CANTIKA.COM, Jakarta - Perlu kita ketahui kalori dalam minyak goreng dua kali lipat ketimbang protein dan karbohidrat. Menurut dokter gizi Yohan Samudra, kalori dalam minyak atau lemak sebanyak 9 kalori, sementara protein maupun karbohidrat mengandung 4 kalori. Maka dari itu, kelebihan berat badan bisa termasuk tanda kebanyakan makan gorengan.
"Bertambah berat badan bisa jadi tanda kebanyakan makan gorengan karena di dalam gorengan ada karbohidrat juga minyak," tuturnya di Jakarta, Kamis, 7 Desember 2023.
Tanda lain yang menunjukkan Anda kebanyakan makan gorengan dilihat dari hasil laboratorium. Sebab menurut dokter Yohan, sinyal konsumsi minyak terlalu banyak tidak ada gejala yang khas.
"Harus dicek di laboratorium, kalau LDL (low-density lipoprotein) tinggi, lemak jahatnya kebanyakan. Lemak yang baik itu HDL berarti minyak yang dikonsumsi cukup baik," jelas dokter Yohan.
Sebagai informasi, LDL dikatakan normal kurang dari 100 mg/dL. Batas konsumsi minyak goreng per hari direkomendasikan empat sendok teh karena ada makanan lain yang juga mengandung lemak seperti minyak goreng.
Agar penggunaan minyak goreng tak berlebihan, dokter Yohan menyarankan sebaiknya dipakai untuk hidangan utama saja.
"Olahan dengan cara digoreng sebaiknya di lauk hidangan utama seperti ayam goreng atau ikan goreng. Di camilan juga boleh misalnya bakwan udang, ada karbohidrat dari tepung, udang protein, lemak dari minyak," ungkap dokter yang masih mengonsumsi gorengan.
Selain mengontrol penggunaan minyak, dokter Yohan menyebutkan pentingnya rutin olahraga sekitar 150 menit dalam seminggu, konsumsi makanan seimbang dari protein, karbohidrat, serat hingga lemak, serta tidur cukup termasuk pola hidup sehat yang menjauhkan penyakit termasuk kardiovaskular akibat konsumsi minyak goreng berlebih.
Pilihan Editor: 7 Minyak Goreng Paling Menyehatkan Menurut Studi, Termasuk Zaitun Extra Virgin
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika