CANTIKA.COM, Jakarta - Sendawa disebabkan oleh keluarnya gas dari saluran pencernaan bagian atas dan keluar dari mulut seseorang, menurut Mayur Parepally, ahli gastroenterologi bersertifikat di Endeavour Health.
“Sendawa terjadi agar tubuh bisa melepaskan udara dan gas ekstra yang masuk ke kerongkongan dan lambung setelah makan dan minum,” ucapnya dikutip dari laman Pop Sugar. “Ini berasal dari udara yang kita telan setiap kali kita makan dan minum, serta gas yang terbentuk di tubuh kita setelah makanan dicerna oleh asam dan enzim yang kita hasilkan,” ucapnya.
Dengan kata lain, sendawa memiliki tujuan yang serius! Ini adalah fungsi normal tubuh untuk membantu mengurangi kembung dan ketidaknyamanan, dan terutama umum terjadi setelah makan, kata Kenneth Brown, ahli gastroenterologi bersertifikat.
Faktanya, bersendawa hingga empat hingga enam kali setelah makan dalam sehari hal yang normal, menurut dokter Parepally.
Lantas, apa penyebab sering sendawa? Berikut sederet faktanya dari ahli gastroenterologi.
Penyebab Sering Sendawa
Sering sendawa mungkin menandakan tanda bahaya, namun hal ini tidak selalu menimbulkan kekhawatiran. Gejala yang menyertainya sebenarnya bisa memberi tahu Anda banyak hal tentang apa yang menyebabkan rasa sakit dan kapan harus ke dokter.
1. Aerofagia
Kedengarannya konyol, tetapi menelan udara secara berlebihan alias aerophagia adalah penyebab umum terjadinya sendawa, kata dokter Brown. Hal ini paling sering disebabkan oleh makan atau minum dengan cepat, mengunyah permen karet, atau menggunakan sedotan.
Namun, berbicara dengan cepat, merokok, atau memiliki gigi palsu yang tidak pas juga dapat menyebabkan Anda bersendawa lebih dari biasanya, menurut dokter Parepally.
2. Penyakit refluks gastroesofagus
Penyakit refluks gastroesofageal, juga dikenal sebagai GERD, adalah penyebab umum sering sendawa, kata dokter Parepally. Biasanya disertai rasa terbakar saat berbaring atau setelah makan dan rasa pahit atau asam di mulut, namun terjadi ketika asam lambung berulang kali mengalir kembali ke kerongkongan, saluran yang menghubungkan mulut dan lambung.
3. Konsumsi Minuman Berkarbonasi
Air soda mungkin menjadi penyebab bersendawa karena minuman berkarbonasi melepaskan karbon dioksida dan menyebabkan peningkatan gas dalam tubuh, kata dokter Parepally.
Tidak semua orang memiliki reaksi negatif terhadap karbonasi, tetapi sendawa biasanya mereda setelah Anda mengurangi minuman bersoda dan tetap mengonsumsi air biasa.
4. Makan Sayuran Tertentu
Selain menyehatkan, sayuran seperti brokoli, kembang kol, asparagus, bawang mentah, dan kubis Brussel dapat menyebabkan gas dan bersendawa, kata dokter Parepally. Mengapa? Sayuran tersebut tinggi serat dan gula yang disebut raffinose yang dapat membuat Anda mengeluarkan gas dan menyebabkan bersendawa berlebihan jika perut Anda kesulitan memecahnya.
5. Intoleransi Makanan
Jika Anda memperhatikan bahwa makanan tertentu meningkatkan frekuensi bersendawa, Anda mungkin memiliki intoleransi atau alergi makanan, kata dokter Parepally.
Secara khusus, intoleransi laktosa (disebabkan oleh kekurangan enzim pencernaan yang disebut laktase) atau penyakit celiac (disebabkan oleh alergi terhadap produk yang mengandung gluten) dapat menyebabkan sendawa dan gas karena mengganggu kemampuan Anda untuk mencerna makanan yang tidak dapat ditoleransi, sehingga menyebabkan kelebihan gas di saluran pencernaan.
Gejala tambahannya meliputi sakit perut, diare, dan kembung, jadi jika Anda mencurigai adanya intoleransi makanan, hindari makanan tersebut sepenuhnya dan bicarakan dengan dokter Anda.
6. Gastritis
Gastritis disebabkan oleh peradangan di lambung dan sering kali disebabkan oleh alkohol, obat-obatan tertentu seperti NSAID (seperti aspirin dan ibuprofen), atau infeksi bakteri H. pylori, menurut Parepally. Jika tidak diobati, kondisi ini juga dapat menyebabkan sakit maag, atau luka terbuka di lapisan lambung, yang menghasilkan gas ekstra dan memicu sendawa, menurut Mayo Clinic.
Gejala lainnya termasuk sakit perut di perut bagian atas, gangguan pencernaan, dan mual, tetapi jika gejala Anda menjadi parah atau Anda muntah darah dan/atau kesulitan bernapas, segera dapatkan bantuan medis.
7. Sindrom iritasi usus
Sindrom iritasi usus besar (IBS) adalah kelainan umum yang mempengaruhi usus besar dan berhubungan dengan sakit perut, gas, kembung, bersendawa, dan perubahan frekuensi dan konsistensi buang air besar, kata dokter Parepally.
Penyebab IBS dapat berkisar dari diare parah hingga miskomunikasi otak-ke-usus, dan lebih mungkin terjadi pada wanita dibandingkan pria, menurut Mayo Clinic.
Kebanyakan orang dapat menangani IBS hanya dengan perubahan gaya hidup, tetapi penting untuk berkonsultasi dengan dokter Anda untuk mengatasi gejala serius seperti tinja berdarah, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, atau diare kronis.
Cara Meredakan Sering Sendawa
Berikut ini adalah perubahan gaya hidup yang umum dan pengobatan untuk meredakan sendawa berlebihan, menurut dokter Parepally dan dokter Brown.
1. Jangan terburu-buru
Pelan-pelan adalah kuncinya. Jangan terburu-buru saat mengunyah, makan, dan berbicara untuk mengurangi tertelan udara dan meminimalkan gas berlebih di saluran pencernaan.
2. Kurangi konsumsi soda
Jika Anda bersendawa lebih sering dari biasanya setelah minum minuman berkarbonasi, kurangi atau hindari sama sekali untuk mengurangi jumlah gas yang tertelan.
3. Batasi atau jauhi permen karet
Mengunyah permen karet sering kali menyebabkan Anda menelan lebih banyak udara, jadi kurangi permen karet sepenuhnya atau batasi diri Anda hanya satu permen sehari.
4. Pantau pola makan
Bersendawa berlebihan setiap kali Anda makan sayuran atau produk susu? Itu adalah isyarat Anda untuk mengurangi konsumsi makanan dan berbicara dengan dokter Anda tentang potensi intoleransi makanan.
5. Konsumsi obat Anda
Yang terbaik adalah selalu berkonsultasi dengan dokter Anda tentang obat baru, tetapi antasida atau penghambat asam yang dijual bebas dapat membantu mengatasi refluks asam. Hanya saja, jangan mengandalkan obat-obatan sebagai solusi jangka panjang tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter Anda.
6. Olahraga
Aktivitas fisik membantu meningkatkan motilitas gastrointestinal yang dapat mengurangi penumpukan gas dan mengatasi refluks bersendawa.
7. Fokus pada pernapasan hidung
Jika sendawa Anda semakin parah saat Anda gugup atau stres, Anda mungkin menelan lebih banyak udara tanpa menyadarinya. Sebaliknya, cobalah menarik napas dalam-dalam, bernapas melalui hidung, dan mengembuskan napas panjang untuk membantu menenangkan saraf dan mengendurkan sfingter esofagus bagian atas.
Sendawa berlebihan bisa menjadi pengalaman yang sangat tidak nyaman dan tidak menyenangkan, namun Anda tidak perlu merasa malu. Jika sendawa Anda terus berlanjut atau mulai mengganggu kehidupan Anda sehari-hari, dokter Brown mengatakan inilah saatnya mengunjungi dokter Anda.
Pilihan Editor: Kehilangan Nafsu Makan, Waspada 5 Masalah Kesehatan Serius Ini
POPSUGAR
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika