CANTIKA.COM, Jakarta - Gelaran BeautyFest Asia 2024 hari terakhir menghadirkan talkshow bertajuk “Revolutionizing the Perfume Industry: A Journey of Transformation and Empowerment” bersama dengan presenter sekaligus pengusaha Hesti Purwadinata yang juga Founder Hipnoza, bisnis parfum yang telah ia lakoni beberapa tahun terakhir ini.
Hesti membahas tentang tren bisnis parfum yang semakin digemari oleh banyak generasi muda dan sebagai salah satu cara untuk mengekspresikan diri dan meningkatkan rasa percaya diri.
“Industri parfum di Indonesia memang lagi seksi banget. Satu yang pasti, kita harus building rasa percaya orang terhadap produk kita lebih dahulu. Dan ketika mulai coba memasarkan, jangan pernah takut dikritik, karena dari situ kita bisa improve produk kita kedepannya," ucap dia melalui siaran pers, Senin, 5 Mei 2024.
Kendati bisnis parfum tengah menjamur di Indonesia, Hesti tak memungkiri kalau ia akhirnya juga terpengrauh, namun pada proses development-nya ia tetap membutuhkan waktu riset yang bisa dibilang tidak sebentar.
"Tidak bisa dipungkiri kalau parfum ini dipenagruhi parfum terkenal yang sudah ada, cuma Hipnoza punya wewangian sendiri yang jadi signature smel sendiri. Kami mencoba agar produk ini se-originalitas mungkin," kata dia.
Sesi talkshow BeautyFest Asia 2024 bertajuk “Revolutionizing the Perfume Industry: A Journey of Transformation and Empowerment” bersama Hesti Purwadinata/Foto: Doc. BeautyFest Asia
Kemeriahan Pamungkas BeautyFest Asia 2024
BeautyFest Asia 2024 Jakarta di hari terakhir semakin seru dengan puluhan beauty brand yang memberikan flash sale hingga clearance sale. Tak hanya itu, juga ada raffle games yang akan mengumumkan pemenang grand prize yang diperebutkan sejak awal oleh para pengunjung.
Dalam sesi “Amplifying Women's Stories Through Social Media and Storytelling” yang menghadirkan Ananza Prili dan Eva Alicia, membahas cara memaksimalkan penggunaan social media untuk dapat berbagi cerita, terutama dari sudut pandang perempuan.
Ananza mengatakan, “Ketika berbagi cerita di social media, penting untuk menemukan gimana caranya bikin topik yang cukup berat dicerna, seperti isu kesetaraan gender, menjadi lebih mudah diterima. Membuat orang yang tadinya tidak peduli menjadi peduli,”.
Eva pun menambahkan agar bisa manfaatkan media sosial untuk berbagi cerita. Untuk yang masih takut, harus ada kemauan untuk belajar. "If you don’t want it enough, kamu nggak akan sampai di titik sukses itu,” tutup Eva.
Pilihan Editor: Hesti Purwadinata Tampilkan Pesona dengan Gaya Makeup Latte yang Menawan
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika