CANTIKA.COM, Jakarta - Dalam dunia kerja, ada istilah kutu loncat. Biasanya istilah itu diberikan pada karyawan yang sering berpindah-pindah pekerjaan dalam waktu singkat. Beberapa orang menganggap fenomena 'kutu loncat' ini sebagai hal negatif karena dianggap tidak loyal dan mempermainkan perusahaan. Tapi, di sisi lain, 'kutu loncat' juga dianggap sebagai tindakan yang wajar untuk memperoleh tempat kerja yang nyaman sesuai keinginan pekerja.
Beberapa faktor penyebab 'kutu loncat' antara lain mencoba mengikuti jabatan pekerjaan yang banyak digandrungi pada masa itu, merasa jenuh dan bosan terhadap bidang pekerjaan yang sedang dijalani, hingga faktor lain seperti terlalu mengalami banyak tuntutan pekerjaan dari perusahaan.
Lantas, apa dampak kutu loncat untuk perkembangan karier? Benarkah kebanyakan HRD tidak menyukai pekerja dengan riwayat 'kutu loncat'? Mari simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Dampak Negatif Kutu Loncat
1. Karier Sulit Berkembang
Dampak negatif pertama adalah sulit dalam mengembangkan pekerjaan. Hal ini bisa disebabkan karena penilaian dari pihak perusahaan yang menganggap bahwa kutu loncat kurang setia dan kurang bisa dapat dipercaya. Hal itu akan menjadi pertanyaan mengenai integritas serta tanggung jawab calon karyawan sebelum penerimaan.
Kutu loncat mungkin lebih fokus pada keuntungan jangka pendek daripada pada pengembangan karier jangka panjang. Hal ini dapat menghambat kemajuan mereka dalam mencapai tujuan karier yang lebih besar.
2. Tidak Menjamin Keberlangsungan Kerja
Tentunya perusahaan membutuhkan seorang karyawan dengan loyalitas tinggi, bagi karyawan yang kurang dalam hal loyal tersebut terkadang dipandang sebelah mata.
Maka pada saat akan memberlakukan pengurangan karyawan pihak perusahaan akan sangat mudah dalam menentukan siapa saja yang pantas diberhentikan, yaitu karyawan yang kurang dalam loyalitas.
3. Kurang Menjalin Hubungan dan Jaringan Jangka Panjang
Karyawan yang sering berpindah mungkin kesulitan membangun hubungan jangka panjang di tempat kerja. Hubungan ini dapat menjadi aset berharga dalam perkembangan karier dan mendukung kesuksesan profesional.
4. Kurang Mengembangkan Keterampilan Spesifik
Beberapa pekerjaan memerlukan waktu untuk mengembangkan keterampilan spesifik. Jika seseorang terlalu sering berpindah, mereka mungkin tidak memiliki kesempatan untuk benar-benar menguasai atau mengembangkan keterampilan tertentu.
Dampak Positif jadi Kutu Loncat
1. Menguasai Berbagai Bidang Pekerjaan
Seorang kutu loncat yang sering berpindah tempat pekerjaan, umumnya andal dalam berbagai bidang pekerjaan. Hal ini lantaran mereka memiliki banyak pengalaman dari perusahaan-perusahaan sebelumnya.
Ini bisa menjadi nilai tambah, khususnya bagi perusahaan yang sedang mencari pekerja dengan banyak tanggung jawab.
2. Pengembangan Keterampilan yang Cepat
Karena harus beradaptasi dengan lingkungan kerja yang berbeda-beda, 'kutu loncat' dapat mengembangkan keterampilan adaptasi, komunikasi, dan penyesuaian diri dengan cepat.
3. Mempunyai Koneksi Luas
Dengan bekerja di berbagai tempat, karyawan yang sering berpindah dapat membangun jaringan kontak yang luas. Jaringan ini bisa membantu mereka dalam mencari peluang pekerjaan baru, berbagi pengalaman, dan mendapatkan dukungan profesional.
4. Pemahaman Industri yang Mendalam
Melalui pengalaman kerja di berbagai industri, 'kutu loncat' dapat mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang tren dan dinamika yang memengaruhi berbagai sektor industri.
Demikianlah pengertian dan dampak kutu loncat di tempat kerja. Semoga bermanfaat.
Pilihan Editor: 6 Cara Meningkatkan Kekuatan Emosional di Tempat Kerja
HERZANINDYA MAULIANTI | LAILI IRA
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika