Gejala Anak Alergi Susu Sapi, Gatal-gatal hingga Diare

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi anak minum susu (Pixabay.com)

Ilustrasi anak minum susu (Pixabay.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Dokter spesialis anak konsultan alergi imunologi, Budi Setiabudiawan dari Universitas Padjajaran mengungkapkan alergi susu sapi termasuk alergi makanan yang paling umum pada awal masa kanak-kanak, yang insidennya mencapai dua sampai tiga persen pada tahun pertama kehidupan. Meski demikian, orang tua tetap perlu mewaspadai gejala alergi yang berbeda pada tiap anak.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), prevalensi alergi susu sapi pada anak Indonesia sekitar 2 hingga 7,5 persen, dengan protein susu sapi menjadi alergen kedua yang paling umum setelah telur.

Budi menyebut gejala umum yang paling sering nampak pada anak meliputi ruam pada kulit, gatal-gatal dan diare. Jika anak merasakan gejala yang berbeda, biasanya meliputi masalah pernapasan yang serius seperti anafilaksis.

“Makanya, penanganan yang cepat dan tepat sangat penting untuk mencegah dampak buruk yang lebih serius dan memastikan anak dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal,” kata dia dalam diskusi daring di Jakarta, Selasa 25 Juni 2024.

Umumnya, anak yang mengalami alergi susu sapi dapat mengatasi alergi seiring bertambahnya usia, biasanya antara usia tiga hingga lima tahun. Namun, ada sebagian kecil anak yang mungkin tetap memiliki alergi hingga dewasa, menurut Budi.

Budi menjelaskan alergi susu sapi dapat terjadi ketika sistem kekebalan tubuh yang dimiliki oleh anak bereaksi berlebihan terhadap protein yang terkandung dalam susu sapi. Hal ini dapat memengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan anak jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.

Dampak Anak Alergi Susu Sapi

Dampak yang diakibatkan oleh alergi susu sapi bervariasi dari ringan hingga berat. Dalam jangka pendek, anak akan mengalami rasa tidak nyaman serta kesulitan makan dan tidur.

Sementara pada jangka panjangnya dapat mencakup berat badan yang tidak optimal, malnutrisi, dan keterlambatan pertumbuhan. Sifat alergi yang persisten juga dapat meningkatkan risiko perkembangan kondisi atopik seperti asma atau eksim.

Cara Menangani Anak Alergi Susu Sapi

Ada sejumlah tata laksana yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk mengenali gejala-gejala tersebut sejak dini. Pertama, segera melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Orang tua juga dapat menghilangkan susu sapi dari diet anak, mencari sumber nutrisi alternatif yang memiliki kandungan zat gizi makro seperti karbohidrat, protein, dan lemak, serta kandungan gizi mikro seperti vitamin dan mineral yang dibutuhkan dalam fase pertumbuhan anak.

Langkah selanjutnya termasuk membaca label makanan dengan cermat, dan memantau pertumbuhan anak secara rutin. “Strategi penanganan ini harus dilakukan dengan cepat dan tepat untuk mengurangi dampak negatif alergi susu sapi, sehingga anak-anak dengan alergi susu sapi dapat menjalani kehidupan yang lebih sehat dan berkembang secara optimal,” ucap Budi.

Pilihan Editor: Cerita Asmirandah saat Putrinya Alergi Susu Sapi, Ganti dengan Asupan Nutrisi

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."