CANTIKA.COM, Jakarta - Sebagian besar wanita mengalami ketidaknyamanan selama siklus menstruasi bulanannya, yang biasa disebut kram menstruasi. Kram ringan hingga sedang, kembung, dan mudah tersinggung sering terjadi selama periode ini dan pulih dengan sendirinya setelah beberapa hari. Namun, beberapa wanita mengalami rasa sakit yang luar biasa selama bulan-bulan ini, sehingga menyulitkan mereka untuk melakukan rutinitas normal.
Jika Anda mengalami nyeri hebat, jangan menganggapnya sebagai hal yang normal, karena ini bisa mengindikasikan dismenore primer atau endometriosis. Endometriosis adalah suatu kondisi dimana sel-sel yang mirip dengan lapisan rahim, atau endometrium, tumbuh di luar rahim dan menyebabkan nyeri panggul yang parah. Berikut cara membedakan kram menstruasi biasa dan nyeri akibat endometriosis
Seberapa umumkah kram menstruasi?
“Lebih dari 80n persen wanita mengalami kram selama siklus menstruasi, dengan gejala yang berbeda-beda pada setiap orang. Meskipun kram ringan sering terjadi, kram yang parah dan berkepanjangan tidak boleh diabaikan. Kram menstruasi terjadi saat rahim berkontraksi untuk melepaskan lapisannya, sehingga mengakibatkan dalam peradangan dan sakit perut," kata Dr Arpana Jain, Direktur - Obstetri dan Ginekologi, Rumah Sakit Fortis Shalimar Bagh.
Kram menstruasi, juga disebut dismenore, mengganggu hingga 80% wanita pada suatu saat dalam hidup mereka. Kram ini biasanya dianggap sebagai bagian normal dari siklus menstruasi, terutama selama masa remaja dan awal masa dewasa. Ini adalah nyeri perut atau panggul yang disebabkan oleh prostaglandin yang dilepaskan ketika rahim berkontraksi untuk melepaskan lapisannya.
Kram dapat bervariasi intensitasnya dari ringan hingga parah dan dapat disertai nyeri punggung bagian bawah, mual, diare, dan sakit kepala. Kram ringan sering terjadi dan biasanya dapat diatasi dengan pengobatan rumahan seperti terapi panas , olahraga ringan atau pereda nyeri ringan. Namun, terkadang kram menstruasi menjadi parah atau melemahkan dan dapat mulai memengaruhi kualitas hidup. Hal ini dapat menimbulkan kecurigaan terhadap kondisi mendasar seperti endometriosis," kata Dr Astha Dayal, Konsultan Utama, Obstetri dan Ginekologi, Rumah Sakit CK Birla, Gurugram.
Apakah endometriosis menjadi penyebab nyeri haid yang parah?
Halaman