CANTIKA.COM, Jakarta - Anemia pada kehamilan merupakan kekhawatiran umum dan dapat berdampak signifikan bagi ibu dan janin yang sedang berkembang. Namun, terkadang penyakit ini jarang terdiagnosis karena beberapa alasan.
Anemia ringan hingga sedang pada kehamilan mungkin tidak menunjukkan gejala atau muncul dengan gejala samar yang dapat diabaikan. Kelelahan, kelemahan, dan sesak napas adalah gejala umum anemia, namun hal ini juga dapat dikaitkan dengan perubahan normal selama kehamilan. Akibatnya, penyedia layanan kesehatan mungkin tidak selalu mengaitkan gejala ini dengan anemia.
Banyak perubahan fisiologis yang terjadi selama kehamilan, seperti peningkatan volume darah, dapat menyebabkan pengenceran sel darah merah, sehingga kadar hemoglobin tampak lebih rendah dari yang sebenarnya. Hal ini dapat menimbulkan kesalahpahaman bahwa anemia ringan adalah bagian normal dari kehamilan, sehingga menyebabkan kurangnya diagnosis.
Dokter Rahul Bhargava, Direktur Utama & Kepala BMT, Fortis Memorial Research Institute, Gurugram, India, dalam beberapa kasus, pemeriksaan rutin anemia selama kehamilan mungkin tidak dilakukan secara konsisten atau tidak diprioritaskan. Hal ini dapat disebabkan oleh keterbatasan sumber daya, variasi praktik layanan kesehatan, atau kurangnya kesadaran penyedia layanan kesehatan mengenai prevalensi dan dampak anemia pada kehamilan.
Kriteria diagnostik anemia dapat bervariasi, dan mungkin terdapat perbedaan dalam ambang batas yang digunakan untuk mendefinisikan anemia pada wanita hamil. Beberapa penyedia layanan kesehatan mungkin menggunakan rentang referensi tidak hamil, sehingga menyebabkan perkiraan anemia pada ibu hamil terlalu rendah.
Baca Juga:
Akses dan frekuensi perawatan prenatal dapat berbeda-beda pada setiap ibu hamil. Mereka yang tidak menerima pemeriksaan rutin mungkin kehilangan kesempatan untuk skrining dan deteksi anemia. Pelayanan prenatal yang tidak memadai dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk status sosial ekonomi, lokasi geografis, dan keadaan pribadi.
Beberapa ibu hamil dan penyedia layanan kesehatan mungkin ragu untuk mengatasi anemia karena kekhawatiran tentang potensi efek samping suplementasi zat besi, seperti sembelit dan mual. Keraguan ini dapat menyebabkan kurangnya diagnosis dan pengobatan.
Pilihan Editor: Waspada, Anemia dan Kurang Gizi pada Ibu Hamil Bisa Pengaruhi Kecerdasan Anak
TIMES OF INDIA
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika