Liburan Sekolah ke Bandung, Simak 5 Rekomendasi Museum untuk Anak

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Koleksi fosil Museum Geologi di Bandung, Jawa Barat, saat masih buka pada Februari 2020. TEMPO | Anwar Siswadi

Koleksi fosil Museum Geologi di Bandung, Jawa Barat, saat masih buka pada Februari 2020. TEMPO | Anwar Siswadi

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Memasuki waktu liburan sekolah menjadi  momen menyenangkan untuk merencanakan hari-hari dengan kegiatan yang seru. Berkunjung ke museum menjadi salah satu tempat yang bisa dikunjungi oleh keluarga karena termasuk wisata ramah anak, selain memiliki nilai edukasi untuk anak, destinasi ini menjadi pilihan orangtua mengajak para anak untuk berlibur sekaligus belajar.

Di Bandung ada beberapa museum yang bisa direkomendasikan untuk didatangi, di antaranya adalah sebagai berikut

1. Museum Geologi Bandung

Di Museum Geologi Bandung anak bisa melihat kerangka dinosaurus seperti replika Tyrannosaurus atau  T-rex dan kerangka gajah purba. Para pengunjung juga akan dibawa pada lorong waktu awal mula adanya kehidupan awal di bumi, kepunahan dinosaurus, hingga artefak manusia purba yang ada di kotak kaca diorama. Selain itu, museum ini memiliki koleksi yang dapat menjadi pembelajaran para siswa, di antaranya fosil kerang raksasa, kerangka gajah purba Flores, dan babi purba Sulawesi.

Museum Geologi Bandung memiliki jam operasional buka setiap hari, selain hari Jumat dan tanggal merah. Para pengunjung dapat menjelajahi mulai pukul 08.00-16.00 WIB, khusus Sabtu dan Minggu tutup pukul 14.00 WIB. Dengan membayar tiket pelajar Rp 2 ribu, umum Rp 3 ribu, dan wisatawan asing Rp 10 ribu.

2. Museum Konferensi Asia Afrika

Museum Konferensi Asia Afrika di Bandung merupakan destinasi wisata edukatif yang terletak di Jalan Asia Afrika No.65. Museum ini menyimpan sejarah penting Konferensi Asia Afrika 1955, yang memperjuangkan kerja sama ekonomi, budaya, dan anti-kolonialisme.

Dilansir dari asiafricamuseum.org, tempat ini memamerkan sejumlah koleksi tiga dimensi dan foto dokumenter peristiwa Pertemuan Tugu, Konferensi Kolombo, Konferensi Bogor, dan Konferensi Asia Afrika tahun 1955. Ada juga area perpustakaan, audio visual, studi riset sebagai fasilitas edukasi museum. 

Museum Asia Afrika terbuka untuk umum setiap hari Selasa, Kamis, Sabtum dan Minggu. Pukul 09.00-12-00 dan disambung pukul 12.00-15.00. Sementara jam berkunjung perpustakaannya tiap hari Senin hingga Jumat pukul 09.00-12.00, dan disambung pukul 12.00-15.00.

3. Museum Sri Baduga

Museum yang didirikan pada 1974 ini mulanya dinamai Museum Negeri Provinsi Jawa Barat oleh Menteri endidikan dan Kebudayaan, Dr Daud Yusuf. Kemudian pada 1990 museum berganti nama dengan Museum Negeri Provinsi Jawa Barat Sri Baduga, diambil dari nama Raja Agung kerajaan Sunda yang beragama Hindu di Jawa Barat.

Dilansir dari bandung.go.id, museum ini memiliki benda antik dengan nilai yang tinggi sejarahnya, terdiri pakaian adat, rumah, perkakas, mainan, hingga alat musik tradisional. Keunikan dari museum ini adalah bangunannya yangberbentuk seperti rumah panggung dan suhunan panjang yang menggambarkan khas Jawa Barat.

Untuk pengunjung yang ingin datang, dapat ke lokasi pada Selasa-Jumat pukul 08.00-16.00, atau Sabtu-Minggu pukul 08.00-14.00. Pengunjung cukup membayar uang Rp 3 ribu untuk orang dewasa, dan Rp 2 ribu untuk anak-anak.

4. Museum Pos Indonesia

Museum edukasi untuk pelajar selanjutnya adalah Museum Pos Indonesia, terletak di sayap kanan bawah Gedung Kantor Pusat PTT Jalan Cilaki Nomor 73 Bandung 40.

Dilansir dari posindonesia.co.id, museum ini memiliki koleksi prangko terbaik dari dalam maupun luar negeri yang memiliki nilai sejarah Perang Dunia ke II. Selain prangko, museum ini juga mempunyai koleksi foto, peralatan pos yang bernilai sejarah. Pengunjung dapat datang ke museum berjadwal Senin-Jumat pukul 09.00-15.00, dan Sabtu pukul 09.00-13.00.

5. Museum Pendidikan Nasional

Museum Pendidikan Nasional, berlokasi di kawasan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, menampilkan koleksi sejarah pendidikan di Indonesia. Terletak di Jalan Dr. Setiabudhi No.229, museum ini terdiri dari lima lantai yang memamerkan diorama, artefak pendidikan prasejarah hingga modern, alat musik tradisional, serta sejarah UPI. Pengunjung dapat belajar tentang perkembangan pendidikan, melihat patung seragam sekolah, dan mencoba duduk di bangku kelas Perguruan Tinggi Pendidikan Guru. Monitor interaktif menampilkan foto dan video kehidupan masyarakat tradisional Indonesia di setiap lantai.

Pilihan Editor: 7 Manfaat Berlibur Bareng Anak saat Libur Sekolah, Bisa Tingkatkan Kualitas Tidur

ELLYA SYAFRIANI | HISYAM LUTHFIANA

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."