CANTIKA.COM, Jakarta - Penting untuk memahami risiko penularan infeksi, meskipun kecil, yang terkait dengan penggunaan tester produk kosmetik. Jika memiliki riwayat kulit sensitif atau masalah infeksi, pertimbangkan untuk menghindari penggunaan tester secara langsung dan memilih produk makeup berdasarkan rekomendasi atau konsultasi dengan ahli kecantikan.
Menurut spesialis kulit, kelamin, dan estetik, Dokter Arini Astasari Widodo umumnya dalam kosmetik sudah ada kandungan preservative yang mencegah tumbuhnya berbagai mikrorganisme, misalnya paraben, phenoxyethanol, benzalkonium chloride, dan lain-lain.
"Meskipun risiko penularan penyakit dari sampel makeup atau tester produk kosmetik umumnya rendah, penting untuk menjaga kebersihan diri guna meminimalkan potensi risiko," ucap Arini melalui keterangan tertulis kepada CANTIKA, Sabtu, 17 Februari 2024.
Beberapa infeksi yang secara teoretis dapat ditularkan melalui produk kosmetik termasuk sampel antara lain:
1. Infeksi Bakteri
Bakteri seperti Staphylococcus aureus atau Streptococcus dapat ditularkan melalui pemakaian makeup bersama; menyebabkan infeksi kulit.
2. Infeksi Jamur
Jamur bisa ditularkan melalui makeup yang terkontaminasi; menyebabkan infeksi kulit jamur.
3. Infeksi Virus
Pada umumnya, virus seperti pada virus herpes tipe 1 (HSV-1) memerlukan inang hidup untuk bereplikasi dan bertahan hidup. Benda mati, seperti produk makeup, tidak memberikan kondisi yang diperlukan bagi virus untuk bertahan hidup dalam jangka waktu yang lama. Namun, transmisi virus melalui tester makeup dapat terjadi saat virus bertahan sementara di permukaan produk jika orang yang terinfeksi telah menggunakannya.
4. Infeksi Mata
Konjungtivitis adalah infeksi yang bisa ditularkan melalui makeup mata, terutama jika digunakan bersama oleh individu.
5. Kondisi Kulit
Berbagi makeup bisa memperburuk kondisi kulit yang sudah ada, seperti jerawat atau eksim, dan berpotensi menyebabkan infeksi sekunder.
Tips Mencoba Produk Makeup Tester dengan Aman
Untuk mengurangi risiko penularan, kata Dokter Arini pertama-tama hindari penggunaan langsung pada kulit terbuka atau luka kecil. Sebagai alternatif, gunakan alat aplikator sekali pakai yang disediakan oleh toko, seperti kapas atau spatula, untuk mengambil produk dari tester.
"Pastikan tangan bersih sebelum dan setelah menggunakan tester, dan gunakan pembersih tangan jika diperlukan. Hindari penggunaan produk tester pada membran mukosa, seperti bibir atau mata, karena area ini lebih rentan terhadap penularan infeksi," ucap dosen dan peneliti Fakultas Kedokteran UKRIDA ini.
Perhatikan kebersihan produk tester sebelum digunakan, hindari tester yang terlihat kotor atau rusak, dan pilih toko yang menerapkan praktik kebersihan yang baik, seperti membersihkan dan menyemprotkan desinfektan pada produk tester secara rutin. Toko yang baik akan berkomitmen untuk memberikan informasi dan alat yang diperlukan guna memastikan penggunaan produk tester yang aman.
"Jika memiliki kekhawatiran tentang kebersihan sampel makeup atau risiko kesehatan potensial, mungkin lebih baik untuk menggunakan produk makeup sendiri atau membeli sampel kecil jika tersedia," saran dokter Arini.
Pilihan Editor: Tak Semua Produk Kosmetik Aman Dipakai Setelah Lewat Masa Kedaluwarsa
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika