menggunakan jubah panjang dengan tulisan “M” di punggungnya agar orang-orang tidak akan melupakannya.

Pemilihan detail untuk kostum King Magnifico ini menciptakan karakter raja yang tidak menyadari kejahatannya menjadi semakin unik dan kompleks.

5. Pergantian Kostum Valentino dan Atribut Star

Karakter Asha, memiliki kambing peliharaan bernama Valentino dan Star, bola kecil dengan kekuatan tak terbatas. Duo komedik ini menjadikan perjalanan Asha dalam menyelamatkan Kerajaan Rosas sangat menyenangkan sekaligus menegangkan.

Keunikan karakter Valentino dan Star juga tidak luput dari kostum yang mereka gunakan. Griselda menjelaskan bahwa Valentino mengalami banyak perubahan dalam kostumnya karena kepemilikannya sepanjang film.

Awalnya, dia adalah kambing milik kakeknya, lalu milik ibunya, dan milik Asha. Pemilik yang berbeda, membuat Valentino memiliki pakaian-pakaian yang berbeda juga.

Berbeda halnya dengan Star, karakter yang menggemaskan ini berganti-ganti atribut, menyesuaikan dengan situasi yang dihadapi. Ada kalanya dia memakai topi dan kumis ketika harus berpura-pura menjadi detektif, atau momen ketika Star memakai piyama agar mirip dengan Valentino.

Perubahan-perubahan kostum pada karakter seperti Valentino dan Star, menjadikan Wish sebuah tontonan segar dan penuh dengan nostalgia untuk penggemar nikmati.

Film Wish disutradarai oleh Chris Buck dan Fawn Veerasunthorn. Wish dijadwalkan tayang di bioskop pada Rabu, 22 November 2023.

Pilihan Editor: Mengenal Griselda Sastrawinata-Lemay, Animator Indonesia yang Berkarier di Disney sejak 2015

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."