Mengenal Astaxanthin, Kandungan Antioksidannya Melebihi Vitamin C

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rezki Alvionitasari

google-image
Ilustrasi ikan salmon. Foto: Unsplash/Caroline Attwood

Ilustrasi ikan salmon. Foto: Unsplash/Caroline Attwood

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Astaxanthin adalah sejenis karotenoid, pigmen organik pemberi warna merah atau merah muda pada tanaman atau hewan yang paling banyak ditemukan pada organisme laut.

Dibandingkan dengan jenis karotenoid lain, senyawa kimia ini memiliki kandungan antioksidan yang cukup tinggi. Seperti yang telah diketahui bersama bahwa antioksidan adalah senyawa yang mampu menangkal radikal bebas penyebab berbagai macam penyakit.

Sumber Alami Astaxanthin

Astaxanthin banyak di temukan pada sumber makanan yang berasal dari laut. Ganggang dan ragi memproduksi dan mengakumulasi astaxanthin secara alami.

Selain itu, astaxanthin berfungsi sebagai sumber makanan bagi spesies laut seperti udang karang, lobster, krill, salmon, trout, udang, dan kepiting yang mentransfer pigmen ini ke dalam rantai makanan.

Astaxanthin pada udang dapat ditemukan pada cangkang dan dagingnya, sedangkan ikan salmon dan ikan trout hanya pada dagingnya. 

Manfaat Astaxanthin

Melansir dari laman health.com, berikut manfaat astaxanthin untuk kesehatan:

1. Mencegah Sindrom Metabolik

Sindrom metabolik adalah sekumpulan beberapa kelainan yang meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, stroke dan komplikasi yang berkaitan dengan otak dan sumsum tulang belakang. Penelitian telah menunjukkan bahwa astaxanthin dapat mencegah terjadinya sindrom metabolik pada orang dewasa.

2. Meringankan Gejala Mata Kering

Sebuah studi menunjukkan bahwa mengonsumsi astaxanthin dapat meringankan gejala penyakit mata kering pada tingkatan ringan hingga sedang.

Mata kering adalah suatu kondisi yang mencakup peradangan pada mata dan berkurangnya lapisan air mata (lapisan tipis luar mata yaitu lapisan cairan yang melindungi mata dari infeksi dan iritasi seperti kotoran).

3. Mendukung Kesehatan Tulang

Astaxanthin dapat mendukung kesehatan tulang melalui fungsinya sebagai antioksidan dengan cara mengurangi stres oksidatif. Stres oksidatif adalah ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas berbahaya dan antioksidan bermanfaat dalam tubuh.

Astaxanthin juga meningkatkan kepadatan mineral tulang dan mengurangi pengeroposan tulang sekaligus meningkatkan jumlah sel yang membentuk dan memperbaiki tulang.

4. Membantu Meningkatkan Kesehatan Kulit

Dalam sebuah hasil penelitian menerangkan bahwa astaxanthin membantu meningkatkan elastisitas dan kelembapan kulit serta mengurangi pembentukan kerutan.

Sifat anti-inflamasi, pengaturan kekebalan dan memperbaiki DNA yang rusak, astaxanthin turut berkontribusi dalam membantu menjaga kesehatan kulit.

5. Mendukung Kinerja Sistem Saraf Pusat

Astaxanthin juga memberikan manfaat untuk sistem saraf pusat, termasuk otak dan sumsum tulang belakang.

Penelitian yang melibatkan orang dewasa yang lebih tua menunjukkan bahwa astaxanthin dapat membantu memperlambat penurunan kognitif yang berkaitan dengan usia dan membantu mencegah demensia, penurunan fungsi otak yang dapat menyebabkan hilangnya memori dan penurunan kemampuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

Bagaimana Cara Mengonsumsi Astaxanthin?

Astaxanthin tersedia sebagai suplemen dalam berbagai bentuk, termasuk tablet, kapsul, cairan, bubuk butiran, dan gel lunak. Suplemen ini sebaiknya dikonsumsi bersama makanan yang mengandung lemak sebab astaxanthin ini larut dalam lemak.

Kapan Sebaiknya Mengonsumsi Suplemen Astaxanthin?

Astaxanthin sebaiknya diminum setelah makan sebab penyerapan astaxanthin jauh lebih tinggi jika dikonsumsi segera setelah makan dibandingkan dengan saat perut kosong. Jangan lupa untuk membaca aturan pakai serta dosis minum yang tertera pada label kemasan.

Pilihan Editor: 6 Jenis Makanan Bernutrisi yang Cocok untuk Perempuan Usia 40

SAHABAT CANTIKA

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."