CANTIKA.COM, Jakarta - Sama seperti kita, ada beberapa anak pemalu di ruang publik. Rasa malu berasal dari kegugupan dalam situasi sosial dengan orang asing. Jika Anda ingin menumbuhkan keberanian anak pemalu sedikit demi sedikit saat berinteraksi sosial, berikut beberapa cara yang bisa Anda coba.
1. Jangan melabeli anak sebagai 'pemalu'
Dengan melakukan hal ini, Anda mengajari anak Anda untuk menganggap dirinya "pemalu". Akibatnya, dia mungkin memerankan peran "pemalu" tanpa berusaha berubah.
Cobalah untuk menggunakan kata sifat selain "pemalu" untuk mencirikan tindakan anak Anda daripada memberi label.
Sebagai alternatif, Anda dapat menjelaskan kepada orang lain bahwa anak tersebut hanya membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan keadaan baru atau bahwa dia lebih suka melihat aktivitas yang terjadi di sekitarnya sebelum terlibat.
2. Tingkatkan rasa percaya diri anak
Anak-anak yang percaya diri tidak akan mudah merasa malu. Cari tahu minat dan keunggulan anak Anda dan manfaatkanlah. Apakah dia artistik? Apakah dia seorang olahragawan?
Anak Anda akan dapat menganggap dirinya sebagai pribadi yang berbakat dan cakap jika Anda mendukung kemampuan tersebut. Kepercayaan dirinya memungkinkan dia bertindak lebih berani dalam lingkungan sosial.
3. Tetap dampingi anak saat bersosialisasi
Saat anak Anda berada di lingkungan sosial, seperti kelompok bermain atau kelompok orang tua, tetaplah berada di sisinya dan biarkan ia bereksplorasi.
Anda dapat secara bertahap menjauh dari anak Anda untuk jangka waktu singkat saat mereka merasa lebih nyaman. Misalnya, saat anak Anda bermain di lantai, Anda sebagai orang dewasa dapat duduk bersama di kursi. Jika perlu, Anda dapat kembali ke anak Anda.
4. Puji perilaku ramah
Dorong anak Anda untuk menggunakan keterampilan sosial baru yang mereka pelajari. Berikan dia banyak pujian yang hangat dan sepenuh hati saat Anda menyaksikan dia berupaya mengatasi rasa malunya.
Jika melakukan hal ini di depan umum akan membuat anak Anda merasa tidak nyaman, lakukan dengan hati-hati. Katakan padanya betapa baiknya dia melakukannya secara pribadi.
5. Beri anak waktu berproses
Berikan anak Anda waktu untuk menyesuaikan diri. Hindari mengirim anak langsung ke anak lain untuk berkomunikasi. Sebaliknya, mintalah anak memilih apakah mereka ingin bermain dengan mainan di dekat anak-anak lainnya. Bicaralah dengan nada yang menenangkan saat Anda memotivasi mereka.
Pilihan Editor: Ciri-ciri Anak Punya Daya Juang Tinggi, Menurut Psikolog
TIMES OF INDIA
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika