CANTIKA.COM, Jakarta - Body shaming bisa berdampak buruk bagi seseorang. Jika seseorang tidak mematuhi standar tubuh atau stereotip tertentu yang ditetapkan oleh masyarakat, mereka sering kali menghadapi pelecehan yang dapat berupa lelucon atau rasa malu. Namun, hal ini dapat mempengaruhi seseorang dan merusak kepercayaan dirinya.
“Mengenali Rasa Malu pada Tubuh pada Orang Dewasa dengan C-PTSD akibat Pelecehan Seksual. Bagi orang dewasa dengan C-PTSD yang pernah mengalami pelecehan seksual, mengarahkan perasaan terhadap tubuh seseorang bisa menjadi tantangan tersendiri,” tulis Terapis Linda Meredith.
Bagi wanita, body shaming biasanya terjadi karena berat badan, bentuk tubuh, ukuran payudara, dan warna kulit, sedangkan bagi pria, hal tersebut terjadi karena kekuatan otot, tinggi badan, rambut rontok, berat badan, dan proporsi tubuh. Apa pun kasusnya, hal ini dapat menimbulkan dampak negatif yang besar pada pikiran.
Dampak Body Shaming
1. Menghindari diri sendiri
Rasa malu pada tubuh sering kali muncul sebagai praktik menghindari cermin atau permukaan reflektif lainnya yang dapat menunjukkan penampilan kita. Kita takut pada refleksi kita sendiri.
2. Rasa tidak nyaman
Ketidaknyamanan dengan keintiman, ketika kita merasa malu dengan tubuh kita sendiri, kita mengalami kesulitan untuk menjadi intim secara fisik dengan orang lain.
3. Pembicaraan diri sendiri yang negatif
Body shaming dari orang lain dapat memicu pembicaraan diri sendiri yang negatif dan kritik diri yang keras terhadap tubuh kita sendiri.
4. Pilihan pakaian
Kita merasa kurang percaya diri untuk mengenakan apa yang kita sukai, oleh karena itu, kita membiarkan rasa malu pada tubuh kita menentukan jenis pakaian yang sebaiknya kita pilih.
5. Cuek pada penampilan
Pengabaian fisik, kita tidak lagi merawat tubuh kita, karena kita merasa jijik dan malu karenanya.
Lantas, apa yang bisa kita lakukan?
1. Memprioritaskan diri sendiri
Kita perlu belajar memprioritaskan diri sendiri dan fokus pada pembicaraan diri sendiri lebih dari apa yang orang lain pikirkan tentang kita.
2. Praktik hidup sehat
Kita harus fokus pada pilihan gaya hidup sehat yang dapat membuat kita tetap sehat, bugar, dan bahagia.
3. Hindari lingkungan toksik
Lingkungan atau situasi yang toksik di mana kita merasa terpicu – kita harus belajar untuk menjauhkan diri dari tempat-tempat tersebut.
4. Welas asih
Daripada menyerah pada pendapat orang lain, kita harus belajar berbelas kasih dan berempati terhadap diri sendiri dan memilih kebahagiaan kita sendiri....
Pilihan Editor: Kembali jadi Korban Body Shaming, Aurel Hermansyah Ungkap Isi Hatinya
HINDUSTAN TIMES
Hai Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika