CANTIKA.COM, Jakarta - Ada beragam istilah dalam bisnis termasuk B2B, B2C, dan C2C. B2B adalah singkatan dari business-to-business, yang merupakan transaksi bisnis antar perusahaan. Kemudian, B2C merupakan singkatan dari business-to-customer, di mana transaksi bisnis dilakukan antara perusahaan dengan konsumen langsung. Sedangkan, C2C atau consumer-to-consumer merupakan transaksi bisnis antar konsumen.
Untuk lebih memahami tentang perbedaan B2B, B2C, dan C2C, berikut ini sejumlah perbedaanya yang perlu Anda tahu.
1. Hubungan Bisnis
Pada bisnis B2B, berfokus pada hubungan jangka panjang dan kerja sama yang erat antar bisnis. Kemudian, B2C memiliki hubungan bisnis yang lebih transaksional dan berfokus pada kepuasan konsumen.
Pada C2C, hubungan bisnisnya lebih informal dan umumnya berlangsung di platform online atau melalui pertukaran langsung antar individu.
2. Prospek Target Pasar
Perbedaan lain antara B2B, B2C, dan C2C adalah target pasarnya. B2B memiliki target pasar perusahaan atau produsen, sedangkan B2C dan C2C sama-sama menargetkan individual konsumen.
Sejalan dengan itu, prospek target pasar B2C dan C2C jauh lebih besar daripada B2B. Hal ini lantaran target pasar B2B yang menyasar para produsen atau perusahaan, yakni target pasar yang lebih spesifik dibandingkan individual konsumen.
3. Konsep Strategi Marketing
Setiap bisnis pasti memiliki strategi marketing untuk mencapai target pembelian, termasuk strategi bisnis B2B, B2C, dan C2C yang berbeda.
B2B memperlihatkan image dan reputasi bisnis melalui strategi marketing dengan cara mengekspos portofolio dan keberhasilan bisnis.
Adapun pada skala B2C dan C2C, pemilik usaha memperlihatkan image dan reputasi bisnis pada strategi marketingnya dengan mengedepankan hal-hal yang berhubungan langsung dengan konsumen, sehingga konsumen merasa butuh untuk membeli produk tersebut.
4. Tingkat Persaingan
Skala bisnis B2B memiliki tingkat persaingan yang rendah karena belum banyak pengusaha yang berani untuk terjun pada skala bisnis ini. Trik keberhasilan skala bisnis B2B mengandalkan reputasi bisnis, koneksi, serta saling percaya untuk melakukan kerja sama.
Sementara itu, pada bisnis B2C dan C2C tingkat persaingan bisnisnya cukup besar karena ada banyak pengusaha skala kecil dan menengah yang menawarkan produk langsung ke konsumen. Sehingga, Anda perlu mempertimbangkan berbagai hal seperti keragaman produk, kualitas dan harga produk, hingga strategi marketing seperti pengadaan promo dan diskon.
5. Prosedur Pengambilan Keputusan
Prosedur pengambilan keputusan pada lini B2B lebih kompleks daripada B2C dan C2C. Penyebabnya adalah setiap keputusan yang diambil akan mempengaruhi kondisi perusahaan, khususnya kondisi finansial bisnis dan perusahaan.
Saat memutuskan untuk membeli produk tertentu, maka ada banyak prosedur yang perlu dilakukan. Misalnya saja berdiskusi dengan tim finance, tim produsen, tim legal hingga tim marketing. Prosedur yang cukup panjang ini cukup wajar mengingat nominal pembelian yang dilakukan dalam jumlah besar.
Lain halnya pada B2C dan C2C, di mana individual konsumen ini hanya akan mengambil keputusan berdasarkan kebutuhan, keinginan, atau kemampuan keuangan mereka secara pribadi sehingga tidak terlalu membutuhkan diskusi lebih lanjut.
Demikianlah lima perbedaan B2B, B2C, dan C2C dalam regulasi bisnisnya di industri. Semoga bermanfaat.
Pilihan Editor: Rossa bagikan Tips Membangun Bisnis, Kualitas Produk dan Tim yang Solid
HERZANINDYA MAULIANTI | LAILI IRA
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika