Orang Tua, Begini 6 Cara Mencegah Rasa Bersalah yang Kerap Menggerus Kepercayaan Diri

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi ibu berbincang dengan anak. Foto: Freepik.com

Ilustrasi ibu berbincang dengan anak. Foto: Freepik.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Saat mengasuh anak, banyak orang tua mempertanyakan keputusan mereka dan merasa bersalah lantaran mereka belum berbuat cukup. Di sini, penting untuk dipahami bahwa perasaan bersalah tidak sama dengan menjadi orang tua yang buruk. Faktanya, melepaskan rasa bersalah orang tua dapat menghasilkan kehidupan keluarga yang lebih sehat dan bahagia.

Berikut adalah cara efektif untuk menghilangkan rasa bersalah yang tidak perlu dan menikmati peran orang tua dengan percaya diri.

1. Kesempurnaan adalah mitos

Salah satu sumber rasa bersalah terbesar orang tua adalah harapan yang tidak realistis untuk menjadi sempurna. Tidak ada orang tua yang sempurna, dan mengupayakan kesempurnaan hanya akan membuat kita kecewa.

Menerima bahwa kesalahan adalah bagian dari perjalanan memungkinkan Anda untuk fokus pada hal yang benar-benar penting, yaitu cinta dan upaya dalam membesarkan anak-anak. Cintai ketidaksempurnaan dan belajarlah darinya.

2. Ekspektasi yang tidak realistis 

Cara lain untuk menghindari rasa bersalah orang tua adalah dengan menetapkan ekspektasi yang realistis terhadap diri sendiri dan anak-anak. Sangat mudah untuk membandingkan diri sendiri dengan orang tua lain atau dengan gambaran ideal dalam mengasuh anak.

Setiap keluarga berbeda, dan apa yang berhasil untuk satu keluarga mungkin tidak berhasil untuk keluarga lainnya. Menetapkan tujuan yang dapat dicapai dan mengenali batasan diri dapat membantu mengurangi perasaan tidak mampu.

Rayakan pencapaian kecil dan pahami bahwa kemunduran adalah bagian alami dari mengasuh anak.

3. Mencintai diri sendiri

Mencintai diri sendiri bukanlah tindakan egois, itu suatu keharusan. Orang tua sering kali merasa bersalah karena meluangkan waktu untuk diri sendiri, namun perawatan diri sangat penting untuk menjaga kesehatan fisik dan mental.

Ketika Anda cukup istirahat dan seimbang secara emosional, Anda lebih siap untuk merawat anak-anak kita. Jadwalkan waktu rutin untuk aktivitas yang menyegarkan, misalnya membaca buku, berolahraga, atau menghabiskan waktu bersama teman.

4. Bersikap Fleksibel

Mengasuh anak tidak dapat diprediksi, dan kekakuan sering kali dapat menimbulkan stres dan rasa bersalah yang tidak perlu. Menikmati fleksibilitas memungkinkan kita beradaptasi dengan perubahan keadaan dan menemukan solusi kreatif terhadap tantangan.

Pahami bahwa rencana bisa berubah, dan itu tidak masalah.

5. Fokus pada waktu berkualitas, bukan kuantitas

Banyak orang tua yang merasa bersalah karena tidak meluangkan cukup waktu bersama anak-anaknya, terutama jika mereka harus sibuk dengan pekerjaan dan tanggung jawab lainnya. Waktu berkualitas yang dihabiskan bersama lebih penting daripada kuantitasnya.

Terlibat dalam aktivitas bermakna yang memperkuat ikatan, seperti membaca bersama, bermain game, atau sekadar membicarakan hari mereka.

6. Ingatlah, tidak semua hal bisa dikendalikan

Penting untuk dipahami bahwa ada beberapa hal yang berada di luar kendali. Sebagai orang tua, kita ingin melindungi anak-anak dari segala bahaya dan memastikan kebahagiaan mereka, namun hal ini tidak selalu memungkinkan. Menerima bahwa kita tidak dapat mengendalikan setiap aspek kehidupan anak-anak memungkinkan kita melepaskan rasa bersalah yang tidak perlu.

Pilihan Editor: 6 Hal yang Perlu Dilakukan Orang Tua saat Balita Memukul

TIMES OF INDIA

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."