CANTIKA.COM, Jakarta - Para aktor dan aktris membutuhkan perjuangan untuk merasakan emosi tokoh yang diperankan termasuk adegan menangis. Tak semua aktris mudah melakukan adegan menangis di depan kamera termasuk aktris pendatang baru, Merlinda Dessy Arantji Adoe atau Linda Adoe. Dia disebut hampir ingin mengundurkan diri dari film Women from Rote Island, menurut sang sutradara Jeremias Nyangoen.
"Pertama kita syuting, saya minta adegan dia menangis, dia enggak bisa. Kemudian dia meminta untuk mengundurkan diri," kata Jeremias ketika berkunjung ke kantor Tempo, Jakarta pada Selasa, 13 Februari 2024. "Akhirnya dirayu sama teman-teman dia mau lagi pelan-pelan, baru bisa," tuturnya.
Menurutnya, Linda merasa tidak nyaman dengan suasana di lokasi syuting, di mana dia harus menangis sambil dilihat oleh banyak kru yang bertugas. Linda yang tidak memiliki pengalaman berakting juga merasa bersalah karena proses syuting menjadi terhambat karena kesalahan-kesalahan yang dilakukannya.
"Saya pusing sudah 3 bulan latihan. Dia merasa dilihatin banyak orang. Dia merasa tidak nyaman karena belum pernah syuting. Dia merasa bersalah dan berdosa. Dia pemain yang perlu penetrasi yang cukup agak panjang untuk mengeluarkan emosi," kata Jeremias.
Sebagai pemeran utama, Linda Adoe dituntut untuk bisa mengekspresikan emosinya di banyak adegan, salah satunya menangis.
Pemeran Mama Orpa dalam film Woman From Rote Island, Linda Adoe saat berkunjung ke Tempo di Gedung TEMPO, Jakarta, Selasa, 13 Februari 2024. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Sempat Terpikir Pakai Bawang Merah
Salah satu momen lucu yang diceritakan Linda adalah ketika dia ketahuan hendak menggunakan bawang merah agar menangis. "Ada adegan menangis di dapur, bingung mau menangis bagaimana, ada teman yang saranin pakai bawang merah, ketahuan sama bapak (Jeremias)," kata Linda sambil tertawa.
Sebagai sutradara, Jeremias sangat melarang keras para pemain untuk menggunakan obat tetes mata ataupun bawang untuk membantu mereka menangis. "Saya melarang dia pakai bawang dan obat tetes mata, diharamkan itu. Saya ingin real, dan air matanya keluar tapi agak lama," kata Jeremias.
Setelah bisa berdamai dengan kesulitan terbesarnya itu, Linda justru terbawa suasana. Karena terlalu mendalami peran, dia bahkan tidak bisa berhenti menangis meski sutradara sudah bilang cut.
"Bersyukur dikasih kru semuanya baik, benar-benar dikasih waktu menyendiri dulu sampai benar-benar siap baru kita mulai, jadi kita akhirnya enggak ada beban," kata Linda yang dinobatkan menjadi Aktris Utama Pilihan Tempo 2023.
Women from Rote Island sendiri merupakan debut akting Linda Adoe yang berprofesi sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di kantor kecamatan di Rote, Nusa Tenggara Timur. Secara kebetulan dia terpilih menjadi pemain film ini setelah terus didesak oleh salah satu pejabat di daerahnya untuk ikut casting. Dia mendapatkan peran karakter Orpa, ibunda dari Martha, seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang pulang ke kampung halaman dengan membawa trauma kekerasan seksual.
Film Women From Rote Island menceritakan tentang bagaimana perempuan memperjuangkan hak-haknya dalam menghadapi realitas kekerasan seksual di Indonesia Timur. Film ini bukan hanya sekadar kisah perempuan yang menjadi korban kekerasan, tetapi juga mencerminkan keadaan sistem hukum, kondisi sosial, dan budaya yang masih menghadang upaya untuk memberikan keadilan kepada para korban.
Women From Rote Island sudah tayang di bioskop sejak 22 Februari 2024. Film ini merupakan karya dari Bintang Cahaya Sinema dan Langit Terang Sinema. Selain Linda Adoe, film yang merupakan karya dari Bintang Cahaya Sinema dan Langit Terang Sinema ini juga dibintangi Irma Rihi, Van Jhoov, dan Willyam Wolfgang.
Pilihan Editor: Cerita Irma Rihi Debut Akting di Film Women from Rote Island, Ungkap Ada Kemiripan dengan Tokoh Martha
MARVELA
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika