CANTIKA.COM, Jakarta - Setiap perempuan memiliki cara masing-masing kala merawat rambut di daerah organ kewanitaan. Namun sebagian besar perempuan, memilih untuk menghilangkannya dengan mencukur. Ini dianggap cara yang paling mudah dan murah.
Jika kamu termasuk golongan wanita ini, sebaiknya perhatikan waktu-waktu tertentu yang tidak disarankan untuk mencukur rambut di daerah kemaluan. Karena hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti infeksi atau meninggalkan rasa tidak nyaman.
"Sangat penting untuk diingat bahwa rambut kemaluan memiliki banyak fungsi, yakni sebagai penghalang alami dari gesekan dan infeksi,” kata dermatolog Sejal Shah. Kulit di daerah kelamin jauh lebih halus dibandingkan dengan daerah lain yang mungkin sering Anda cukur. Selain itu, kegiatan mencukur juga dapat menimbulkan luka mikro pada kulit, dan juga meningkatkan risiko seperti infeksi virus herpes, Human Papilloma Virus (HPV) atau kutil kelamin dan bintil putih (Molluscum contagiosum), serta penyakit menular seksual lainnnya.
Untuk memastikan kamu melindungi kesehatan vagina, hindari mencukur rambut kemaluan pada waktu-waktu tertentu berikut ini.
1. Mengalami infeksi
Jika kamu sedang mengalami infeksi, baik itu jamur atau bakteri vaginitis dan yang lainnya, hindari mencukur rambut kemaluan. Merawat rambut kemaluan ketika kamu sedang mengalami infeksi justru dapat membuat infeksi bertambah parah.
2. Sebelum melakukan hubungan seks
Baca Juga:
"Saya biasanya merekomendasikan agar tidak mencukur rambut kemaluan 48 jam sebelum melakukan hubungan seksual,” kata Shah. Perlu diingat, rambut kemaluan bertindak sebagai penghalang, dan semua gesekan yang terlalu cepat setelah bercukur dapat mengiritasi kulit dan meningkatkan risiko rambut tumbuh ke dalam. Tanpa pelindung, membuat daerah kemaluan lebih rentan terhadap infeksi, termasuk penyakit menular seksual, menurut sebuah penelitian dari jurnal JAMA Dermatology.
3. Memiliki banyak rambut tumbuh ke dalam
Jika banyak rambut tumbuh ke dalam karena mencukur, saatnya untuk istirahat mencukur rambut kemaluanmu. Mencukur dapat memperburuk peradangan kulit. “Ini berpotensi peradangan kulit, infeksi, serta mungkin meninggalkan bekas luka,” ujar Shah.
4. Saat Mensturasi
Ketika sedang menstruasi, kulit kamu akan lebih sensitif. “Jika kamu tidak pernah memakai tampon dan lebih memilih memakai pembalut selama menstruasi, sebaiknya hindari mencukur rambut kemaluan terutama pada hari pertama menstruasi,” kata dokter kulit Tsippora Shainhouse. Kulit yang baru dicukur rentan terhadap iritasi. Selain itu, memakai pembalut selama 5 sampai 7 hari dapat menyebabkan banyak gesekan pada kulit yang sedang sensitif. Tunggu sampai menstruasi selesai jika ingin mencukur rambut kemaluan.
5. Sebelum sauna
Sebaiknya hindari mencukur rambut kemaluan sebelum pergi ke gym atau sauna. “Jika mencukur sebelum sauna, dapat menjadi vektor alias pembawa bagi bakteri, “ ujar Hibba Kapil pendiri Hibba Beauty.
6. Sebelum olahraga
Kulit yang baru dicukur mengalami pengelupasan dan lebih sensitif. Ini dapat membuat kulit menjadi mudah iritasi saat kulit berkeringat. Selain itu, kulit juga menjadi ekstra sensitif terhadap bakteri dan kelemabpan dari pakaian olahraga yang dikenakan.
7. Jika kamu memiliki kutil kelamin
“Jika kamu memiliki kutil kelamin yang terlihat di luar vulva dan daerah kemaluan, sebaiknya tidak mencukur rambut kemaluan sampai kutil diobati oleh dokter,” ujar Shainhouse. Kutil disebabkan oleh virus HPV yang hidup di kulit. Mencukur rambut kemaluan dapat menimbulkan luka kecil pada kulit dan memicu bertambahnya kutil.
Pilihan Editor: Vaginitis dan Keputihan jadi Masalah Utama yang Sering Dikeluhkan Wanita
BUSTLE | NIA PRATIWI
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika