Cara Mengatasi Kelelahan Setelah Perjalanan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rezki Alvionitasari

google-image
Ilustrasi perempuan lelah/kurang istirahat/mengantuk. Shutterstock

Ilustrasi perempuan lelah/kurang istirahat/mengantuk. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Perjalanan membuat pikiran rileks tapi kerap membuat tubuh lelah. Perjalanan yang menghabiskan waktu beberapa jam pun menyebabkan kantuk. Meski itu adalah hal yang normal, ada beberapa hal yang dapat dilakukan agar tidak kelelahan selama perjalanan. 

Dr. Charlene Gamadlo, profesor neurologi dan wakil rektor di Universitas Johns Hopkins kelelahan saat perjalanan dapat terjadi pada setiap orang. “Dari sudut pandang ritme sirkadian, tergantung pada arah perjalanan Anda dan berapa banyak zona waktu yang Anda lalui, hal itu tentu dapat menyebabkan Anda merasa lelah,” katanya, seperti dikutip dari laman USA Today.

Selain itu, bepergian juga membuat seseorang menjalani aktivitas di luar rutinitasnya. Belum lagi stres saat perjalanan, misalnya berjibaku dengan kemacetan menuju bandara atau stasiun, memastikan gate yang benar di bandara atau menghadapi delay.

“Ada hal-hal yang tidak berhubungan dengan tidur yang menambah kegelisahan Anda saat akan terbang, misalnya memastikan penerbangan tidak dibatalkan,” kata Gamaldo.

Menurut Gamaldo, ada kebiasan lain yang bisa menyebabkan seseorang kelelahan saat perjalanan, yaitu kebiasaan ke kamar mandi. Mungkin tidak terpikirkan kalau kebiasaan ini bisa mennyebabkan kelelahan atau masalah tidur.

“Biasanya naluri Anda mencoba memasuki ritme sirkadian baru ini. Sebab itu usus harus tetap terhidrasi. Sangat penting bagi Anda untuk tetap terhidrasi karena kelelahan juga untuk membantu mobilitas usus Anda," ujarnya.  

Apapun penyebab kelelahan saat perjalanan ada yang beberapa hal yang dapat dilakukan. Hal pertama adalah mengingat pengalaman perjalanan sebelumnya, sehingga bisa mempersiapkan diri menghadapi jet lag. Misalnya jika tubuh cenderung mangalami jet lag, perlu mempersiapkan satu hari untuk setiap jam perubahan waktu.

Begitu juga dengan rutnitas saat bepergian. Kalau memiliki ritme yang teratur saat berkemas, berangkat ke bandara hingga sampai di gate penerbangan, dapat membuat keseluruhan pengalaman tidak terlalu menegangkan sehingga tidak tidak terlalu melelahkan.

Gamaldo memberikan tips terkait jet lag, yaitu mempersiapkan jam tubuh dengan menyesuaikan paparan cahaya dan jadwal aktivitas sebelum bepergian. Dengan begitu dapat membantu menyesuaikan diri dengan lebih baik sepanjang perjalanan.

“Jika Anda ingin pergi ke dua zona waktu yang lalu, Anda ingin mencoba mendapatkan paparan cahaya di pagi hari dua jam lebih awal dan kemudian mematikan paparan cahaya dua jam lebih awal juga. Itu sebenarnya cara paling ampuh untuk melakukannya bersamaan dengan aktivitas," kataya. 

Sebelum sampai di tempat tujuan, pikirkan jadwal saat tiba di sana untuk mempersiapkan perjalanan itu sendiri. Gamaldo mencontohkan, jika akan tiba di tempat tujuan pagi hari, sebisa mungkin istirahat atau tidur di peswat. Kalau tiba mendekat waktu makan malam, sebaiknya tahan diri untuk tidak makan di pesawat. Sebaliknya makan malam di tempat tujuan dan beristirahat. 

Selain itu, penting untuk memberikan waktu agar tubuh menyesuaikan diri, bahkan dalam perjalanan singkat. Kecenderungannya jika melakukan perjalanan singkat, seseorang akan melakukan penyesuaian lebih cepat, pada ada banyak yang harus dilakukan tubuh. 

Gamaldo menambahkan, pada akhirnya, tidak ada jalan pintas untuk melakukan penyesuaian. Waktu, niat, dan kesabaran adalah cara terbaik untuk melawan rasa kantuk saat bepergian. Semoga bermanfaat.

Pilihan Editor: 4 Waktu Terbaik dan Seru Liburan ke Bali Sesuai Aktivitas

YUNIA PRATIWI

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."