5 Alasan Anak Masuk SD Disarankan Berusia 7 Tahun, Emosi Cukup Matang

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi ibu antar anaknya ke sekolah. dailymail.co.uk

Ilustrasi ibu antar anaknya ke sekolah. dailymail.co.uk

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Dear orang tua, apakah kalian sudah menyiapkan anak masuk SD sebelum usia tujuh tahun.  Di banyak negara, termasuk Indonesia, kebijakan untuk memasukkan anak ke sekolah dasar (SD) pada umur 7 tahun telah diterapkan selama bertahun-tahun. Lantas, apa alasan anak masuk SD harus berusia 7 tahun?

1. Aspek Psikologis 

Dilansir dari laman Badan Pendidikan Kristen Penabur, ketika anak memasuki usia 7 tahun, secara psikologis kemampuan konsentrasi anak telah meningkat. Jadi mereka dapat membedakan mana hal yang harus diperhatikan mana yang tidak. Kemampuan konsentrasi pada anak tujuh tahun sekitar 30-45 menit. 

Sementara itu, di bawah usia tujuh tahun masih mengembangkan keterampilan geraknya. Jika mereka dipaksa masuk pada usia tersebut, bisa menyebabkan anak sulit berkonsentrasi dan memperhatikan pelajaran di dalam kelas.

2. Aspek kognitif

Ketika anak masuk Sekolah Dasar kemampuan kognitif anak seperti membaca, menulis, dan berhitung sederhana perlu dimiliki anak agar bisa mengikuti pelajaran di kelas. Mereka juga diharapkan mampu memahami dan mengikuti instruksi yang diberikan guru. Pada usia 7 tahun, anak umumnya telah menguasai kemampuan - kemampuan tersebut sehingga lebih siap untuk belajar di sekolah.

3. Aspek Fisik 

Anak usia 7 tahun memiliki otot dan syaraf yang sudah terbentuk. Hal tersebut membuat mereka sudah siap untuk belajar di sekolah dari pagi hingga siang. Mereka juga sudah bisa menggunakan alat tulis tanpa harus dibantu guru.

4. Aspek Emosi 

Saat mencapai usia 7 tahun, anak dinilai memiliki emosi yang sudah cukup matang bila dibandingkan saat mereka di taman kanak-kanak. Mereka akan bisa lebih mandiri, mampu membedakan kapan mereka harus bermain, dan kapan harus belajar serta mengerjakan tugas yang diberikan guru. 

Jadi, jika menyekolahkan anak terlalu dini, masalah yang timbul adalah ketika anak bisa mengikuti pelajaran di sekolah, tapi di sisi lain, anak masih minta ditunggui orang tua atau tidak berani pipis sendiri di toilet umum sekolah.

5. Aspek Mandiri 

Mungkin anak-anak akan terlihat manja kepada orang tua mereka, namun saat usianya sudah 7 tahun anak akan lebih mandiri hal tersebut dibuktikan dari anak yang bisa melakukan kegiatannya sendiri seperti mandi, memakai baju, menata tempat tidur bahkan makan.

Pilihan Editor:  Jangan Dipaksakan, Ini Dampak Buruk Anak Masuk SD Sebelum Waktunya Kata Psikolog

MELINDA KUSUMA NINGRUM | YOLAND AGNE | NURHADI

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."